Uang dari lembaran kayu (Jerman)
Pernah
digunakan sebagai uang darurat di jerman semasa pemulihan pasca Perang
Dunia I. Saking daruratnya, uang dicetak juga dari alumunium foil, kain
sutra, bahkan kartu remi sisa-sisa perang. Seorang kolektor pasti bakal
berani membayar mahal untuk uang2 aneh ini, yang paling mahal adalah
batu yang dicetak jadi uang koin pada masa tersebut.
Uang dengan ancaman hukuman mati (amerika, saat masih dijajah inggris)
US
Dollar memang telah menjadi mata uang yang paling stabil dan dianggap
sebagai safe heaven currency. Jika dilihat dari sejarahnya, mata uang
ini telah banyak berpengalaman dalam memerangi para pemalsu. Pada
masa-masa awal penjajahan Inggris, sangatlah mudah untuk mencetak uang
karena banyak alat cetak beredar dan desain cetakan uang tidaklah
terlalu rumit seperti sekarang.
Tapi
saking mudahnya, para pemalsu juga bisa mencetak sendiri. Bagaimana
cara pemerintah saat itu untuk memberikan ancaman keras kepada para
pemalsu? Dengan mencetak “To Counterfeit is Death” atau hukuman mati
untuk pemalsuan. Sepertinya daripada “In God We Trust” lebih cocok “In
The Death Penalty We Trust”.
Uang kumpulan voucher (vietnam)
Jika
kita pernah berpikir bahwa uang bisa membeli segalanya, ternyata tidak.
Uang Vietnam di tahun 70an ini berlaku sebagai kumpulan potongan
voucher yang hanya bisa digunakan untuk membeli pakaian dan
perlengkapannya.
Mungkin
jika kita harus memotong salah satu bagian untuk membayar baju,
sebagian lagi untuk membayar celana, dan sebagian lagi untuk ikat
pinggang.
Mata Uang berbentuk komoditas
Garam
adalah salah satu barang tertua yang digunakan sebagai pembayaran.
Sebenarnya, kata “salary” (gaji) berasal dari bahasa Latin “salarium”
yaitu uang yang telah dibayarkan kepada prajurit Roma untuk membeli
garam.
Garam
juga juga digunakan sebagai alat tukar (mata uang) utama di gurun
Sahara selama berabad-abad, dan digunakan secara luas di seluruh Afrika
Timur. Biasanya, seseorang pada masa itu akan menjilati garam satu blok
untuk memastikan garam tersebut asli dan memutuskan untuk membuat
pecahan dari blok itu sebagai pecahan uang kecil.
Balok garam pada gambar berusia 1500 tahun.
Mata uang unik lainnya adalah :
* “RENG”, uang berbentuk bola benang yang dibungkus dalam sabut kelapa. Digunakan jama dulu di Kepuluan Solomon.
* Kakao digunakan di seluruh Meksiko dan Amerika Tengah
* Keju Parmigiano Reggiano , bahkan bisa digunakan sebagai jaminan pinjaman di Italia
Uang pecahan terbesar (Hungaria)
Inilah
pecahan mata uang pemegang rekor sampai saat ini. Dicetak oleh Hungaria
pada tahun 1946 dengan nominal 100,000,000,000,000,000,000 Pengo. Ya!
Seratus juta triliun Pengo dengan kurs saat itu hanya sekitar 20 US
cent. Lihat saja, sampai jumlah nolnya pun tidak mungkin tercetak di
sana.
Modifikasi Uang Karena Kudeta (Zaire)
Saat
rezim Joseph Mobutu dikudeta pada tahun 1997 di Zaire (yang sekarang
bernamaThe Democratic Republic of the Congo) Pemerintahan yang baru saat
itu terlalu sibuk untuk mendesain dan mencetak uang baru selain karena
jumlah uang saat itu terbatas pula.
Kulit tupai (Rusia)
Di
beberapa abad silam, kulit tupai merupakan uang yang sah digunakan di
Rusia. Bahkan beberapa bagian dari tupai mati ini seperti kuping,
hidung, dan kuku-kukunya berfungsi sebagai “receh”. Kemungkinan Rusia
saat itu bisa terbebas dari penyakit-penyakit yang ditularkan satwa.
Koin perak plus bonus air suci (Kep. Palau)
Jika
di uang kertas USD ada “In God We Trust”, negara kepulauan Palau
selangkah lebih maju. Negara ini pada tahun 2007 mencetak koin perak
dengan gambar perawan suci dan menyertakan bonus botol kecil berisi
beberapa tetes air suci dari sebuah mata air suci di Lourdes Perancis.
Negara
ini pernah pula menyertakan mutiara, bahkan batu meteor pada uang
koinnya. Perak dan air suci, hmm apakah negara ini ada masalah dengan
serangan vampire dan werewolf ?
Uang dari batu (Pulau Yap, Kep. Solomon)
Di
pulau Yap, sebuah pulau di Kepulauan Solomon, Anda akan menemukan
“uang” terbesar dan teraneh di dunia : batu rai (semacam batu kapur).
Uang ini berbentuk lingkarang dengan diameter 12 kaki dan berat 8 ton.
Entah
sejarah atau kepercayaan apa yang menyebabkan masyarakat di Pulau Yap
ini sangat mensakralkan batu ini, mungkin sama seperti masyarakan modern
sangat mengagungkan batu emas.
Karena
jenis batu ini tidak bisa ditemui di Pulau Yap, masyarakat Pulau Yap
rela mengorbankan nyawa mereka untuk berpetualang mencari batu ini.
Tahukah
kamu? Nilai nominal dari batu ini dinilai bukan hanya berdasarkan
ukuran, tapi juga dinilai berdasarkan pengorbanan mendatangkannya ke
Pulau Yap, termasuk jumlah nyawa yang melayang karena pengorbanan
tersebut.
Karena
bentuknya besar, uang ini dibiarkan tergeletak di luar rumah
pemiliknya, bahkan kadang di hutan. Meski tergeletak di mana saja,
orang2 pasti mengetahui siapa pemiliknya saat ini. Apabila terjadi
pergantian kepemilikan, akan dilakukan dalam upacara tertentu.
Tentu
saja itu jaman dulu. Pemerintah setempat telah melarang batu-batu uang
ini keluar dari Pulau. Tapi setidaknya kamu bisa jumpai uang antik ini
di lobi Bank of Canada di Ottawa.
0 komentar:
Posting Komentar