Batasan Periode Tidak Diketahui/Periode Pra Manusia/Periode Nisnas
Marilah kita kumpulkan semua
pazzle-pazzle yang ada ini untuk menjawab, mengelompokan dan mengumpulkan
kesimpulan-kesimpulan yang ada hingga mendekati apa yang bisa menjadi sebuah
kebenaran tentang batasan peradaban periode tidak diketahui ini/periode Nisnas
di Bumi terhadap batasan periode nabi-nabi dan menghilangkan beberapa kerancuan
pendapat yaitu dengan menggugurkan sebagian kesimpulan awal tersebut di dalam
versi kesimpulan yang ada di awal-awal penulisan ini.
Penulis akan mencoba menggugurkan
terlebih dahulu mata rantai terhadap evolusi kera ke manusia (Teori Darwin),
dari beberapa ulasan literatur diatas terlihat adanya kerancuan terhadap
evolusi kera ke manusia, maka penulis mengasumsikan pendapat dari teori Darwin
adalah tidak benar, beberapa point untuk menggugurkannya adalah harus dilihat
dari, yaitu:
- Memastikan subjek adalah manusia asli yang hal ini bisa dijelaskan perubahannya menjadi seperti kera berdasarkan kemungkinan adanya perubahan fisik dengan sebab tertentu, dalam hal ini adalah yang dipercaya sebagai sebuah kutukan yang terjadi kepada mereka yang dapat disimpulkan dari rekam jejak cerita di dalam nash dan hasil-hasil penelitian di lapangan terhadap kebenaran cerita di dalam nash sehingga cerita nash menjadi terbukti sebagai kebenaran nyata dan bukan isapan jempol semata.
- Objek, berupa salah satunya adalah artefak atau peninggalan sejarah mereka haruslah berkenaan dan cocok sebagai artefak asli manusia, kemudian objek sebagai jejak peradaban yang membuktikan kera adalah binatang primitif yang tidak mungkin menghasilkan peradaban canggih. Rekam jejak ini juga terbukti benar dilapangan dan ada tercatat di dalam sejarah manusia itu sendiri.
- Membuktikan perkembangan dari manusia pertama ke manusia modern, tidak berkenaan dengan evolusi perubahan struktur gen kera ke struktur gen manusia melainkan hanya evolusi ciri-ciri fisik manusia, antara manusia dengan manusia berdasarkan perubahan genetika atau ras, penjabaran ini harus dapat menyimpulkan bagaimana hal tersebut dapat terjadi.
- Memutuskan dan memisahkan lebih rinci ciri-ciri dari peradaban dan peninggalan Nisnas di khalifahan awal bumi, khalifahan Manusia, pengaruh alam, rekayasa manusia/hoax, Kebenaran Nisnas luar angkasa (Allien) dan Kebenaran manusia modern dengan mesin waktunya dan memastikan lebih sfesifik kebenaran kehadirannya.
- Menghubungkannya dengan Nash, sehingga jelas bantahan akan teori Darwin tersebut.
Berdasarkan kesimpulan awal
penulis, tidak diragukan lagi nash menceritakan adanya manusia yang dikutuk
menjadi kera dan babi sebagai subjek, umat Islam percaya bahwa nash adalah
sumber otentik yang tidak terbantahkan bahkan walaupun itu belum dibuktikan
secara nyata di lapangan, sudah sebuah kepastian hal itu benar apa adanya buat
umat Islam. Pembuktian di lapangan tinggal menunggu saatnya saja dan Anda-lah
(arkeolog) sebagai bagian dari pembuktian tersebut. Hal ini juga menyimpulkan
bahwa rangka-rangka menyerupai kera yang ditemukan saat ini adalah bisa jadi
sebagian adalah kebenaran dari manusia yang di kutuk yang menyerupai kera baik
wajah dan fisiknya dan sebagiannya lagi adalah kera asli yang hidup berdekatan
atau berada sebagai peliharaan Manusia atau kebetulan menempati bekas Manusia
sejarah tak lama setelah ditinggal atau tidak lama setelah keloni itu musnah dan
kebetulan mati disana. Ini pula menarik kesimpulan lainnya bahwa ada juga
campur tangan Manusia sejarah sendiri untuk menyisihkan bagiannya sebagai
rekayasa kebohongan atau hoax dengan maksud-maksud tertentu hingga menjadi sebagai
pembingungan pada manusia lainnya. Jadi subjek penelitian dan penemuan manusia
modern terhadap hal ini adalah bisa jadi dari salah satu bagian rangka asli
manusia yang dikutuk menyerupai kera, rangka asli kera sebenarnya dan atau
rangka buatan rekayasa/hoax. Dan harusnya umur penemuan rangka-rangka dan
artefak-artefak ini menjadi batasan atau masuk di dalam periode manusia sejarah
(periode nabi-nabi). Untungnya telah ada ilmuan yang menjelaskan tentang
keanehan-keanehan beberapa artefak yang umurnya sangat tua dan diyakininya
sebagai buatan manusia, dalam bukunya Forbidden
Archeology: The Hidden History of the Human Race" by Michael A. Cremo.
Untuk menambah akurasi kebenaran
hal ini perlu juga sekiranya ditentukan/dijelaskan objektifitas sejauh mana
umur peradaban manusia periode nabi-nabi dan sejauh mana kecanggihan yang
berhasil dicapai dari beberapa peradaban masa lalu karena bukankah kera adalah
binatang primitif, itu berarti tidak mungkin membuat peradaban maju semisalnya
bangunan tinggi dengan arsitekturnya, ini pula telah dibuktikan di lapangan
dengan penemuan-penemuan yang mengagumkan dari peradaban lalu, masalahnya buat
umat Islam sendiri, ini harus bisa diteliti pula dari rekam jejak
riwayat/cerita yang bisa dipertanggungjawabkan dalam ilmu keagaaman Islam,
sebagaimana nabi Idris as telah mengenal tulisan (baca: pembukuan), seharusnya
ada kesampaian berita pula di dalam nash atau literatur Islam lainnya. Jadi
bila itu kebenaran, adakah peradaban masa lalu bisa membuat pesawat dan
pemusnah massal sekelas nuklir dengan peninggalan reaktornya dan bekas
radioaktif peperangan yang tersisa direruntuhan kota kuno yang diyakini oleh
hasil penelitian manusia modern sebagai kenyataan dan juga diceritakan dalam
kitab Weda dalam Epic Mahabartha dan Ramayana yang terkenal itu. Nash memberi
gambaran tersirat :
Sesungguhnya Allah telah memilih Adam, Nuh, keluarga Ibrahim dan keluarga Imran, melebihi segala umat.
(sebagai)
satu keturunan yang sebagiannya (turunan) dari yang lain. Dan Allah Maha Mendengar
lagi Maha Mengetahui. QS. 3:33-34 (Ali ‘Imraan).
Apa makna lain yang bisa dipetik
dari ayat-ayat ini, apa keutamaan lainnya yang di maksud dari nabi-nabi ini? Makna
ayat-ayat ini bisa pula menjelaskan bahwa nabi Adam as adalah Bapak umat
manusia hingga akhir jaman, semua manusia yang ada dari awal jaman hingga akhir
jaman adalah turunan darinya “(sebagai)
satu keturunan” termaksud nabi Nuh as dan pengikutnya yang terselamatkan
dari banjir bah “yang sebagiannya
(turunan) dari yang lain”, artinya peradaban awal dimulai dari nabi Adam as,
Kemudian bisa diartikan pula bahwa salah satu keutamaan nabi Nuh as adalah
sebagai Bapak generasi kedua/Bapak peradaban manusia kedua atau peradaban
pertengahan dan peradaban akhir setelah peradaban awal dipunahkan hingga
tersisa beberapa manusia saja, sedangkan nabi Ibrahim as sebagai bapak para
nabi-nabi sebagai keutamaannya dan turunan darinya sebagai pemimpin nabi-nabi
(nabi Muhammad SAW). Keluarga Imran memiliki keutamaan karena nabi Isa as (messiah)
lahir dari turunannya, yaitu penyelamat umat-umat tersesat akhir jaman
(penggembala domba-domba yang tersesat) dan pemberi kabar kebenarannya ajaran Islam
nabi Muhammad SAW di akhir jaman.
Ada mata rantai yang baik antara
jaman sebelum banjir bah (peradaban awal) dan jaman sesudah banjir bah bila ia
dapat ditemukan, yaitu bahtera nabi Nuh as, bisa jadi bahtera tersebut membawa
pula sisa-sisa sejauh mana kemodernan peradaban awal dan mata rantai bank
plasma. Sayangnya kabar penemuan bahtera nabi Nuh as terhenti beberapa tahun,
hingga penulis pun menjadi ragu apa yang ditemukan dahulu itu adalah benar
bahtera nabi Nuh as atau ada penyembunyian fakta hingga kabar terbarunya tidak
ada.
Perlu Anda tau juga bawa bisa
jadi ada juga sekelompok-sekelompok kecil manusia lain di belahan bumi lainnya dengan
orang-orang sholeh atau (Nabi yang semasa/sejaman dengan nabi Nuh as) dari
kalangannya diselamatkan pula dalam banjir bah tersebut, hingga akhirnya
versi-versi cerita tersebut beragam pada beberapa kebudayaan di berbagai benua
lainnya namun yang pasti jumlah manusia awal setelah banjir bah, tersisa hanya
beberapa orang. Dan di rekam dalam nash adalah umat nabi Nuh as saja.
Bagaimana mungkin ada pengabaran
tentang sedikitnya manusia yang selamat bila banjir bah tersebut bersifat lokal
dan tidak menyeluruh, yang mungkin dengan batasan beberapa puncak gunung sangat
tinggi saja yang tidak terkena air bah. Bila banjir bah bersifat lokal atau
sekitar 550km saja maka daratan-daratan lainnya dibelahan bumi lainnya tentu
tidak terkena, berarti manusia-manusia yang berada di daratan tersebut banyak
yang terselamatkan dan tidak kurang sesuatu apa pun, seakan-akan gambaran
besarnya banjir bah cuma hiperbola saja. Dan sekelompok kecil manusia lain di
belahan bumi lainnya yang terselamatkan ini juga mungkin ada diantaranya yang
membawa binatang yang bukan bagian dari binatang yang dibawah nabi Nuh as,
karena kewilayahan binatang-binatang tersebut yang jauh letaknya, ini dapat
menjelaskan keraguan orang-orang terhadap binatang tertentu yang kenapa bisa
terselamatkan padahal memiliki ciri wilayah tertentu yang jauh dari jangkauan
kewilayahan daerah tinggal nabi Nuh as. Dan ada rincian yang dinyatakan bahwa
Allah SWT tidak akan membuat bencana serupa bah itu lagi untuk menjatuhkan
hukumanNya, tanda bahwa bencana itu adalah sangat dasyat dan bersifat lebih global,
bila di contohkan harusnya lebih dasyat dari tsunami Aceh yang mengenai
beberapa wilayah lainnya di benua lain.
Dan
sesungguhnya Kami mengetahui orang-orang yang terdahulu daripada kamu dan Kami
mengetahui orang-orang yang kemudian. QS. 15:24 (Al Hijr).
Dan
orang-orang terdahulu dari yang dahulu. QS. 56:10 (Al Waaqi’ah).
Kesimpulan ini memberi kesimpulan
kepada penulis seperti yang tertulis diatas tentang adanya Peradaban manusia awal
(yang kemungkinan sangat canggih) kemudian di sambung pada peradaban kedua atau
peradaban tengah dan peradaban akhir atau peradaban yang menuju kecanggihan
peradaban pertama.
Sesungguhnya
Kami menciptakan tiap-tiap sesuatu dengan kadar. QS.
54:49 (Al Qamar).
Dan tiadalah urusan Kami kecuali satu kalimat seperti sekejap mata. QS. 54:50 (Al Qamar).
Dan tiadalah urusan Kami kecuali satu kalimat seperti sekejap mata. QS. 54:50 (Al Qamar).
Maka
apakah tidak menjadi petunjuk bagi mereka, berapa banyak umat yang Kami
binasakan sebelum mereka, mereka berjalan pada (bekas) tempat tinggal umat itu.
Sesungguhnya pada yang demikian itu adalah sebagai tanda bagi orang yang
mempunyai akal. QS. 20:128 (Thaahaa).
Menurut Al-Qur'an, Nabi Nuh as
memiliki 4 anak laki-laki yaitu Kanʻān, Sem, Ham, dan Yafet. Namun Alkitab
hanya mencatat, ia memiliki 3 anak laki-laki Sem, Ham, dan Yafet. Kitab
Kejadian mencatat, pada jamannya terjadi air bah yang menutupi seluruh bumi;
hanya ia dan pengikutnya dan binatang-binatang yang ada di dalam bahtera Nuh
yang selamat dari air bah tersebut. Setelah air bah reda, keluarga Nuh kembali
me-repopulasi bumi. Apakah banjir bah ini adalah penutup serangkaian pemusnahan
umat-umat peradaban awal? Berapa banyak manusia yang tersisa dan suku apa saja
yang tersisa pada masa itu yang menuju peradaban manusia tengah?
Penulis pernah bermain game The War
of Nation, kadang dalam permainan tersebut penulis menghancurkan musuh sebelum
peradabannya sampai pada peradaban satelit (luar angkasa) dan nuklir. Peradaban
umat manusia kadang hancur saat masih memiliki teknologi peradaban muda atau
saat teknologinya telah tinggi.
Hai
sekalian manusia, bertaqwalah kamu kepada Tuhanmu yang telah menciptakan kamu
dari satu diri dan daripadanya Allah menciptakan pasangan (istri)-nya, dan berkembang dari keduanya lelaki dan
perempuan yang banyak, dan bertakwalah kepada Allah yang kamu saling
meminta (dengan menyebut nama)-Nya, dan peliharalah keluarga. Sesungguhnya
Allah adalah sangat memperhatikanmu. QS. 04:01 (An-Nisaa’)
Di dalam ayat ini Allah
memerintahkan kepada manusia agar bertakwa kepada-Nya, Yang memelihara manusia
dan melimpahkan nikmat karunia-Nya. Dialah Yang menciptakan manusia dari
seorang diri yaitu nabi Adam as. Dengan demikian nabi Adam as adalah manusia
pertama yang dijadikan oleh Allah SWT. (Menurut Jumhur Mufassirin).
Kemudian dari diri yang satu itu
Allah menciptakan pula pasangannya yaitu Hawa. Dari kedua Adam dan Hawa
berkembang biaklah manusia. Kemudian sekali lagi Allah memerintahkan kepada
manusia untuk bertakwa kepada-Nya dan seringkali mempergunakan nama-Nya dalam
berdoa untuk memperoleh kebutuhannya. Menurut kebiasaan orang Arab jahiliah
bila menanyakan sesuatu atau meminta sesuatu kepada orang lain mereka
mengucapkan nama Allah. Dan juga Allah SWT memerintahkan supaya manusia selalu
memelihara silaturrahmi antara keluarga-dengan membuat kebaikan dan kebajikan
yang merupakan salah satu sarana pengikat silaturrahmi. Ketahuilah bahwa Allah
pengawas terhadap perbuatan manusia apakah ia telah memenuhi hak Allah dengan
tulus ikhlas atau tidak. (Pemaknaan tafsir ayat ini)
Cuplikan
Sumber Literatur
SITUS arkeologi baru yang cukup
spektakuler, ditemukan para ahli geologi di selatan dan utara India. Di situs
itu terungkap bagaimana orang bertahan hidup, sebelum dan sesudah letusan
gunung berapi (supervolcano) Toba, 74.000 tahun yang lalu.
Tim peneliti multidisiplin
internasional, yang dipimpin oleh Dr. Michael Pe-traglia, mengungkapkan dalam
suatu konferensi Pers di Oxford, Amerika Serikat tentang adanya bukti kehidupan
di bawah timbunan abu Gunung Toba. Padahal sumber letusan berjarak 3.000 mil,
dari sebaran abunya.
Selama tujuh tahun, para ahli
dari Oxford University tersebut meneliti projek ekosistem di India, untuk
mencari bukti adanya kehidupan, dan peralatan hidup yang mereka tinggalkan di
padang yang gundul. Daerah dengan luas ribuan hektare ini hanya ditumbuhi
sabana (padang rumput). Sementara, tulang belulang hewan berserakan. Tim
menyimpulkan, daerah yang cukup luas inf ternyata ditutupi debu dari letusan
gunung berapi purba.
Penyebaran debu gunung berapi itu
sangat luas, ditemukan hampir di seluruh dunia. Berasal dari sebuah eruption
supervokano purba, yaitu Gunung Toba. Dugaan mengarah ke Gunung Toba, karena
ditemukan bukti bentuk molekul debu vulkanik yang sama di 2100 titik.
Sejak kaldera kawah yang kini
jadi danau Toba di Indonesia, hingga 3.000 mil.dari sumber letusan.Bahkan yang
cukup mengejutkan, ternyata penyebaran debu itu sampai terekam hingga ke Kutub
Utara. Hal ini mengingatkan para ahli, betapa dahsyatnya letusan super gunung
berapi Toba kala itu. Bukti bukti yang ditemukan, memperkuat dugaan, bahwa
kekuatan letusan dan gelombang lautnya sempat memusnahkan kehidupan di
Atlantis.
Meski para ahli masih mencari
bentuk fosil manusia Atlantis secara definitif, temyata populasi manusia yang
hadir di India se-belum 74.000 tahun lalu, atau sekitar 15.000 tahun lebih awal
berhasil ditemukan dalam beberapa bukti genetik. Wilayah penelitian sampling-nya
diambil dalam skala luas, meliputi beberapa negara dengan skala penyebaran
12.000 mil dari titik letusan super gunung berapi Toba.
Penelitian ini untuk mencari
bukti, sampai sejauh mana manusia purba terhindar dari kepunahan pada saat
letusan supervolcano Toba terjadi,” kata Dr. Michael Petraglia, senior Research
Fellow di School of Archaeology Universitas Oxford.
Dari bukti lapangan diketahui
alat-alat Palaeolithic tengah, ditemukan tepat sebelum dan sesudah letusan
Toba. “Hal ini menunjukkan, orang-orang yang selamat dari letusan berasal dari
populasi ras yang sama,” kata Dr. Petraglia. Para peneliti setuju dengan bukti
lapangan bahwa nenek moyang manusia lainnya, seperti Neanderthal di Eropa dan
makhluk berotak kecil Hobbit di Asia Tenggara, mampu bertahan hidup setelah
Toba meletus. Beberapa ahli berspekulasi bahwa letusan gunung berapi Toba itu
sangat dahsyat, hingga menyebabkan kerusakan lingkungan yang sangat parah.
Penelitian di India menunjukkan,
sebuah mosaik ekologis tampak begitu jelas. Ada beberapa daerah yang relatif
cepat, mengalami recovery setelah peristiwa vulkanik. Tetapi ada ribuan hektare
lahan yang tidak bisa ditumbuhi tanaman keras hingga saat ini, yang hanya bisa
ditumbuhi oleh jenis rerumputan gersang.
Tim tidak menemukan banyak bukti
tulang belulang di padang rumput itu, tetapi justru penemuan terbesar terdapat
dalam kompleks gua “Bil-lasurgam Kurnool”, di Provinsi Andhara Pradesh. Namun
yang menjadi keheranan para ahli, di padang rumput itu ditemukan bukti bahwa
tanahnya mengandung debu gunung berapi bercampur radioaktif.
Debu radioaktif bercampur dengan
debu gunung berapi itu, kini menjadi sebuah teka-teki yang cukup pelik. Apakah
abu letusan itu mengandung radioaktif, atau memang ada letusan lain dari sebuah
senjata yang mengandung radioaktif? Para peneliti juga menemukan sejumlah bukti
lain yang mereka yakini deposit (timbunan fosil) berbagai kehidupan dari
setidaknya 100.000 tahun yang lalu.
Deposit ini mengandung kekayaan
berbagai jenis tulang hewan, manusia, sapi liar, dan berbagai karnivora dan
monyet purba. Para ahli juga mengidentifikasi, sejumlah tanaman yang diduga
jadi bahan pokok makanan mereka. Gua-gua itu menghasilkan informasi penting,
tentang upaya menyelamatkan diri dari letusan super gunung berapi Toba.
Berdasarkan studi dan bukti baru
hasil analisis, carbon radio isotop yang tak terbantahkan dari para ahli
menyatakan letusan super gunung berapi Toba di Pulau Sumatra terjadi sekitar
73.000 tahun yang lalu. Letusan itu menyemburkan debu sekitar 800 kilometer
kubik abu ke atmosfer.
Meninggalkan kawah (sekarang
danau vulkanik terbesar di dunia), dengan panjang 100 kilometer dan lebar 35
kilometer. Penyebaran abu dari letusan ini telah ditemukan di India, Samudera
Hindia, Teluk Bengala, dan Laut Cina Selatan bahkan terjebak di lapisan es
Greenland, Kutub Utara.
Kata Stanley Ambrose , profesor
antropologi Universitas Illinois, dan seorang kepala peneliti Studi-studi Kasus
Baru, Profesor Martin AJ. Williams, dari University of Adelaide, Australia,
letusan gunung berbelerang aerosol tersebut, sempat menutup radiasi matahari
selama enam tahun.
Jadi dunia saat itu, benar-benar
gelap gulita, yang diduga berdampak pada sebagian dari mahluk hidup yang mati
karena tidak ada sinar matahari,” ujarnya. Sebuah Instant Ice Age yang terdapat
dalam inti es yang diambil di Greenland mengungkapkan, dampak letusan
berlangsung sekitar 1.800 tahun hingga kembali ke seperti sekarang ini.
Selama jaman es instan ini, suhu
turun hingga 16 derajat Celcius (28 derajat Fahrenheit). Begitu dingin-nya
udara.di beberapa daerah Indonesia juga tertutup salju. Prof. Williams
menemukan lapisan abu Toba pertama kali di pusat India, pada 1980. Pada tim
investigasi ini, ia juga bertidak sebagai pemimpin dan penanggungjawab
penelitian.
Efek iklim Toba telah menjadi
sumber kontroversi selama bertahun-tahun, seperti dampaknya terhadap populasi
manusia dan ekosistem. Pada tahun 1998, Ambrose mengusulkan dalam Journal of
Human Evolution bahwa efek dari letusan Toba dan Ice Age menjelaskan terjadinya
penurunan drastis pada populasi manusia.
Terutama pengaruh genetikanya,
terlihat antara 50.000 dan 100.000 tahun kemudian. Kurangnya keragaman genetik
di antara manusia yang hidup hari ini, menjadi suatu bukti bahwa selama periode
itu ada sejumlah ras manusia yang punah.
Selain itu, di muka bumi ini
diduga telah terjadi kekeringan yang cukup panjang, hingga menunjukkan adanya
penurunan suhu ekstrem,” kata Ambrose. Analisis isotop karbon pada sejumlah
temuan, menunjukkan bahwa hutan tertutup di India tengah. Setelah letusan
terjadi, muncul rumput sebagai tanaman pionir. Setidaknya mulai merambah,
selama l.000 tahun setelah letusan kemudian menjadi hutan. “Ini adalah bukti
jelas, bahwa Toba juga menyebabkan deforestasi di beberapa daerah tropis untuk
waktu yang lama,” kata Ambrose.------------------
Adakah hubungannya dengan air bah
di jaman nabi Nuh as terhadap letusan supervolcano gunung Toba?
Setelah kita mengetahui
kemungkinan adanya umat terdahulu dalam peradaban manusia awal yang dipunahkan
berturut-turut hingga kepunahan yang paling akhir berupa air bah hingga
hampir-hampir punah keseluruhan dan hampir-hampir sisa-sisa peradabannya tidak
diketahui, kemudian dilanjutkan dengan peradaban tengah yang baru. hal lain
yang menjadi tanda tanya apakah umat peradaban awal ini mencapai kecanggihan
sekelas pembuatan pesawat dan pemusnah massal itu ada kebenarannya, bagaimana
dalam kacamata Islam bisa menjawabnya. Mungkin jawaban di bawah ini oleh
sebagian orang berkesan dipaksakan maka penulis berharap bahwa suatu saat ada
tambahan reperensi dari literatur-literatur cendikiawan Islam lainnya.
Penulis pernah berkata bahwa
surga itu berisi banyak hal yang tidak dapat di jangkau akal, bahkan penulis
pernah berkelakar pada diri sendiri, sesuatu seperti ini : “ah, ntar saja di
surga, saya tonton semua tuh film, pasti puas dan nga salah”, “ntar saja disurga
main arum jeram dan paralayang”, “ntar kepingin main bola sama penghuni surga
lainnya”, “main di waltdisney-nya surga,, ah”, dsb. Seakan-akan isi surga tidak
hanya berisi sungai dan daratan tapi juga dengan segala kecanggihan teknologi
ada di pelupuk mata, padahal belum tentu penulis ini masuk surga. Hal ini adalah
tambahan kenikmatan surga, kenikmatan tertinggi di surga sendiri adalah melihat
wajah Allah SWT, contoh sederhananya bila Anda melihat wajah bayi, apalagi bayi
itu turunan Anda, serasa nikmat dan indah melihatnya hingga tidak bosan-bosan
buat Anda melihatnya, mau ekspresi si bayi menangis, tidur, tertawa, atau datar
pasti Anda tidak bosan melihatnya, serasa sangat imut dan menggemaskan, apalagi
bila bayi tersebut rupawan dan adalah Keturunan Anda, walau sebenarnya penulis
belum menikah tapi melihat keponakan-keponakan, penulis merasakan hal itu.
Begitulah gambaran melihat wajah Allah SWT, bahkan lebih ternikmat dari itu,
karena Anda melihat wajah Maha Agung dari Pencipta Anda. Yang satu berharap
surga, yang satu lagi berharap wajah Allah SWT, semua sama, Anda bisa
melihatnya bila masuk surga. Yang satu dengan harapan mendapat nikmat tertinggi
surga dan yang lain menguniversalkan harapan kepada seluruh nikmat di surga
yang ada.
Nabi Adam as telah pernah berada
di surga, dan diketahui bahwa umur nabi-nabi sangat banyak yang berumur panjang
hingga bahkan ada yang mencapai ribuan tahun. Dengan asumsi 1 atau 2 tahun bisa
dapat turunan 1 kali, maka bisa sangat besarlah jumlah koloni manusia yang bisa
dicapai hingga kepada jaman nabi Nuh as, apalagi bila ditambah umur yang juga
panjang dari tiap turunannya. Hal ini akan berkenaan dengan umur peradaban
manusia awal yaitu dari nabi Adam as hingga banjir bah pada jaman nabi Nuh as,
hingga bila kita runut rentan waktunya maka apakah cukup waktu yang dibutuhkan
peradaban awal menuju kecanggihan pesawat dan nuklir dapat tercapai.
Terdapat perbedaan pendapat
tentang usia Nabi Adam, namun yang rajih insya Allah adalah 1000 tahun.
Pendapat ini didasarkan pada bermukimnya Nabi Adam setelah diturunkan ke bumi
yaitu 930 tahun Syamsiyah, sementara dalam tahun Qamariyah adalah 957 tahun dan
ini ditambahkan dengan lamanya beliau bermukim di surga sebelum diturunkan
yaitu selama 43 tahun. Inilah pendapat Ibnu Jarir. Juga ada bahasan tentang
dikuranginnya umur nabi Adam 40 tahun yang Beliau beri buat nabi sesudahnya.
Nabi Adam as (930 tahun) hingga
generasi ketujuh nabi idris as (345 tahun) terus kegenerasi kesepuluh nabi Nuh
as (950 tahun), bila dilihat 3 nabi dari peradaban awal adalah nabi-nabi yang
berumur sangat panjang sedangkan nabi-nabi setelah banjir bah atau setelah nabi
Nuh as hanya berumur 100 tahunan saja. Maka bisa dipastikan umur manusia-manusia
peradaban awal adalah berumur sangat panjang juga bukan hanya nabi-nabinya saja
yang berumur panjang, kira-kira 400-800 tahun, kita harusnya bisa melihat bahwa
keloni manusia awal ini juga mestinya berumur panjang.
Kita ambil tabel tahun nabi-nabi
dari buku “Atlas Sejarah Nabi dan Rasul” Bila
dikatakan masa nabi Adam as adalah 5872 - 4942 SM dan masa nabi Nuh as adalah
3993 - 3043 SM, bila kita ambil masa banjir bah saat nabi Nuh as berumur 600
tahun, berapa tahun umur periode peradaban awal. Kita bisa kolkulasi seperti
ini, 5872-3993 = 1879, rentan waktu antara masa nabi Adam as hingga masa nabi
Nuh as. Atau 949 tahun setelah nabi Adam as wafat. 1879 + 600 = 2479 tahun umur
peradaban awal hingga berakhir pada banjir bah, perlu diingat dalam buku “Forbidden Archeology: The Hidden History of
the Human Race by Michael A. Cremo” umur artefak jejak kaki manusia
ditemukan bersampingan dengan jejek dinosaurus, dan artefak-artefak lain yang
lebih tua dari 7000 SM atau bahkan lebih yang dianggap dalam buku tersebut
adalah buatan manusia tidak masuk pada hitungan periode tahun nabi Adam as
diatas, namun penulis tidak ingin mempermasalahkan periode berapakah yang
sekiranya tepat periode manusia mulai dari nabi Adam as. Sederhananya bila Nabi
Nuh as lahir saat nabi Adam as masih hidup, berarti paling sedikit umur
peradaban awal 1000 tahun, bila sebagai generasi kesembilan nabi Nuh as adalah
lahir dari satu saja anak, cucu, cicit, cucut nabi Adam as sebagai kelahiran
anak terakhir (anak bungsu) yang lahir 500-600 tahun setelah anak pertamanya
lahir, maka peradaban awal bisa berkisar 2000 tahun, namun bila lebih 2 kali
anak bungsu bisa 3000 tahun, dan seterusnya. Pembentukan keloni awal adalah
pembentukan dari nabi Adam as dan pernikahan silang anak-anak Beliau, jadi
pernikahan di awal tersebut boleh pernikahan antar saudara, hal ini berlaku
sampai keluarnya peraturan larangan untuk hal tersebut.
Bagaimana sekiranya dalam masa
pertama keloni nabi Adam as dan anak-anaknya adalah 40 orang yang sama panjang
umurnya melebihi 5 abad hingga ke generasi kesembilan (masa nabi Nuh as) yang
juga kaum-kaum yang berumur panjang, dimana 40 orang mungkin menjadi 19 pasang
dalam koloni ini kemudian dapat membuat keturunan dari masing-masing pasangan antara
1-250 anak yang berumur panjang pula kemudian dilanjutkan kegenerasi ketiga dan
seterusnya. Sungguh lipatan yang menakjubkan di tambah umur yang sangat
panjang, keloni ini bisa membentuk banyak koloni dengan jumlah ratusan milyar
orang dalam waktu paling sedikit 2000-3000 tahun umur peradaban bahkan lebih.
Bagaimana perkembangan peradaban mereka?
Dari Ibnu Abbas, dari (cerita)
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam (kepadanya), kemudian ia berkata: “Umur Adam adalah 1000 tahun”. Kemudian ia berkata:
Antara Adam dengan Nuh adalah 1000 tahun, dan antara Nuh dengan Ibrahim adalah
1000 tahun, dan antara Ibrahim dengan Musa adalah 700 tahun, dan antara Musa
dengan Isa adalah 1500 tahun, sedangkan antara Isa dengan Nabi kita adalah 600
tahun. [HR. Hakim]
Namun ada hadis yang
menggambarkan jarak antara nabi Adam as dan nabi Nuh as adalah 2000 tahun, dan
tentang bangsa awal peradaban tengah sesudah nabi Nuh as yaitu bangsa Ad dari
nabi Hud as adalah orang-orang yang masih tinggi (raksaksa), kemudian berbeda
tingginya dengan kaum Tsamud (nabi Sholeh as) yang muncul setelahnya.
Bila 2000 tahun saja di tunjang
dengan ratusan milyar orang dan di tunjang dengan sumber daya awal bumi yang sangat
banyak hingga tersisa masih cukup hari ini? Bagaimana sekiranya Anda lah yang hidup
semisal 500 tahun saja, pelajaran dan pengetahuan apa yang dapat Anda serap
dengan keahlian khusus yang Anda miliki/pelajari dan berapa banyak yang Anda
kembangkan? Bila kita isengkan dengan membuang segala pengganggu perkembangan
saint dan membilang 1000 tahun masa tenang perang dan bila dari nol hingga kita
menjadi peradaban sekarang ini menuju abad 21 yang adalah 2100 tahun umur peradaban,
maka capaian apa peradaban awal bisa sampai? Dan bidang apa saja yang bisa
mendapat mencapai kecanggihan tertinggi?
Telah menceritakan kepadaku
Isma'il telah menceritakan kepada kami saudaraku dari Sulaiman dari Tsaur dari
Abu Al Ghaits dari Abu Hurairah bahwa Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bersabda:
"Yang pertama-tama dipanggil pada
hari kiamat adalah Adam, lantas anak cucu keturunannya kelihatan dan
diperkenalkan kepada mereka; 'Ini ayah pertama-tama kalian, Adam.' Adam
menjawab; 'Baik dan aku memenuhi panggilan-Mu.' Allah bertitah; 'Datangkanlah
utusan-utusan Jahannam dari anak cucumu! ' Adam bertanya; 'Wahai Rabb, berapa
aku datangkan? ' Allah menjawab; 'datangkanlah dari setiap seratus orang,
Sembilan puluh Sembilan orang!" Para sahabat berujar; 'Wahai Rasulullah,
jika setiap seratus dari kami diambil Sembilan sepuluh orang, kami tinggal
berapa? ' Nabi menjawab: "Umatku dibandingkan umat-umat lainnya hanyalah
bagaikan sehelai rambut putih di seekor sapi hitam." Berapa lipatkah
bilangan jumlah umat-umat yang lainnya khususnya umat peradaban awal dari
jumlah umat Islam dari jaman nabi Muhammad SAW ke jaman akhir ini.
“Raja
sebuah negeri tandus bermimpi, Agar negerinya makmur ia harus mencari dan
menemukan buah ajaib di kota kerajaannya, sementara kerajaannya sendiri tandus
tidak ada pohon berbuah yang tumbuh, oleh usulan perdana menterinya untuk
menciptakan peluang besar mendapatkan buah ajaib itu maka harus ada banyak
pohon yang harus hidup di negerinya maka diperintahkannya pembangunan
besar-besaran irigasi (pengairan) ke negerinya dengan menembus gunung untuk
mengalirkan air dari danau di sisi sebelah gunung tersebut dan mulai menanam pohon-pohon, tiba masa 25
tahun kemudian panen raya tiba, penduduk bersuka cita, dikumpulkan buah-buahan
aneka macam dan banyak di alun-alun kerajaan, penduduk sangat bergembira dengan
pakaian-pakaian indah menyambut pesta rakyat ini, kehidupan 25 tahun ini makmur
dan nikmat. raja berkeliling kota, tampak dimata tuanya ia melihat
bangunan-bangunan lebih megah dan banyak dari dahulu pertama kali ia memerintah
negerinya, perdagang ramai dan banyak orang asing masuk ke negerinya untuk
berdagang dengan karenanya industri makin marak, majelis keilmuan makin hidup, banyak
hal baru dan pengetahuan baru dari terbukanya jalur perdagangan di negerinya
itu, tukar-menukar informasi dengan penduduk asing terjalin kontinyu, alat-alat
yang digunakan untuk kehidupan makin modern dan pesat perkembangannya dan
ketika ia melihat itu semua, ketika ia melihat buah-buahan yang banyak di
alun-alun, buah-buahan yang di makan oleh seluruh penduduk negeri dan menjadi
mata pencarian yang utama dari penduduknya, ia baru tersadar bahwa buah ajaib
yang ia cari selama ini telah tampak hasilnya, sebuah kemakmuran. buah ajaib itu
telah ia lihat dan sudah ada semenjak 25 tahun yang lalu.”
Muhammad bin Ishaq berkata,
ketika Adam menjelang ajal, dia memberikan wasiat kepada anaknya, Syits,
mengajarkannya siang dan malam, mengajarkan ibadah, dan mengajarkan segala macam ilmu pengetahuan. Ketika Adam wafat pada
hari Jum’at maka datanglah para malaikat mengafani Adam dari kain kafan surga,
para anaknya berkumpul, demikian pula Syits. Ibnu Ishaq berkata, terjadi
gerhana matahari dan bulan selama tujuh hari tujuh malam [Tarikh Ath-Thabari
1/100].
ilmu pengetahuan apakah yang
dimiliki nabi Adam as yang pernah berdiam lama di surga, adakah nabi Adam as
memberikan gambaran-gambaran kecanggihan teknologi yang ada di surga kepada
anak keturunannya hingga pengajaran ini memberikan andil buat dikembangkan
dalam peradaban awal di segala bidang dan disesuaikan dengan bahan baku yang
ada di bumi. Mampukah mereka?
“Untuk
setiap kabar ada tempat letaknya dan nanti kamu akan mengetahuinya” (QS.
Al An’aam : 67)
Dan
tidak ada sesuatu yang menghalangi manusia untuk beriman tatkala datang
petunjuk kepadanya, kecuali perkataan mereka: “Adakah Allah mengutus seorang
rasul untuk makhluk cerdas?” QS.Al Isra ayat 94.
Nabi Adam as adalah manusia
pertama yang menurunkan bangsa-bangsa cerdas, seperti Yahudi dan Kamu sekarang
ini. Dan manusia adalah makhluk yang cerdas karena mengetahui “nama-nama”
dengan akalnya. Bukankah kalian mengetahui “nama-nama” dan menemukan “nama-nama”
dan menciptakan sebutan baru “nama-nama”? Dan dari “nama-nama” kita juga tau
bahwa nabi Adam as telah mengenal bahasa dan dapat membaca.
Allah
menetapkan kehancuran umat dahulu dan terdahulu yang (walaupun) telah memiliki
Peradaban Tinggi, Lebih Banyak dan Kuat.
Maka apakah mereka tidak mengadakan perjalanan di bumi lalu memperhatikan bagaimana kesudahan orang-orang yang sebelum mereka. Mereka itu lebih banyak dan lebih hebat kekuatannya serta (lebih banyak) peninggalan-peninggalan peradabannya di bumi, maka apa yang mereka usahakan itu tidak dapat menolong mereka. QS. 40:82 (Al Mu’min)
-Dan
betapa banyak umat yang telah Kami binasakan sebelum mereka, (padahal) mereka
lebih hebat kekuatannya daripada mereka (umat yang belakangan) ini. Mereka
pernah menjelajah di beberapa negeri. Adakah tempat pelarian (dari kebinasaan
bagi mereka)?
-Sungguh,
pada yang demikian itu pasti terdapat peringatan bagi orang-orang yang
mempunyai akal atau yang menggunakan pendengarannya, sedang dia menyaksikannya. QS.
50:36-37 (Qaaf).
Dan
sungguh telah Kami binasakan orang-orang yang serupa dengan kamu, maka apakah
orang mau mengambil pelajaran? QS. 54:51 (Al Qamar).
Awalnya penulis terpikirkan bahwa
hal ini hanya kejadian yang dikhususkan menceritakan kepada keadaan di jaman
nabi Muhammad SAW saja dimana untuk menakuti kaum musyrikin pada waktu tersebut
dan memberi dorongan moral kepada kaum muslimin bahwa walau pun persenjataan
kaum musyrikin lengkap akan dapat dikalahkan, dengan menceritakan kepunahan
umat-umat yang lalu yang mereka bangun benteng-benteng yang kokoh,
bangunan-bangunan yang tinggi, menanam pepohonan, mengalirkan sungai-sungai,
memakmurkan area yang kosong, dan lain-lain. Ketika mereka mendustakan
ayat-ayat Allah, maka Allah menyiksa mereka dengan azab yang keras atau dibuat
mereka saling memusnakan diri masing-masing. Hanya terpikir oleh penulis bahwa
umat-umat yang diceritakan adalah umat yang bersenjata panah, kuda dan pedang
sebagai lajimnya keadaan jaman pertengahan. Namun saat dalam penulisan kajian
ini, terbesit ke penulis sisi maksud lain atau makna lain dalam ayat-ayat
tersebut, seperti yang kita ketahui bersama bahwa Al-Quran diturunkan untuk
generasi umat Islam dari jaman nabi Muhammad SAW sampai ke jaman akhir, namun
bila dikontekskan sebagai pengabaran dan peringatan kepada umat akhir jaman
juga yang notabene adalah umat yang telah memiliki teknologi maju
kedirgantaraan, satelit, peralatan perang, nuklir dan teknologi harian yang
canggih maka pengabaran ini tentu bermakna lebih dari sekedar umat yang bersenjata
panah, pedang, kuda dan berbaju jirah besi. Dengan maksud lain seperti “Walau kalian umat akhir jaman punya
kecanggihan teknologi dan nuklir sebagaimana tinggi pun, apa kalian tidak
melihat umat yang lalu yang lebih canggih dari kalian (umat akhir jaman) Allah
SWT telah musnahkan dengan azab yang pedih secara langsung dengan melibatkan
alam atau dibuat makar agar mereka saling menghancurkan. Mengapa kalian tidak
mengambil pelajaran dan hikmah dari itu, “Mereka itu lebih banyak dan lebih
hebat kekuatannya serta (lebih banyak) peninggalan-peninggalan peradabannya di
bumi” dari kalian generasi abad ke-21” karena dikontekskan dengan bumi maka
yang di maksud ayat ini tentu bukanlah Nisnas dari luar angkasa (Allien) tapi
bisa bermakna ke Nisnas dari bumi atau ke peradaban Manusia awal yaitu
peradaban yang sangat lebih canggih yang mungkin meninggalkan jejak radioaktif
dan pengabaran pemakaian pesawatnya namun bisa jadi pula kecanggihannya hanya
bersifat satu atau dua bidang-bidang tertentu saja, tidak disegala bidang
seperti keadaan jaman sekarang. Maknanya lebih tepat mengacu kepada
peradaban-peradaban umat manusia terdahulu termaksud umat-umat di peradaban
awal (Atlantis, Lemuria dan Kerajaan Rama).
Berapa
banyak umat yang telah Kami binasakan sebelum mereka, sedang mereka adalah
lebih bagus alat rumah tangganya dan lebih sedap di pandang mata. QS.
Maryam : 74
Diartikan pula, lebih bagus alat
rumah tangganya dan lebih sedap dipandang mata daripada buatan abad-21
Kita simpan dulu pemilahan tentang
Nisnas, Allien dan peradaban Manusia awal yang canggih untuk kita jabarkan
kembali untuk lebih dapat memberi batasan-batasan, yang pasti kita bisa sepakat
ketiganya pun bisa masuk dalam maksud ayat ini, umat Allah SWT yang bisa ada
eksis bila dikehendakiNya dan musnah bila dikehendakiNya pula. Adapun
peninggalan yang tampak di bumi ini adalah peninggalan peradaban manusia itu
sendiri baik yang berasal dari periode peradaban awal, peradaban tengah dan
peradaban akhir.
“Kita
tidak boleh mengabaikan pemikiran bahwa binatang-binatang dalam bahtera nabi
Nuh as itu memiliki kelompok-kelompok gen yang akan membolehkan perkembangan
banyak macam binatang seperti yang ada sekarang. Binatang-binatang dalam bahtera
itu mungkin menjadi semacam "bank plasma keturunan". Setelah melalui
perkembangbiakan bertahun-tahun menurunkan varitas binatang-binatang yang kita
lihat sekarang, seperti yang dikatakan oleh Henry M. Morris di dalam bukunya
The Genesis Flood:
"
... setelah seratus tahun ... penyelidikan dalam zoologi telah memberikan
fakta-fakta yang menarik mengenai potensi penggolongan yang menakjubkan, yang
telah ditetapkan Allah dalam jenis-jenis yang dituliskan dalam kitab Kejadian.
"Jenis-jenis" ini tidak pernah berkembang atau bergabung satu sama
lain melalui penyilangan garis-garis perbatasan yang ditentukan Allah; tetapi sernuanya
telah menghasilkan banyak sekali varitas serta sub-varitas (seperti halnya
dengan ras dan rumpun manusia) sehingga para ahli taksonomi yang terpandai
sekalipun menjadi kewalahan menghadapi tugas menghitung serta menggolongkannya”
Telah dikatakan bahwa peradaban
awal mungkin memiliki umur lebih dari 3000 tahun dengan jumlah ratusan milyar
manusia yang akan memiliki sebaran keloni mencakup keseluruh bumi, mengingat
bangsa di awal ini adalah bangsa yang memiliki umur panjang, fisik kuat dan besar
dan sangat tinggi, yang menarik adalah nabi Adam as sebagai cikal bakal Bapak
manusia menurunkan tidak terbatas dengan genetika tertentu, yang bila misalnya
: nabi Adam as adalah orang berkulit putih dan ke-Arab-Arab-an tapi mengapa
manusia sekarang berbeda-beda genetika dan rasnya tidak berwajah ke-Arab-an
semua, tidak sama antar bangsa-bangsa sekarang yang mempunyai tinggi badan yang
hampir sama dan menurun tingginya. Namun bagaimana bila nabi Adam as adalah
“bank plasma keturunan” yang di dalam tubuhnya telah ada dan mencakup semua
varitas dan sub-varitas gen-gen ras manusia, juga berbagai kecerdasan
intelektual yang diwariskan hingga hari ini.
Dan
tidak ada sesuatu yang menghalangi manusia untuk beriman tatkala datang
petunjuk kepadanya, kecuali perkataan mereka: “Adakah Allah mengutus seorang
rasul untuk makhluk cerdas?” QS.Al Isra ayat 94
Diingatkan kembali bahwa umur
peradaban manusia awal sangat panjang, dan penyebaran mereka pun mudah karena
faktor fisik dan kawanan koloni yang banyak, hingga bila mereka menetap dalam
sebuah kawasan yang dipilihnya, maka penyesuaian terhadap pengaruh alam akan
berangsur-angsur terjadi, dimana ada yang menetap di iklim hangat dan di iklim
dingin, tropis dan sub-tropis, pantai, gunung dan pulau termaksud kondisi cara
hidup dan makanannya. Adaptasi ini berlangsung ratusan/ribuan tahun Maka
tidaklah heran seorang manusia yang mempunyai anak, dari anak pertama bisa
berbeda jauh dengan anak terakhir yang lahir ratusan tahun kemudian, apalagi
mereka adalah awal-awal dari keturunan “bank plasma keturunan”. Tidak heran
bila Rahwana lawan dari Rama yang berperang adalah kaum raksaksa sedang Rama
adalah berbeda. Bisa jadi ada faktor-faktor pemencilan kaum dan sebagainya,
termaksud ledakan-ledakan ketidakseimbangan sub-varian awal yang masih banyak
terkumpul sub dari sub-variannya pada dirinya membuat sub-varian awal ini
bermacam-macam hingga kemudian ada beberapa yang musnah dan ada beberapa yang
terus hidup, dengan kondisi genetika berbeda yang menjadi cikal bakal ras
berbeda hingga tahap akhir dimana umur berkurang, kekuatan fisik melemah,
tinggi badan yang berangsur-angsur mengecil dan sama rata dan ras bangsa yang
berbeda. Keadaan ini akhirnya menjadi seimbang di masa-masa peradaban tengah
dan akhir seperti yang Anda lihat saat ini terhadap bangsa-bangsa lainnya, ini
adalah kondisi keseimbangan saat ini. Anda bisa bertanya kepada ahli Taksonomi
hal-hal apa yang bisa mempengaruhi terjadinya varian dan sub-varian dari “Bank
Plasma Turunan” tersebut.
Diceritakan pula dalam literatur Islam,
bahwa nabi Adam as selalu memiliki anak kembar/berpasangan, anak-anak ini
masing-masing memiliki warna kulit yang berlainan, varian awal adalah anak-anak
yang berkulit hitam dan berkulit putih dimana kelak anak-anak tersebut
dikawinkan silang, ini adalah varian pertama yang muncul. Bila hanya genetika
ras sebagai “bank plasma”, adakah turunannya bukan manusia dan menjadi kera.
Kadang kala Anda masih bisa melihat individu-individu jaman sekarang yang
dianggap terkena penyakit langka, kekurangan hormon tertentu atau berlebihan
hingga menjadi manusia yang tinggi melebihi orang-orang umumnya dan manusia
yang kerdil.
Dari Abu Musa Al Asy'ari RA, ia
berkata, "Rasulullah SAW bersabda, 'Sesungguhnya
Allah menciptakan Adam dari segenggam tanah yang di dalamnya terdapat beberapa
unsur. Kemudian keturunannya menjadi beragam sesuai dengan unsur tanahnya. Ada
diantara mereka yang berkulit merah, putih, hitam dan antara warna-warna itu,
ada yang lembut dan yang keras, ada yang buruk dan yang baik'."
Shahih: At-Tirmidzi (3243).
Gambar Manusia
yang memiliki tinggi yang tidak umum
Menurut syariat Islam, manusia
tidak diciptakan dibumi, tapi manusia dijadikan khalifah (pengganti/penerus) di
bumi, sebagai makhluk pengganti yang tentunya ada makhluk lain yang di ganti,
dengan kata lain adalah Adam 'bukanlah Makhluk Pertama' dibumi, tetapi ia
adalah 'Manusia Pertama' dalam ajaran Agama Samawi, dan Allah tidak mengatakan
untuk mengganti manusia sebelumnya, tapi pengganti makhluk yang telah membuat
kerusakan dan menumpahkan darah dibumi.
Dan
sungguh telah Kami binasakan orang-orang
yang serupa dengan kamu, maka apakah orang mau mengambil pelajaran? QS.
54:51 (Al Qamar).
Ayat ini juga bermakna adanya
makhluk Allah SWT yang diciptakanNya bila Ia kehendaki, yaitu yang disebut
Nisnas, dengan tujuan untuk menyembahNya, Konsep keagamaan makhluk ini akan
seperti konsep Islam/Monothaisme dengan pembawa risalah keagamaannya dari jenis
mereka sendiri. Dan tampaknya Allah SWT memberi tabir antara manusia dengan
Nisnas-Nisnas ini, bagaimana tabir itu, hanya kepada Allah SWT semuanya,
biarkan sesuatu yang ghaib itu ghaib sampai ada ilmunya dibukakan secara umum,
karena adanya tabir ini maka cara hidup, profile dan peradabannya hampir-hampir
tidak ketahui untuk kita mengetahuinya.
Bilakah tabir itu dapat terbuka,
hal ini mungkin bisa jadi bisa namun penulis mengasumsikan beberapa tabir akan
dibuka pada periode Kiamat, dimana umat Islam di seluruh alam yang sama telah
musnah. Untuk menunjang eksistensi kebebasan sebebas-bebasnya manusia periode
itu, dimana mereka dapat mengekplorasi dan mengeksplotasi luar angkasa hingga
kiamat yang pasti datang. Banyak tabir diciptakan karena kekhususannya agar
terjaga selama umat Islam masih ada. "Sesungguhnya
tidak Aku ciptakan jin dan manusia kecuali untuk menyembah (beribadah)
kepadaKu" (Adz Dzaariyaat : 56).
Berdasarkan nash, adapun Nisnas
yang Allah ciptakan di Alam semesta tersendiri atau di alam semesta yang sama
dengan manusia, baik kehadirannya dahuluan dari pada manusia atau alam
semestanya atau belakangan setelah berakhirnya periode manusia dan setelah
berakhirnya alam semesta dimana manusia berasal, Nisnas dapat dikatagorikan 2,
yaitu Nisnas yang serupa Manusia dan Nisnas yang serupa Jin. Yang dimaksud Nisnas
adalah makhluk yang diberi akal, iman dan juga diberi nafsu, yang diberi tujuan
untuk beribadah dan hanya menyembah kepada Allah SWT. Berdasarkan hal ini
Nisnas yang berada di Bumi sebelum kekhalifahan manusia, penulis meyakini
sebagai Nisnas serupa Jin, kemudian keberadaan sisa-sisanya diberi tabir oleh
Allah SWT. Sudah layak bahwa makhluk-makhluk berakal yang diciptakan se-masa/se-waktu
alam semestanya pasti akan merasakan kiamat yang sama, yaitu penghancuran alam
semesta ini, seperti pendapat penulis yang tertuang dibagian terdahulu dari
kajian ini. Seperti dalam kisah nabi Sulaiman as yang memiliki pasukan dari
bangsa nisnas serupa jin ini, maka tentu peradabannya yang ditabirkan masih
eksis dan juga sedang menuju hari akhir jaman. Istilah Nisnas lainnya adalah
Allien yang dikenal sebagai Nisnas dari luar bumi.
“Jika
kamu berpaling, maka sesungguhnya aku telah menyampaikan kepadamu apa
yang aku diutus kepadamu. Dan Tuhanku
akan mengganti dengan kaum yang berlainan dengan kamu; dan kamu tidak dapat
membuat mudharat kepada-Nya sedikitpun. Sesungguhnya Tuhanku adalah Maha
Pemelihara segala sesuatu” (QS.Huud : 57).
Dalam pengertian lain agar tidak
ada tumpang tindih peradaban di antara kamu (Nisnas dan Manusia), agar tidak
timbul mudharat yang banyak dari sisa-sisa peninggalan kalian hingga membuat
kebingungan, Tuhan telah mengatur semestinya dan makna yang sebenarnya ini peringatan
yang ditujukan kepada kaum Ad tempat nabi Hud as berdakwa.
Adapaun Nisnas serupa Jin di bumi
ini besar kemungkinannya terbagi 2 golongan besar, yaitu yang ditabirkan
menyeluruh dan yang ditabirkan dengan batasan tertentu, itulah penabiran untuk
Iblis dan bangsa Jin yang mengikutinya/turunannya dan sebagian Jin Islam karena
di antara para nabi dalam bangsa Jin selain nabi berbangsa Jin sendiri, nabi
terakhir Jin adalah dipilihkan dari Manusia, nabi Muhammad SAW, bahkan juga untuk
Nisnas-Nisnas yang lain (Allien) pada alam semesta ini bila ada. Karena dakwah
universal buat alam semesta yang diemban nabi Muhammad SAW dan bisa jadi
manusia lain, yaitu nabi Sulaiman as juga adalah nabi yang diutus untuk
kalangan Jin juga. Maka eksis pula mereka hingga kiamat. Penabiran dengan
batasan tertentu agar mendapat izin
menggoda manusia seperti apa yang mereka minta kepada Allah SWT dan
dikabulkanNya.
Namun janganlah bergaul dengan
Jin karena “sebaik-baiknya Jin adalah seburuk-buruknya Manusia” yang makna
lainnya bahwa Manusia-Manusia yang bergaul dengan Jin pasti kebanyakan karena
pengaruh praktik perdukunan dan parah-normal, akan mendekati ke kesyirikan.
Manusia yang mengharapkan kemampuan supernatural dari Jin, dikwatirkan tidak
meminta langsung kepada Allah SWT, Maka ada larangan bergaul dengan bangsa Jin
untuk umat Islam sekarang. Dakwah nabi-nabi manusia kepada bangsa Nisnas serupa
Jin adalah dakwah dengan cara tertentu yang sengaja dighaibkan dari pengetahuan
Manusia umum.
“Wahai golongan jin dan manusia, apakah belum
datang kepadamu rasul-rasul dari golongan kamu sendiri yang menyampaikan
kepadamu ayat-ayat-Ku dan memberi peringatan kepadamu terhadap pertemuanmu
dengan hari ini?” Mereka berkata: ‘Kami menjadi saksi atas diri kami sendiri’.
Kehidupan dunia telah menipu mereka, dan mereka menjadi saksi atas diri mereka
sendiri bahwa mereka adalah orang-orang yang kafir.”
(Al-An’am: 130)
“Dan
sesungguhnya di antara kami (Jin) ada orang-orang yang shalih dan di antara
kami ada (pula) yang tidak demikian halnya. Adalah kami menempuh jalan yang
berbeda-beda.” (Al-Jin: 11)
Nabi Shallallahu ‘alaihi wa
sallam bersabda : “Sesungguhnya setan itu
dapat berjalan pada tubuh anak cucu Adam melalui aliran darah.” (HR.
Al-Bukhari, Kitab Al-Ahkam no.7171 dan Muslim, Kitab As-Salam no. 2175).
Maka dikatakan “seperti kemasukan
Setan” dan menetap di dalam tubuh yang dimaknain Nisnas Jin yang kafir atau
pengikut Iblis, dan bagaimana dengan penomena Hantu (manusia) ?
“pikirkan
dengan akal sesat, adakah manusia yang sudah mati bisa hidup lagi dan jadi
hantu, lolos dari kubur dan siksa kubur seperti di film-film, lolos dari
penjagaan malaikat dan siksa kubur, seperti lolosnya narapidana yang bisa lolos
dari penjara superketat Amerika, Amerika bisa diakali tapi Emangnya Tuhan bisa
diakali, sementara Tuhan lah pembuat makar dan strategi di alam semesta. bila
Tuhan bisa diakali berarti kemampuan Tuhan terbatas dong. Makhluk yang punya
batasan itu bukan Tuhan, yang mempunyai batasan itu tetap dinamai makhluk.
Tuhan dan ilmuNya melebihi batasan dari apa yg dapat dipikirkan akal dan
kemampuan Tuhan lebih Maha/berlipat-lipat lebih canggih dari apa yang terpikir
oleh mu. bila mau hidup lagi ntar saat dibangkitkan bro atau mati suri z”.
Orang yang mati tidak dapat
mendengar dan juga melihat apalagi keluar tamasya dari kuburnya. “Sesungguhnya kamu tidak akan sanggup
menjadikan orang-orang yang mati itu dapat mendengar” (QS. Ar Ruum: 52).
“kerjaan
Jin itu yang kafir dan juga Jin yang pernah ada hidup menetap lama dalam tubuh
si manusia itu, tak heran si Jin itu tau seluk beluk orang yang disamarkannya.
kerjaan Jin bisa melakukan beberapa hal yang menakjubkan, termaksud meniru
profile manusia yang telah mati dan menggoda manusia. Atau masuk di dalam tubuh
manusia hidup dan menceritakan kepada orang lain yang ingin “mendengarnya” sebuah
kejadian dan asal-usul manusia yang dahulu ia hidup bertempat tinggal di dalam
tubuhnya. Sisa lainnya itulah kerjaan dari keajaiban alam hingga penampakannya
menyerupai sesuatu yang ada (biasanya akan dapat dibuktikan secara saint kelak)
dan selainnya adalah kerjaan manusia dan ilmuannya ntah karena lagi uji coba
teknologi atau agar membuat manusia dalam kebingungan dan hasutan yang nyata
atau juga karena halusinasi/ilusi manusia itu sendiri karena pengaruh frekuensi
rendah (berdasarkan penelitian illmuan), kekacauan mental, berteman Jin atau Manusia
yang bermain hantu-hantuan menakut-nakuti orang lain. Ini bisa membuat
seseorang berhayal melihat sesuatu penampakan. Sudah dalam cakupan makar Tuhan
semua makar manusia, jin dan iblis”.
Adapun
bila penampakan itu tercipta dari keajaiban alam yang menyerupai sesuatu atau penampakan
hal lainnya, maka saksikan ia sebagai pengabaran dan atau ujian buat Anda,
sebagai ayat-ayat alam (Ayat-ayat Kauniyah adalah jagat raya ini berikut
isi-isinya termasuk manusia beserta isi hatinya) yang tersirat, yang bisa jadi
memiliki makna berupa kabar peringatan, persaksian pembuktian/contoh, hikmah
dan atau pelajaran atau sekedar hiasan saja.
Ketika
Allah SWT ingin menciptakan makhluk baru, Allah mengangkat tabir-tabir langit
dan berfirman kepada para malaikat, ”lihatlah para penghuni bumi dari kalangan
makhluk-Ku; lihatlah jin dan nisnas.” Ketika para Malaikat menyaksikan dosa-dosa
yang tengah diperbuat Jin dan Nisnas, para Malaikat pun terkejut dan menganggap
mereka tak ubahnya seperti monster. Para Malaikat berkata,”Wahai Tuhan Engkau
Mahamulia lagi Mahakuasa. Mereka itu lemah, eksistensi mereka berlangsung
dengan topangan rezeki dari-Mu, namun mereka durhaka kepada-Mu, dan Engkau
tidak menghukum mereka. ”Allah SWT berkata, ”Aku akan menciptakan makhluk yang
akan menggantikan mereka di muka bumi dan menampilkan dari keturunannya para
nabi dan hamba salih maupun para imam yang lurus yang akan Aku tunjuk sebagai
penerus di muka bumi. Akan Aku bersihkan bumi-Ku dari Nisnas dan akan Aku buang
kau tiran dari kalangan Jin yang durhaka, sedangkan (Jin lainnnya) Ku-izinkan
mereka untuk tinggal di udara dan di seluruh bumi, dan Aku ciptakan satu tabir
yang memisahkan Jin dan ciptaan-Ku.” (Kisah itu diriwayatkan oleh Ali
bin Ibrahim (shahib Tafsir al-Qummi) yang sanadnya sampai pada Imam Baqir as
menukil keterangan Amirul Mukminin. Kisah lengkapnya dapat anda baca di Konsep
Tuhan, hal. 294 karya Yasin al-Jibouri)
Jadi jelaslah bahwa periode jaman
tidak diketahui ini adalah periode jaman Nisnas, yaitu peradaban makhluk serupa
Jin sebelum digantikan oleh kekhalifahan Manusia, adapun peninggalan mereka
yang tersisa ikut ditabirkan pula sesuai dengan bangsa tersebut yang diberi
tabir dari pengelihatan umum pandangan mata Manusia, bila tidak ditabirkan juga
seharusnya sisa-sisa peradaban Jin yang lalu, dan bahkan hasil peradaban/kota-kota
Jin di masa yang sekarang harus pula terlihat tanpa ada tabir penghalangnya, kemudian
digantikan oleh peradaban Manusia awal yang sangat maju peradabannya, jadi
kondisi dimana artefak-artefak yang muncul dan ditemukan adalah bisa jadi dari
jaman Manusia pula (periode nabi-nabi) dan tidak mungkin Manusia berubah dari
jenisnya sendiri menyerupai binatang atau kebalikkannya, karena Sunatullah dari
masing-masing makhluk mempunyai batas yang tidak mungkin dirubah jenisnya
menjadi makhluk lain tak serupa, hanya dimungkinkan bila Allah SWT menghendaki
perubahan tidak lazim tersebut dengan salah satu cara dengan pemberian kutukan.
Telah banyak literatur yang penulis beri sebagai bahan bantahan yang mencakup
keyakinan ini. Adapun kemungkinan adanya Nisnas Allien (serupa Manusia atau
serupa Jin) bisa jadi ada, namun ditabirkan keberadaannya sesuai pendapat
penulis diatas. Dan bisa saja penabiran ini akan dibuka pada waktunya yaitu
pada waktu periode jaman kiamat, penulis akan mencoba asumsi-asumsi yang ada
dalam pembahasan di jaman tersebut yang juga berkaitan kecanggihan jaman kiamat
tersebut.
Ada asumsi dari penulis tentang
cara turunnya nabi Isa as ke akhir jaman saat Nabi Isa as (Yesus) turun ke
dunia, kemungkinan ada 2 versi caranya, yang salah satu pendapat kelak akan
gugur bila telah terjadi, yaitu :
- Diapit 2 malaikat (namun karena malaikat tidak keliatan (ditabirkan), berarti terlihat turun sendiri dengan kemungkin ada cahaya di kiri kanannya, ini berarti mukzizat dari Allah SWT, saint sulit membuktikan cara-caranya, namun bisa jadi dengan diciptakannya sebuah keajaiban alam berupa perpindahan waktu, keajaiban alam ini hanya khusus pada waktu itu saja dan tidak terjadi sering kali di dunia.
- Kembalinya Nabi Isa as (Yesus) ke akhir jaman tentu berhubungan dengan perpindahan waktu, biasanya kelak saint bisa menjawab hal-hal alam yang terjadi, dan kemungkinan kedua ini bila dihubungkan dengan saint adalah mesin waktu. Walau juga tetap ada malaikat yang mengapit tapi ditabirkan, hanya saja kali ini cara perpindahan waktunya juga dibantu oleh manusia yang memiliki/menciptakan mesin waktu tersebut, dan manusia yang membawa nabi Isa as ini bisa terlihat.
Tentunya Anda merasa apa yang
tertulis ini masih terasa mengembang, tidak mencakup penjelasan yang sangat
detail seperti yang Anda idam-idamkan dan masih penuh dengan beberapa
kemungkinan yang ada dimana penulis hanya membuang dan menggugurkan tentang
teori Darwin dari 7 kesimpulan awal. Pada dasarnya untuk bagian ini penulis
hanya memberi tujuan tentang kemungkinan yang bisa terjadi dan dengan
batasan-batasannya, dengan maksud yang sama sebagai jaman tidak diketahui atau
periode Nisnas. Cukuplah Manusia bisa mengetahuinya, namun yang bisa diketahui
sangat terbatas. Jadi, tidak usah berambisi untuk tahu sangat banyak dan secara
berlebihan/keterlaluan sesuatu yang ditabirkan tentang “Nisnas” dan lain-lain
itu tapi sah-sah saja bila Anda berniat mencari detailnya tentunya dengan ilmu
saint dan keagamaan yang benar. Cukup Kita memahami keberadaan (Jin, Alien,
Nisnas lain dan mesin waktu) sebagai petunjuk kebesaran kekuasaan Tuhan yang
Maha Pencipta bila ia memang berhak diciptakan dan diadakan hadirnya oleh Allah
SWT. Biarkan yang ghaib tetap ghaib dalam tabirnya hingga ada pengabaran yang
nyata ketika tabir tersebut di buka entah hari esok, di dalam kubur atau saat
di surga karena “Untuk setiap kabar ada
tempat letaknya dan nanti kamu akan mengetahuinya” (QS. Al An’aam : 67).
Yang penting kita mengetahui batasan-batasan dan kemungkinan-kemungkinan yang
bisa jadi ada sebagai mana kita mengimani hal-hal ghaib lainnya yang ditabirkan
seperti contoh adanya Malaikat. Apa yang terjadi di dunia, bila ia sebuah
kebenaran yang mutlak terimalah ia dan bila ia adalah sesuatu yang masih
membingungkan, hadapilah ia sebagai permainan atau hiasan sampai ada kebenaran
pengabaran dariNya.
Adapun tabir dengan batasan
tertentu, yang penulis maksud salah satunya adalah bisa juga seperti seorang
atau sekelompok manusia mengetahui sesuatu yang sebenarnya ditabirkan dari umum
namun tidak buat mereka yang dibukakan tabirnya keseluruhan oleh Allah SWT,
mereka mengetahui tabir tersebut karena pembukaan tabir dariNya atau mereka
sendiri yang membuat sesuatu “itu” bertabir sebagai hal dan tujuan yang
bersifat rahasia dari mereka. adapun tujuan mereka tidak menyebarluaskan,
mungkin disebabkan hal tertentu, seperti mencegah timbulnya kekacauan, saat
yang tidak sesuai untuk penyampaiannya, menyembunyikan kerahasiaannya, manfaat
yang kurang buat orang lain mengetahuinya, dsb. Contoh penabiran ini seperti
rahasia pemerintah, rahasia pribadi, rahasia perusahaan, zionis, dsb. Contoh
manusia yang banyak mengetahui isi tabir dan memberi kabar ke manusia lain secara
terang dan atau kadang juga secara samar yang di dapat dariNya adalah nabi
Muhammad SAW. Misalnya seperti pengetahuan Beliau tentang umatnya di masa-masa
Iman Mahdi atau misalnya Peneliti yang menabirkan hasil sesuatu penyelidikan
namun belum di buka pada publik karena merasa belum waktunya/belum siap
keseluruhan pernak-perniknya.
Dan
(ingatlah), ketika Musa berkata kepada kaumnya: "Sesungguhnya Allah
menyuruh kamu menyembelih seekor sapi betina." Mereka berkata:
"Apakah kamu hendak menjadikan kami buah ejekan?" Musa menjawab:
"Aku berlindung kepada Allah agar tidak menjadi salah seorang dari
orang-orang yang jahil".
Mereka
menjawab: " Mohonkanlah kepada Tuhanmu untuk kami, agar Dia menerangkan
kepada kami; sapi betina apakah itu." Musa menjawab: "Sesungguhnya
Allah berfirman bahwa sapi betina itu adalah sapi betina yang tidak tua dan
tidak muda; pertengahan antara itu; maka kerjakanlah apa yang diperintahkan
kepadamu".
(Bila
tabir (keghaibannya) dibatasi Allah SWT sampai disini cukuplah ini menjadi
batasan untuk Kita terima.)
Mereka
berkata: "Mohonkanlah kepada Tuhanmu untuk kami agar Dia menerangkan
kepada kami apa warnanya". Musa menjawab: "Sesungguhnya Allah berfirman
bahwa sapi betina itu adalah sapi betina yang kuning, yang kuning tua warnanya,
lagi menyenangkan orang-orang yang memandangnya."
(Bila
tabir dibatasi dengan tambahan pembukaan tabir baru sampai keadaan seperti ini,
cukuplah ini menjadi batasan untuk Kita menerima apa yang diberiNya.)
Mereka
berkata: "Mohonkanlah kepada Tuhanmu untuk kami agar Dia menerangkan
kepada kami bagaimana hakikat sapi betina itu, karena sesungguhnya sapi itu
(masih) samar bagi kami dan sesungguhnya kami insya Allah akan mendapat
petunjuk (untuk memperoleh sapi itu)."
Musa
berkata: "Sesungguhnya Allah berfirman bahwa sapi betina itu adalah sapi
betina yang belum pernah dipakai untuk membajak tanah dan tidak pula untuk
mengairi tanaman, tidak bercacat, tidak ada belangnya." Mereka berkata:
"Sekarang barulah kamu menerangkan hakikat sapi betina yang
sebenarnya". Kemudian mereka menyembelihnya dan hampir saja mereka tidak
melaksanakan perintah itu. QS. Al-Baqarah : 67-71
(Bila
tabir telah dibuka sepenuhnya oleh Allah SWT cukuplah ini menjadi batasan untuk
Kita meng-Aamiin-kannya. Allah SWT akan memberi segala sesuatu dengan
takarannya yang pas pada waktu dan kondisi yang tepat, entah di tingkat tabir
pertama sebagai contoh, atau di tingkat pembukaan tabir lain sebagai contoh kedua
atau di tingkat pembukaan keseluruhan hal ghaib tersebut sebagai contoh model
ketiga.)
Dari Abu Hurairah Abdul Rahman
bin Sakhar r.a : " Bahwa saya mendengar Rasulullah SAW bersabda : 'Apa yang aku larang kamu lakukan maka
hendaklah kamu tinggalkannya, dan apa yang aku perintahkan kamu lakukan
hendaklah kamu lakukan sekadar kemampuan kamu. Sesungguhnya telah binasa umat-umat yang sebelum kamu disebabkan
terlalu banyak bertanya serta pertelingkahan mereka terhadap Nabi-Nabi
mereka. (Hadis)
“Para mufasir berbeda pendapat
tentang besarnya perahu Nabi Nuh as itu, bentuknya, masa pembuatannya, tempat
pembuatannya dan lain-lain. Berkenaan dengan hal tersebut Fakhrur Razi berkata:
"Ketahuilah bahwa pembahasan ini tidak menarik bagiku karena ia merupakan
hal-hal yang tidak perlu diketahuinya. Saya kira mengetahui hal tersebut hanya
mendatangkan manfaat yang sedikit." Mudah-mudahan Allah SWT merahmati
Fakhrur Razi yang menyatakan kebenaran dengan kalimatnya itu. Kita tidak
mengetahui hakikat perahu ini, kecuali apa yang telah Allah SWT ceritakan
kepada kita tentang hal itu. Misalnya, kita tidak mengetahui dimana ia dibuat,
berapa panjangnya atau lebarnya, dan kita secara pasti tidak mengetahui selain
tempat yang ditujunya setelah ia berlabuh. untuk masa itu cukuplah Kita
meyakini pengabaranNya dengan batasan tabirNya namun bilalah perahu itu telah
ditemukan barulah Kita mempelajari detail perahu tersebut karena tabir telah
terbuka beberapa bagian dari penemuannya.”
"Telah aku katakan kepada
tuan-tuan bukan sekali dua, bahwa wajiblah kita awas benar dengan kisah-kisah
di dunia, Orang-orang yang berminat besar kepada penyelidikan sejarah dan ilmu
pengetahuan di jaman kini sependapat dengan kami, bahwa tidak boleh dipercaya
saja barang sesuatu dari kisah-kisah Gelap yang belum jelas kebenarannya,
melainkan sesudah penyelidikan yang mendalam dan membongkar bekas-bekas kuno
yang terpendam. dengan kisah-kisah yang sepenuhnya belum dapat dipercayai itu,
Tetapi kita tidak boleh berpegang saja kepadanya, bahkan kita larang keras.
Cukup jika kita berpegang saja dengan nash-nash yang seterang itu dalam alQur'an
dan tidak pula kita lampaui lebih dari itu. Kita hanya suka mengambil untuk
penjelasan jika penjelasan itu sesuai dengan bunyi al-Qur'an, apabila shahih
riwayatnya dan juga menggugurkan pendapat dari penulis ini jika sekiranya telah
ada kebenaran jelas."
Tahukah engkau apa yang
menghancurkan Islam?” Ia (Ziyad) berkata, aku menjawab, “Tidak tahu.” Umar bin
Khattab RA berkata, “Yang menghancurkan Islam
adalah penyimpangan orang berilmu, bantahan orang munafik terhadap Al-Quran,
dan hukum (keputusan) para pemimpin yang menyesatkan.”(Riwayat Ad-Darimi,
dan berkata Syaikh Husain Asad.
dan
kepada Allah sajalah bersujud segala makhluk melata yang berada di langit dan
semua makhluk yang melata di bumi dan (juga) Para malaikat, sedang mereka (malaikat)
tidak menyombongkan diri (QS An-Nahl 16 : 49)
0 komentar:
Posting Komentar