Foto: Wikipedia
James
Shively yang pernah bekerja sebagai manajer strategi di Microsoft
berencana membuat bisnis premium, menjual ganja. Langkah ini dilakukan
Shively memanfaatkan Rancangan Undang-Undang (RUU) mengenai ganja di
Washington yang baru disetujui.
Dalam sebuah wawancara dengan KiroTV.com, Shively telah keluar dari rencana bisnis masa depannya dan berencana menjual produk dengan banderol yang cukup tinggi. Bukan hanya itu saja, ia juga menggunakan nama kakek buyutnya sebagai nama perusahaan - Diego Pellicer - yang dikenal sebagai salah satu produsen ganja ternama di abad ke-19. Demikian dilansir dari Softpedia, Senin (3/12/2012).
"Dia memasok tali rami yang terbuat dari pohon ganja ke armada Spanyol selama perang Spanyol-Amerika. Jadi aku punya ganja dalam darah saya," katanya.
Dengan membuat kategori ganja premium, Shively ingin membuat produk yang berkualitas seperti halnya cerutu. "Sesuatu yang dapat dinikmati dalam jumlah kecil oleh orang dewasa yang dilegalkan dalam hukum," imbuhnya.
Diketahui, Washington menyetujui penggunaan ganja pada awal November, aturan itu sendiri mulai berjalan pada 6 Desember nanti. Menyusul keputusan tersebut sejumlah perusahaan berencana berinvestasi dalam bisnis ini, Shively menekankan bahwa sejumlah negara bagian akan mengikuti aturan ini.
"Ini merupakan industri baru dan akan menjadi industri yang besar di Washington. Pastinya akan menjadi dorongan bagi perekonomian," tuturnya.
0 komentar:
Posting Komentar