Foto oleh Sky View, courtesy of the Hebrew University and the Israel Antiquities |
Arkeolog
telah menemukan dua bangunan kerajaan di Israel yang muncul di Alkitab,
termasuk sebuah istana yang diduga milik raja Daud.
Penemuan
di Khirbet Qeiyafa, kota benteng yang terletak di atas bukit sekitar 30
kilometer dari barat daya Yerusalem, memberi petunjuk bahwa Daud, yang
dikisahkan di Alkitab mengalahkan Goliat, memerintah kerajaan dengan
organisasi politik yang sangat besar.
“Ini
adalah bukti tegas tentang keberadaan sebuah kerajaan, yang diketahui
mendirikan pusat pemerintahan di titik-titik strategis,” kata pernyataan
arkeolog Yossi Garfinkel dari Hebrew University and Saar Ganor of the
Israel Antiquities Authority (IAA).
IAA
mengumumkan penemuan tersebut setelah melaksanakan penggalian tujuh
tahun di lokasi itu. Lembaga pemerintah dan Israel Nature and Parks
Authority sudah menghentikan rencana pembangunan di lingkungan setempat,
karena mereka ingin menjadikan lokasi itu sebagai taman nasional.
Garfinkel
sebelumnya mengatakan bahwa Khirbet Qeiyafa kemungkinan merupakan
Shaaraim, kota di Alkitab yang berhubungan dengan Raja Daud di Alkitab.
Shaaraim berarti “dua gerbang” dan dua gerbang ditemukan di reruntuhan
benteng itu. Sementara itu, peneliti lainnya menyatakan bahwa lokasi itu
kemungkinan Neta'im, kota lainnya yang disebutkan dalam 1 Tawarikh di
Perjanjian Lama.
Analisis
radiokarbon di lubang pohon zaitun yang dibakar di lokasi tersebut
mengindikasikan bahwa wilayah itu muncul antara 1020 SM dan 980 SM,
sebelum dihancurkan dengan hebat, sepertinya dalam sebuah pertempuan
melawan Filistin. Kebanyakan istana-istana itu semakin hancur 1.400
tahun kemudian ketika rumah pertanian Bizantium dibangun di lokasi
tersebut.
Arkeolog
menemukan tembok setinggi 30 meter yang menutupi istana, dan di dalam
kompleks itu mereka menemukan pecahan keramik dan bejana pualam,
beberapa di antaranya diimpor dari Mesir. Para peneliti mengatakan bahwa
bangunan itu didirikan secara strategis untuk menghadap ke kota dan
Lembah Elah.
“Dari
atas ini kita bisa melihat ke arah kejauhan dengan sangat baik, mulai
dari Laut Mediterania di barat, sampai Gunung Hebron dan Yerusalem di
timur,” ujar arkeolog itu. “Ini merupakan lokasi yang sangat ideal untuk
mengirimkan pesan melalui sinyal-sinyal api.”
Para
penggali juga menemukan bangunan berpilar dengan ukuran sekitar 15
meter x 6 meter yang kemungkinan digunakan sebagai gudang pemerintahan.
“Di
bangunan itulah kerajaan menyimpan pajak, hasil bumi, yang dikumpulkan
dari penduduk di desa yang berbeda di Judean Shephelah,” atau kaki bukit
Yudea, ungkap arkeolog itu. “Ratusan guci penyimpanan besar yang
ditemukan di lokasi itu, gagangnya dicap dengan segel resmi seperti
tradisi di Kerajaan Yehuda selama berabad-abad.” {Megan Gannon}
0 komentar:
Posting Komentar