Bukti kebesaran Allah pada tulang ekor
Bismillahhirrohmanirrohim.
Belasan abad
lamanya, hadits tersebut menjadi hal yang gaib yang tidak mungkin bisa
dijelaskan dengan logika. Seiring berjalannya waktu beberapa penelitian
ilmiah mampu menjelaskan kebenaran hadits tersebut dikemudian hari.
“Dan dia membuat perumpamaan bagi Kami; dan dia lupa kepada
kejadiannya; ia berkata: “Siapakah yang dapat menghidupkan tulang
belulang, yang telah hancur luluh?” Katakanlah: “Ia akan dihidupkan oleh
Tuhan yang menciptakannya kali yang pertama. Dan Dia Maha Mengetahui
tentang segala makhluk” (QS. Yasin : 78-79).
Adalah Han
Spemann, Ilmuwan Jerman yang berhasil mendapatkan hadiah nobel bidang
kedokteran pada tahun 1935. Dalam penelitiannya ia dapat membuktikan
bahwa asal mula kehidupan adalah tulang ekor. Darinyalah makhluk hidup
bermula. Dalam penelitiannya ia memotong tulang ekor dari sejumlah hewan
melata, lalu mengimplantasikan ke dalam embrio Organizer atau
pengorganisir pertama.
Pada saat sperma membuahi ovum (sel
telur), maka pembentukan janin dimulai. Ketika ovum telah terbuahi
(zigot), ia terbelah menjadi dua sel dan terus berkembang biak. Sehingga
terbentuklah embryonic disk (lempengan embrio) yang memiliki dua
lapisan.
Han Spemann, Ilmuwan Jerman
Pertama, External
Epiblast yang terdiri dari cytotrophoblasts, berfungsi menyuplai
makanan embrio pada dinding uterus, dan menyalurkan nutrisi dari darah
dan cairan kelenjar pada dinding uterus.
Sedangkan lapisan
kedua, Internal Hypoblast yang telah ada sejak pembentukan janin pertama
kalinya. Pada hari ke-15, lapisan sederhana muncul pada bagian belakang
embrio dengan bagian belakang yang disebut primitive node (gumpalan
sederhana).
Dari sinilah beberapa unsure dan jaringan, seperti ectoderm, mesoderm, dan endoderm terbentuk.
- Ectoderm, membentuk kulit dan sistem syaraf pusat.
- Mesoderm, membentuk otot halus sistim digestive (pencernaan), otot
skeletal (kerangka), sistem sirkulasi, jantung, tulang pada bagian
kelamin, dan sistem urine (selain kandung kemih), jaringan subcutaneous,
sistem limpa, limpa dan kulit luar.
- Sedangkan, Endoderm,
membentuk lapisan pada sistim digestive, sistem pernafasan, organ-orang
yang berhubungan dengan sistem digestive (seperti hati dan pancreas),
kandung kemih, kelenjar thyroid (gondok), dan saluran pendengaran.
Gumpalan sederhana inilah yang mereka sebut sebagai TULANG EKOR.
Pada penelitian lain, Han mencoba menghancurkan tulang ekor tersebut.
Ia menumbuknya dan merebusnya dengan suhu panas yang tinggi dan dalam
waktu yang sangat lama. Setelah menjadi serpihan halus, ia mencoba
mengimplantasikan tulang itu pada janin lain yang masih dalam tahap
permulaan embrio. Hasilnya, tulang ekor itu tetap tumbuh dan membentuk
janin sekunder pada guest body (organ tamu). Meskipun telah ditumbuk dan
dipanaskan sedemikian rupa, tulang ini tidak ‘hancur’.
Dr.
Othman al Djilani dan Syaikh Abdul Majid juga melakukan penelitian
serupa. Pada bulan Ramadhan 1423 H, mereka berdua memanggang tulang ekor
dengan suhu tinggi selama 10 menit. Tulang pun berubah, menjadi hitam
pekat. Kemudian, keduanya membawa tulang itu ke al Olaki Laboratory,
Sana’a, Yaman, untuk dianalisis. Setelah diteliti oleh Dr. al Olaki,
profesor bidang histology dan pathologi di Sana’a University,
ditemukanlah bahwa sel-sel pada jaringan tulang ekor tidak terpengaruh.
Bahkan sel-sel itu dapat bertahan walau dilakukan pembakaran lebih lama.
Lebih dari itu berdasarkan penelitian mutakhir, sebagaimana yang
disampaikan oleh Jamil Zaini, Trainer Asia Tenggara Kubik Jakarta ketika
mengisi acara buka puasa bersama di al Azhar-Solo Baru dengan tajuk,
“Inspiring Day; Inspiring The Spirit of Life”, tulang ekor ini merekam
semua perbuatan anak Adam, dari sejak lahir hingga meninggal dunia. Ia
merekam semua perbuatan baik-buruk mereka. Dan perbuatan mereka ini akan
berpengaruh pada kondisi tulang ekornya. Putih bersih atau hitam kotor.
Semakin banyak energy positif atau kebaikan seseorang maka semakin
bersih tulang ekornya, dan semakin banyak energy negative atau keburukan
seseorang maka semakin hitamlah tulang ekornya.
Dari sinilah,
balasan pada hari kiamat kelak tidak akan pernah tertukar. Dari tulang
ekor inilah, manusia akan kembali dicipta, dan mereka akan diberi
balasan sesuai dengan kadar amal-amal mereka. Ajaibnya, ini semua sudah
disabdakan oleh Nabi berpuluh abad yang lalu.
“Tiada bagian
dari tubuh manusia kecuali akan hancur (dimakan tanah) kecuali satu
tulang, yaitu tulang ekor, darinya manusia dirakit kembali pada hari
kiamat.” (HR. al Bukhari, nomor 4935).
Hadits senada juga diriwayatkan oleh Imam Muslim (nomor 2955),
Dari Abu Hurairah, bahwa Rasulullah Shallallâhu alaihi wa sallam
bersabda, “Seluruh bagian tubuh anak Adam akan (hancur) dimakan tanah
kecuali tulang ekor, darinya tubuh diciptakan dan dengannya dirakit
kembali.”
Dari petunjuk hadist di atas, Ilmuwan muslim pada
paruh kedua abad ke-20 telah mendasarkan pemahaman mereka mengenai
kemukjizatan hadis tentang tulang ekor ini pada kaidah pengetahuan yang
paling dasar, yaitu “Tulang ekor merupakan bagian pertama yang tumbuh
dari janin, biasa disebut dengan primitive streak, yaitu bagian utama
yang terbentuk pada minggu ketiga”.
“Akan Kami tunjukkan kepada
mereka ayat-ayat (tanda-tanda kekuasaan) Kami pada alam dan pada diri
mereka sendiri, sehingga jelas bagi mereka bahwa Al-Quran itu benar. Dan
apakah Tuhanmu tidak cukup (bagi kamu) bahwa sesungguhnya Dia
menyaksikan segala sesuatu?” (Fushshilat: 53)
Sabtu, 27 Juli 2013
TULANG EKOR AWAL KEHIDUPAN MANUSIA
22.05
No comments
0 komentar:
Posting Komentar