Pages

Rabu, 24 Juli 2013

BANDARA BARU MEDAN



Dirjen Perhubungan Udara Herry Bhakti, dalam keterangan tertulis, Senin 22 Juli 2013, mengungkapkan, operasional bandara internasional dengan call sign KNO terhitung sejak 25 Juli 2013 pukul 00.01 WIB, sesuai dengan aturan Keputusan Menteri Perhubungan Nomor KM 41 Tahun 1995 tentang Penetapan Lokasi Bandar Udara Kualanamu sebagai pengganti Bandar Udara Polonia-Medan.Direktorat Jenderal Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan akan segera mengoperasikan Bandar Udara Internasional Kualanamu yang ada di Kabupaten Deli Serdang, Sumatera Utara pada 25 Juli 2013. Kualanamu dibangun untuk menggantikan Bandara Internasional Polonia, Medan.
Bandara yang berlokasi di lahan seluas 1.365 hektare ini sudah menghabiskan anggaran sebesar Rp5,8 triliun dan dengan waktu pengerjaan selama enam tahun. Dana investasi berasal dari kerja sama Kementerian Perhubungan melalui Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) sebesar Rp3,3 triliun, sedangkan PT Angkasa Pura II Rp2,5 triliun, dengan porsi pembiayaan 59:41.

Anggaran kementerian yang lebih besar itu digunakan untuk pembangunan, seperti persiapan tanah, pekerjaan runway, taxiway, apron, pembangunan gedung pemerintahan, pekerjaan navigasi hingga pembangunan bangunan operasional. Mulai Juni 2013, progres pelaksanaan ini, untuk sektor publik, telah mencapai 100 persen.

Bandara yang terletak di Pulau Andalas ini, memiliki panjang landasan (runway) seluas 3.750x60 meter dan mampu didarati pesawat berbadan lebar sekelas Boeing B747-400 dan mampu menampung pesawat sekelas Airbus. Selain itu, dengan luas terminal penumpang sebesar 118.930 meter persegi ini, Bandar Udara Kualanamu mampu menampung delapan juta penumpang per tahun.

Dengan pengoperasian bandara ini, diharapkan bandara ini menjadi motor ekonomi bagi daerah sekitarnya dan Sumatera Utara. Selain itu, Dirjen Perhubungan Udara juga mengharapkan dukungan pemerintah provinsi setempat dalam hal penyediaan areal untuk pengembangan bandar udara ke depannya.

Sebelumnya, Menteri BUMN Dahlan Iskan menilai bandara Kuala Namu di Sumatera Utara dapat mengalahkan bandara-bandara internasional yang ada di Indonesia.
Keunggulan bandara tersebut ketimbang bandara lainnya di Indonesia antara lain, sistem navigasi yang lebih canggih dan ada stasiun pengisian bahan bakar pesawat yang terintegrasi dengan bandara.

0 komentar:

Posting Komentar