Pages

Selasa, 23 Juli 2013

NEO ILLUMINATI UNDER BANDARA DENVER AMERIKA SERIKAT

Markas Rahasia Elit Illuminati Telah Dibangun di Bawah Bandara Denver Untuk Persiapan Kemungkinan Kiamat

Mereka telah mempersiapkannya, mungkinkah dalam waktu yang dekat akan terjadi sesuatu peristiwa mematikan yang dapat menggocang dunia secara global?
Kompleks bangunan Denver Airport di Colorado Amerika Serikat ini sangat besar, memiliki lukisan-lukisan aneh dan patung-patung misterius di dalamnya. Padahal bandara ini termasuk “tidak canggih” dalam fasilitas di dalam gedungnya. Tapi ada misteri disini, disudut ruangannya, terdapat sebuah prasasti yang mengandung simbol Freemason.
Ditambah lagi peristiwa saat Jesse Ventura pakar konspirasi mendatangi dan ingin menguak Bandara Denver. Ia datang untuk melihat-lihat mural atau lukisan dan ornamen-ornamen di dalamnya.
Tiba-tiba ia langsung dikelilingi oleh beberapa polisi yang menyuruhnya keluar bandara dengan pistol yang siap dikeluarkan dari sarungnya! (lihat video full version dibawah halaman ini)
Wajar saja kalau akhirnya banyak yang menduga bahwa bangunan ini sebenarnya adalah markas rahasia New World Order.
New World Order adalah tujuan para elit dunia yang terdiri dari aristokrat raja dan ratu, pemimpin negara-negara maju, bisnisman atau pengusaha multi perusahaan dan juga politikus dunia yang jumlah mereka hanya ratusan saja, untuk menciptakan sebuah “tatanan dunia baru” dalam satu komando. Salah satu perkumpulan rahasia mereka adalah kelompok “the Bilderberg” yang para anggotanya dijuluki the Bilderbergers.
Jesse Ventura saat melihat mural di bandara Denver tiba-tiba langsung dikelilingi oleh polisi dan menyuruhnya keluar bandara
Apa tujuan mereka? Tujuan akhinya adalah dimana suatu saat nanti, semua negara di dunia akhirnya hanya dipimpin oleh satu pemerintahan saja, tanpa adanya batas negara yang sebenarnya.
Tapi untuk mewujudkan misi para elit ini, mereka harus memusnahkan milyaran penduduk dunia dengan istilah Depopulasi (depopulation) yang menurut para elit, milyaran penduduk “tak berguna” diseluruh dunia ini telah menghabiskan sumber daya planet Bumi, yang semakin sedikit sumber daya alamnya yang tersisa. Selamat datang di Denver International Airport (DIA) markas New World Order! (lihat via satelit).
Denver International Airport yang memiliki luas 142 kilometer persegi ini memegang rekor sebagai bandara terbesar di Amerika Serikat dan bandara nomor tiga terbesar di dunia dan berukuran hampir dua kali luas daratan Manhattan!
Denver Int’l Airport on winter snow
Sebagai perbandingan, London Heathrow Airport memakan sekitar 3.000 hektar, atau hanya 4,7 mil persegi, New York JFK Airport hanya memakan sekitar 5.200 hektar (8,125 sq mi).
Namun ada misteri besar di tempat ini. Menurut para penganut teori konspirasi, bandara ini sebenarnya adalah markas rahasia New World Order yang tadi disebutkan sebelumnya.
Mungkin Anda yang membacanya akan tertawa geli. Tetapi tunggu dulu, pernahkah kalian mendengar pepatah: tidak mungkin ada asap tanpa adanya api? Ya, para penganut teori konspirasi memiliki alasannya sendiri dan di artikel ini akan diberikan beberapa contoh dan simbol-simbol perkumpulan rahasia mereka.
Bandara Denver Tak Memenuhi Syarat, Karena Berada di Kawasan Berangin dan Dibuat Dekat Bandara Lain
Denver International Airport (DIA) mulai beroperasi secara penuh pada tahun 1995. Sebelum bandara ini dioperasikan, di Denver ada satu bandara yang sudah memenuhi standar internasional, yaitu bandara Stapleton International Airport (lihat lokasi via satelit). Ketika DIA dioperasikan secara penuh, bandara Stapleton ditutup untuk mencegah persaingan.
Padahal, DIA memiliki gerbang dan jalur penerbangan yang lebih sedikit dibanding bandara Stapleton. Manajemen pelayanan dan fasilitas di DIA malah jauh di bawah standar Stapleton.
Jarak yang tak jauh antara Stapleton International Airport (kiri bawah) dan Denver International Airport (kanan atas)
Satu-satunya kelebihan DIA dibanding Stapleton Airport hanyalah luas lahannya. Saking luasnya, banyak orang yang menuding kalau ini adalah sebuah pemborosan.
Tetapi manajemen bandara mengatakan kalau lahan kosong itu diperlukan untuk perluasan fasilitas di masa datang dengan membangun hotel dan pusat perbelanjaan di sekitar bandara. Jadi seberapa besar yang mereka inginkan?
Pemborosan juga terjadi dari banyaknya landasan pacu yang tak sebanding dengan jumlah penerbangan yang ada. Bandara ini memiliki lima pasang landasan pacu. Artinya tiap lajur landasan pacu memiliki dua jalur landasan. Jadi jumlah keseluruhan landasan pacu sebanyak sepuluh buah!
Selain itu, DIA dibuat di wilayah yang banyak angin. Ini menyebabkan sering ditundanya penerbangan karena masalah ini. Herannya, bandara Stapleton justru malah berdiri di wilayah yang tidak memiliki masalah ini.
Landasan pacu di Denver airport berjumlah 5 pasang, jadi seluruh landasan pacu berjumlah 10 buah.
Dibawahnya Dibangun Bunker Oleh Dua Kontraktor Secara Terpisah
Bukan cuma itu, keanehan bandara ini bisa dilacak ke belakang ketika proses konstruksinya dimulai. Jika pada umumnya para pekerja atau kontraktor mengerjakan sebuah bangunan dari sejak awal proses konstruksi hingga selesainya bangunan, tidak demikian dengan bandara ini.
Konstruksi awal bandara Denver, terlihat lima bagian bunker yang terlebih dahulu dibangun lalu dianggap salah konstruksi.
Para pekerja atau kontraktor disewa untuk mengerjakan konstruksi lima bagian bunker terlebih dahulu.
Lalu ketika bagian itu sudah selesai, mereka akan menyewa kontraktor lain untuk mengerjakan bagian lainnya.
Dengan metode ini, tentu saja tidak ada satu pekerja pun yang mengetahui gambaran besar konstruksi bandara ini.
Seakan-akan, ada sesuatu yang disembunyikan. Tidak ada yang bisa tahu dengan pasti, tetapi ada satu yang dicurigai.
Pada saat konstruksi berlangsung, lima bangunan besar telah selesai dibuat. Lalu, suatu hari, lima bangunan ini dianggap “salah konstruksi”. Jadi, mereka mengubur bangunan-bangunan itu (menjadi bunker) dan membuat bangunan baru di atasnya!
Terowongan misterius di bawah Bandara Denver pada saat pembangunan.. Lalu konstruksinya dinyatakan salah, namun bukannya dihancurkan melainkan hanya ditimbun, diuruk atau dipendam dan menjadi sebuah bunker raksasa.
Secara resmi, ada tiga tingkat bawah tanah, yang digunakan untuk transportasi bagasi. Dalam proses konstruksi itu, mereka juga memindahkan 110 juta meter kubik tanah. Jumlah ini sangat besar dan tidak biasa sehingga banyak yang percaya kalau sebuah fasilitas bawah tanah sedang dibuat.
110 juta meter kubik tanah setara dengan 1/3 dari jumlah tanah yang dipindahkan ketika menggali Terusan Panama, yang artinya lebih dari cukup untuk membangun minimal tiga tingkat bawah tanah!
Salah satu terowongan yang telah selesai dibawah bandara Denver, terdapat rel ditengahnya.
Bahkan ada klaim, bahwa sebenarnya ada setidaknya 7 tingkat bawah tanah serta 5 bangunan bawah tanah dengan sistem terowongan, wow!! Blok beton terowongan juga bisa dilihat di sepanjang jalan raya lama setelah Bandara diselesaikan.
Kini berita tentang fasilitas dibawah tanah yang tadinya dianggap bangunan salah konstruksi inipun mulai terbukti. Banyak informasi dan bukti atas keberadaan ruang bawah tanah atau bunker ini. Bahkan beberapa karyawan Bandara sengaja memakai topeng reptilian perlambang kejahatan saat diambil gambarnya (lihat video).
Denver Airport memperbolehkan kamera krew di fasilitas bawah tanahnya, terlihat karyawan berpakaian seperti reptil, DIA mencoba untuk menghilangkan prasangka Teori Konspirasi yang telah diketahui banyak orang. (source: rabbithole3.blogspot.com)
Biaya Pembuatan Bandara Membengkak Hampir 2x Lipat!
Selain faktor pembangunan yang misterius, kecurigaan lain juga timbul akibat pembengkakan biaya konstruksi dari 1,7 miliar dolar menjadi 4,8 miliar dolar. Ini selisih yang cukup luar biasa. Jika kalian pernah mengerjakan sebuah proyek, kalian pasti mengerti kalau pembengkakan biaya sebesar itu bisa menyebabkan kalian dipecat atau dipenjara.
Banyak yang mengatakan kalau pembangunan DIA adalah sebuah manajemen yang buruk. Sistem jalur bagasinya begitu buruk sehingga banyak orang menjulukinya sebagai “Industry Joke”. Namun ini tidak mencegah pemerintah menggunakannya sebagai bandara utama.
Markas Illuminati dan Markas Militer Menuju NWO?
Karena keanehan-keanehan ini, banyak yang percaya kalau bandara ini sebenarnya merupakan sebuah markas rahasia. Kecurigaan ini dikonfirmasikan oleh seorang mantan ahli geologi pemerintah dan juga seorang arsitek bernama Phil Schneider.
Selain sebagai kontraktor, arsitek dan ahli geologi, Phil Schneider juga seorang pemerhati UFO dan alien yang sangat kontroversial. Iaadalah  lulusan Missouri University dan University of Manchester (Inggris).
Ahli geologi, kontraktor, arsieak, pemerhati UFO dan alien, Phil Schneider, dibunuh pada tahun 1996
Phil Schneider mengatakan kalau di bawah DIA terdapat sebuah bangunan sedalam delapan lantai.
Ia juga mengatakan kalau di bandara ini terdapat level elektromagnetik tinggi yang tidak biasa untuk sebuah bandara.
Akibat vokalnya ahli geologi dan arsitek tentang masalah bandara Denver ini, akhirnya Phil Schneider mati secara misterius.
Diyakini ia mati dibunuh oleh para Illuminati pada tahun 1996 karena telah melanggar sumpah kerahasiaan pemerintah (berita).
Saat dibunuh ia sedang mengerjakan sebuah proyek bunker dan sebuah proyek pangkalan untuk kapal selam. Ex-pegawai pemerintah inijuga banyak mengerjakan proyek-proyek canggih dan “top secret” dalam bidang bunker dan pembangunan ruang bawah tanah.
Ia juga pernah bekerja selama 17 tahun untuk proyek Black Projects / Proyek hitam (‘Skunkworks’) membantu merancang dan membangun markas dan bunker “bawah tanah sangat dalam” yang memang spesialisasinya.
Tetapi pertanyaannya adalah, markas rahasia apakah yang tersembunyi di dalam bandara itu?
Banyak yang percaya kalau bandara itu sebenarnya berisi markas bawah tanah milik New World Order. Yang lain mengatakan kalau kompleks bandara itu mungkin adalah markas rahasia militer Amerika Serikat.
Keanehan-keanehan (Anomali) di Bandara Denver dan Beberapa Kecelakaan Pesawat
Kecurigaan-kecurigaan ini kemudian menjadi semakin kuat ketika terjadi kecelakaan-kecelakaan yang cukup aneh terhadap pesawat-pesawat di bandara.
Kecelakaan-kecelakaan ini kemudian dihubung-hubungkan dengan kemungkinan eksperimen rahasia yang dilakukan di markas tersembunyi di bandara itu. Berikut beberapa kecelakaan yang telah terjadi di Bandara Denver.
Pada tanggal 5 September 2001, British Airways Boeing 777 terbakar ketika sedang mengisi bahan bakar di pintu gerbang. Tak satu pun dari penumpang atau kru terluka, tetapi refueler (orang pengisi bahan bakar pesawat) meninggal akibat luka-lukanya enam hari setelah kebakaran.
Mengisi bahan bakar pesawat (ilustrasi)
NTSB menemukan bahwa kecelakaan itu terjadi karena kegagalan cincin selang pengisian bahan bakar pesawat disaat selang bahan bakar sedang mengisi lalu robek pada sudut yang tidak tepat.
Jika perawatan sangat baik apalagi bandara ini termasuk baru dengan peralatan yang baru, maka kejadian ini sangatlah langka bahkan tak mungkin terjadi begitu saja.
Pada tanggal 16 Februari 2007, 14 pesawat mengalami kegagalan kaca dalam jangka waktu hanya tiga setengah jam saja di bandara. Sebanyak 26 kaca depan pesawat tersebut pecah dan rusak.
Jendela kokpit Delta Airlines retak misterius di bandara Denver
NTSB membuat sebuah penyelidikan, menentukan bahwa kerusakan benda asing adalah penyebabnya, mungkin pasir tajam yang digunakan sebelumnya pada saat musim dingin untuk keperluan traksi terbawa oleh hembusan angin dengan kecepatan48 mph (77 km/jam).
Namun tidak semua orang percaya dengan penjelasan resmi ini. Suatu gejala yang aneh jika kaca pesawat dapat pecah hanya oleh butiran pasir.
Jangankan pasir biasa yang menghantam kaca pesawat pada saat hanya lepas landas. Pada saat diudara dengan kecepatan tinggi pun, pasir vulkanik yang dikenal sangat tajam dan bersifat abrasi pun tak mungkin dapat membuat kaca pesawat retak apalagi pacah!
Pada tanggal 20 Desember 2008, Continental Airlines Boeing 737-500 sebagai Flight 1404 akan menuju ke Houston-Intercontinental Airport di Houston, TX, saat di landasan pacu tiba-tiba menyimpang dan tergelincir dari sisi kiri landasan pacu 34R, lalu entah mengapa tiba-tiba muncul kobaran api dari pesawat dan membakar pesawat dengan cepat dan untungnya tidak ada korban jiwa.
Walau tadinya turun salju, tapi saat itu sudah tak ada salju atau es di landasan pacu, namun kecepatan angin 31 knot (36 mph) dan ada crosswinds (angin dari samping) pada saat kecelakaan.
Continental Airlines Boeing 737-500 flight 1404 tergelincir di Bandara Denver
Pada 13 Juli 2010 NTSB akhirnya menyimpulkan bahwa kemungkinan penyebab kecelakaan ini adalah penghentian input kemudi rudder (sayap kecil dibelakang pesawat) sebelah kanan yang tak tepat oleh kapten pesawat, yang berguna untuk mempertahankan kontrol dan arah pesawat. Dari 115 orang di dalamnya, setidaknya 38 mengalami luka-luka, setidaknya dua orang cedera kritis.
Banyak rekan pilot tidak mudah mempercayai laporan NTSB untuk masalah ini, karena sang pilot telah menguasai jam terbang yang tinggi dan kemungkinan kesalahan input seperti ini tidaklah mungkin.
Pada tanggal 3 April 2012, sebuah Embraer ERJ-145 United ExpressJet, dengan nomer registrasi N15973, beroperasi sebagai Flight UA/EV-5912 dari Peoria, IL ke Denver, CO, mendarat di landasan pacu 34R, tiba-tiba pesawat menghantam lampu pendaratan dan berhenti di landasan pacu. Asap mengepul dari dalam pesawat dan penumpang dievakuasi ke landasan. Salah satu penumpang dibawa ke rumah sakit untuk perawatan luka-luka mereka.
United Express nomer registrasi N15973, entah mengapa tiba-tiba pesawat kehilangan kendali lalu menghantam lampu pendaratan dan berhenti di landasan pacu.
Beberapa kecelakaan yang aneh dan tak lazim tersebut menambah mistisnya bandara Denver ini yang diyakini oleh banyak orang bahwa bandara ini memiliki suatu gelombang atau radiasi tertentu dari bawah tanahnya.
Fasilitas Bandara yang Berlebihan dan Tak Masuk Akal
Selain masalah luas kompleks yang mencurigakan, fasilitas-fasilitas di bandara ini juga cukup menimbulkan tanda tanya.
Coba bayangkan, bandara ini memiliki kabel komunikasi fiber optik sepanjang 5.300 mil. Ini setara jarak antara New York dan Argentina!
Lalu, sistem pengisian bahan bakarnya bisa menyalurkan 1.000 galon bahan bakar jet per menit lewat pipa sepanjang 28 mil. Kemudian ada 6 tangki bahan bakar yang masing-masingnya berisi 2,73 juta galon bahan bakar jet!
Di bandara Denver ada 6 tangki bahan bakar yang masing-masingnya berisi 2,73 juta galon bahan bakar jet. Dan sistem pengisian bahan bakarnya bisa menyalurkan 1.000 galon bahan bakar jet per menit lewat pipa sepanjang 28 mil.
Kapasitas ini terlalu besar untuk lalu lintas sehari-hari bandara ini. Bahkan di seluruh dunia tidak ada bandara yang memiliki kapasitas penyimpanan bahan bakar sebesar ini.
Tetapi, jika ada markas rahasia tersembunyi di bandara itu, maka wajar saja fasilitas dengan kapasitas raksasa itu diperlukan.
Bandara ini juga boleh dibilang terlalu mewah untuk ukuran sebuah bandara. Ornamen-ornamen, patung dan lukisan-lukisannya lebih mengingatkan kita pada museum Louvre dibanding sebuah bandara di negara bagian yang lebih terkenal karena pegunungannya.
Simbol-Simbol Illuminati Group di Bandara Denver
Untuk menghiasi bangunan bandara, mereka mengimpor batu granit dari seluruh dunia yang kemudian digunakan untuk membuat lantai di terminal utama, seakan-akan para pengunjung peduli dengan asal granit tersebut.
Terminal utama di bandara itu bernama Jeppesen Terminal. Luasnya sangat menakjubkan, 140.000 meter persegi. Ukuran ini adalah yang paling besar di seluruh dunia. Nama lain terminal ini adalah Great Hall, sebuah nama yang mengingatkan orang dengan freemasonry.
Great Hall di Denver International Airport Terminal
Lalu, kalian mungkin akan berkata kalau itu cuma sebuah kebetulan. Tetapi, ternyata itu bukan cuma kebetulan karena di dalam terminal ini terdapat sebuah prasasti berisi kapsul waktu yang di permukaannya terdapat lambang Freemasonry yang terkenal.
Prasasti peresmian Bandara Denver atas nama Freemason, salah satu anggota Illuminati Group.
Tidak heran karena peletakan prasasti pada saat awal berdirinya bandara ini dilakukan oleh anggota Freemasonry.
Lalu, di bawahnya ada batu prasati bertuliskan tentang peresmian bandara Denver ini dan diakhir simbol tersebut, kita bisa menemukan tulisan “New World Airport Commission“.
New World Airport Commission? Apakah tidak ada nama lain dan tidak menggunakan kata Dunia Baru atau “New World”?
Mungkin para elit Mason memang suka menggunakan semboyan adn istilah itu.
Tidak salah lagi, kalimat ini bisa memberi bahan bakar yang cukup besar bagi para penganut teori konspirasi.
Tamp[ak detail pada prasasti dibawahnya, prasasti peresmian Bandara Denver atas nama Freemason, salah satu anggota Illuminati Group.
Kemudian, di lantai Great Hall ini juga terdapat tanda-tanda lain yang tidak biasa. Salah satunya adalah tulisan “DZIT DIT GAII“. Kalimat misterius ini adalah sebuah kalimat dari bahasa asli suku Navajo yang berarti “The Mountain that is white” atau “Gunung berwarna putih”.
Tulisan warna emas di lantai Bandara Denver, DZIT DIT GAII yang berarti “Gunung Putih”.
Mt. Blanca adalah sebuah gunung yang terletak di Colorado dan merupakan salah satu dari empat tempat suci kaum Navajo. Ini konsisten dengan prasasti sebelumnya yang juga ada hubungan dengan Navajo.
Tetapi, ada tafsiran lain. Di Perancis, Mt. Blanca atau Mont Blanc ternyata merupakan nama gunung tertinggi di pegunungan Alpen.
Nama Mont Blanc ini berarti “Gunung putih” yang dalam bahasa Perancis artinya sama dengan DZIT DIT GAII.
Menariknya, di kaki gunung ini, lebih dari seribu tahun yang lalu, para leluhur Knight Templar membuat dan menandatangani pakta perjanjian Templar. Knight Templar memang sering dikaitkan dengan Freemasonry dengan “membonceng” salah satu agama.
Tulisan warna emas di lantai Bandara Denver, AUAG yang berarti “AUstalia AntiGen”, salah satu penyandang dana pembangunan Bandara Denver.
Selain ukiran-ukiran misterius di Great Hall, hiasan misterius lainnya juga bisa ditemukan di tempat lain di kompleks bandara ini. Penelusuran di bandara ini pun kita dilanjutkan.
Ada lagi simbol aneh dengan inisial AUAG. Salah satu penyandang dana pembuatan bandara ini adalah orang Australia yang memiliki pabrik farmasi Australia Antigen.
Diyakini bahwa inisial berwarna emas AUAG yang berada di salah satu sudut lantai bandara Denver tersebut adalah singkatan dari penyandang dana pembangunan bandara Denver, yaitu AUstralia AntiGen.
Pemilik perusahaan farmasi raksasa Australia AntiGen.
Dan yang menambah mengerikan adalah simbol tersebut ada persis di depan mural yang menggambarkan pembantaian (genocide) dengan sosok pakaian tentara berwarna hijau dengan mukanya yang menyeramkan! (lihat gambar mural dibawah)
Ini mencurigakan, apakah akan ada sesuatu wabah penyakit global yang akan ditularkan dari perusahaan farmasi raksasa asal Australia tersebut terhadap semua penduduk Bumi?
Di halaman bandara ini juga ada sebuah patung kuda. Jika seorang seniman disuruh membuat sebuah patung kuda, maka percayalah kalau akan dibuat sebuah patung kuda yang gagah dan indah sehingga setiap yang melihatnya pun akan merasa senang.
Namun, seniman pembuat patung kuda di bandara ini yang bernama Luis Jimenez memutuskan untuk membuat sebuah patung kuda yang aneh.

Patung kuda liar atau mustang dengan mata merah menyala dan menakutkan, dijuluki “Blue Devil Horse” atau “Bluecifer” diletakkan di luar bandara Denver.
Patung ini memiliki wajah yang cukup menakutkan. Tidak cukup sampai disitu, Jimenez memutuskan untuk menambahkan lampu merah di kedua matanya.
Luis Jimenez, pembuat patung kuda di bandara Denver, tewas tertimpa potongan dari patung karyanya sendiri.
Pada malam hari, mata kuda yang berwarna merah tiu lebih memancarkan cahayanya dan membuat suasana mistik di bandara.
Kedua mata merah ini cukup untuk membuat seorang anak kecil mengalami mimpi buruk di tidurnya.
Tidak heran, orang-orang menyebut kuda ini “Blue Devil Horse” atau “Bluecifer”. Apa motivasi Jimenez membuatnya?
Entahlah, kita sudah tidak bisa bertanya lagi kepadanya karena ketika sedang mengerjakan patung kuda ini, sebuah potongan dari patung ini jatuh dan menimpanya. Jimenez tewas oleh kuda ciptaannya.
Kemudian, dari prasasti yang disinggung sebelumnya, kita tahu kalau bandara ini memang dibangun atas partisipasi para Mason.
Bandara ini juga dikaitkan dengan Nazi. Kecurigaan pertama muncul jika kita melihat bandara ini dari langit. Apa yang segera terlintas di pikiran Anda?
Denver Airport tampak dari atas
Ya, lambang Nazi. Walaupun tidak terlalu mirip, Namun, struktur bangunan yang cukup unik ini membuat para penganut teori konspirasi semakin percaya kalau bandara ini memang dibangun untuk suatu tujuan rahasia.
Selain itu, lukisan-lukisan dinding di dalam bandara sepertinya juga menunjukkan adanya selera yang aneh dan juga memiliki hubungan dengan Nazi.
Salah satu lukisan, memperlihatkan seorang figur maut yang menggunakan pakaian militer Nazi dengan masker gas serta memegang pedang dan senapan mesin di tangannya.
Dan ujung pedang yang dipegangnya menusuk ke arah seekor merpati putih, yang biasanya melambangkan perdamaian dunia.
Di latar belakangnya Anda dapat melihat reruntuhan kota dan ibu yang sedang menangis berkabung atas kematian anak-anak dan akhir dari perdamaian.
Figur ini juga dikelilingi oleh wanita yang sedang menggendong bayi-bayi yang sudah mati. Di kanan bawah lukisan terlihat adanya sebuah lembaran kertas.
Tampak tentara mirip pasukan Nazi dengan senapan dan topeng gas sedang memegang senapan dan pedang yang ujungnya menusuk merpati perdamaian dan dikelilingi oleh anak-anak dan ibu yang sedang menangis, dilatar belakangnya tampak kota yang sedang terbakar. Tampak pula tulisan tangan disebelah kanan bawah pada mural ini.
Kalimat-kalimat yang tertulis di atas kertas itu sesungguhnya adalah tulisan Hama Herchenberg, seorang bocah Yahudi berusia 14 tahun yang tewas pada tanggal 18 Desember 1943 di kamp konsentrasi Auschwitz.
Namun tertanggal tulisan aslinya adalah pada tanggal 24 Oktober 1942, satu tahun sebelum ia meninggal. Tulisannya adalah:
“I was once a little child who longed for other worlds. But I am no more a child for I have known fear. I have learned to hate… How tragic, then, is youth which lives with enemies, with gallows ropes. Yet, I still believe I only sleep today, that I’ll wake up, a child again, and start to laugh and play.” (Hanus Hachenburg was born in Prague on July 12, 1929, and deported to Terezin on October 24, 1942. He died on December 18, 1 943, in Oswiecim).
Yang artinya, “Saya pernah menjadi anak kecil yang merindukan dunia lain. Tapi aku tidak lagi seorang anak karena saya sudah mengenal rasa takut. Saya telah belajar untuk membenci … Betapa tragisnya, maka, adalah jiwa muda yang hidup dengan musuh, dengan tali tiang gantungan. Namun, saya masih percaya saya hanya tidur hari ini, disaat aku akan terbangun, saya anak kecil lagi, dan memulai untuk tertawa dan bermain.”
Sekali lagi, kita melihat adanya hubungan bandara Denver ini dengan Nazi.
“I was once a little child who longed for other worlds. But I am no more a child for I have known fear. I have learned to hate… How tragic, then, is youth which lives with enemies, with gallows ropes. Yet, I still believe I only sleep today, that I’ll wake up, a child again, and start to laugh and play.” (Hanus Hachenburg was born in Prague on July 12, 1929, and deported to Terezin on October 24, 1942. He died on December 18, 1 943, in Oswiecim).
Lalu, di lukisan lainnya menggambarkan kota yang hancur terbakar di latar belakangnya, apa maksudnya? Juga tampak bahwa beberapa binatang yang akan atau telah punah, dan sekarang satu-satunya tempat di mana mereka dapat melihatnya hanyalah di dalam kotak kaca.
Lalu di bawahnya terlukis seorang wanita Afrika dengan pakaian tradisional, wanita Indian Amerika serta seorang wanita Yahudi pirang dengan simbol bintang Daud di dadanya dan sebuah alkitab di tangannya. Dan masing-masing wanita itu terbaring tak bernyawa di dalam sebuah peti mati!
Mural yang memperlihatkan pada latar belakangnya, sebuah kota dengan kebakaran yang hebat. Dan di bagian depannya tiga anak dari ras berbeda dan tewas berada di dalam peti mati. Serta seorang anak dari bangsa Maya berdiri di belakang sedang memegang Kalender Maya atau Mayan Tablet.
Pada gambar mural diatas juga terlihat seorang gadis dilatar belakang agak ke kanan dan berambut hitam dengan model rambut panjang belah tengah, yaitu seorang gadis suku Maya, yang sedang memegang Mayan Tablet, atau kitab perhitungan astronomi suku Maya.
Pada kitab tersebut telah disebutkan dan kemudian diramalkan, bahwa dunia akan berakhir pada tanggal 21 Desember 2012.
Maksud peristiwa pada latar belakang dari mural tersebut, terlihat sedang terjadi kehancuran dan hutan terbakar di luar kendali, hewan punah, tanaman mati, anak-anak menangis, dan kematian tiga gadis di peti mati yang terbuka.
Kemudian gambar mural dibawah ini, terlihat anak-anak dari berbagai bangsa sedang mengumpulkan senjata mereka dan menyerahkannya kepada seorang anak lelaki Jerman yang ada di tengah lukisan mural ini.
Lukisan mural yang memperlihatkan seorang anak lelaki Jerman sedang menempa bahan dari persenjataan yang dikumpulkan dari berbagai bangsa menjadi sesuatu yang lebih berguna, juga tampak dua burung merpati lambang perdamaian bertengger diatas seorang tentara Nazi dengan topeng penutup anti-gas, tergeletak mati
Anak lelaki Jerman tersebut sedang menempa bahan dari persenjataan yang dikumpulkan oleh anak-anak dari berbagai bangsa menjadi sesuatu yang lebih berguna.
Terlihat juga tentara mirip Nazi yang memakai topeng anti-gas telah tergeletak mati dibawahnya. Juga terlihat dua burung merpati lambang perdamaian sedang bertengger diatas tentara yang mati tersebut.
Ini bisa berarti semua senjata sudah tak berguna lagi, semua dikumpulkan dan membuat dunia menjadi lebih tenang dan damai tanpa persenjataan, menurut cara dan versi mereka.
Pada lukisan mural terakhir dibawah, terlihat seorang pemimpin anak-anak berada ditengah. Mungkin ini melambangkan adanya pemimpin dunia baru dikemudian hari.
Lukisan mural yang memperlihatkan anak-anak menuju kepada pemimpin “Dunia Baru” dengan wajah ceria. Bahkan beberapa binatang juga berekspresi senang dan semuanya berjalan dengan harmonis.
Terlihat pula, semua anak-anak menuju kepada pemimpin baru tersebut yang berada ditengah dengan wajah ceria. Bahkan beberapa binatang juga berekspresi senang dan semuanya berjalan dengan harmonis.
Ini membuktikan bahwa akan terjadi sesuatu peristiwa sangat besar terhadap kemanusiaan dan dunia dikemudian hari. Lalu diakhiri oleh lahirnya suatu peradaban atau keadaan dunia dengan “Tatanan Baru” dengan cara mereka.
Mereka yang akan memusnahkan, mereka pula yang akan memimpin dunia yang menurut mereka kelak akan jauh lebih baik. Pada mural terakhir inilah New World Order, akhir dari tujuan para elit dunia.
Patung menyeramkan yang memperlihatkan sosok iblis keluar dari koper di bandara Denver
Patung terakhir yang juga menyeramkan kembali dibangun di bandara Denver, adalah patung Anubis, sang Dewa Kematian, patung diletakkan di luar bandara Denver.
Lukisan-lukisan mural itu dibuat oleh seniman bernama Leo Tanguma dibantu oleh Cheryl Detwiler, Bill Meredith, John Ochsner, dan Leticia Tanguma.
Pada sebuah wawancara, Mr.Tanguma mengaku kalau ia diberikan petunjuk mengenai detail gambar yang harus dilukis.
Leo Tanguma, pembuat lukisan mural di bandara Denver
Namun anehnya, pada wawancara berikutnya, Mr.Tanguma menyangkal pernyataannya dan mengatakan kalau isi lukisan itu adalah murni inspirasinya.
Maksud apakah yang tergambar pada lukisan-lukisan itu? banyak yang percaya kalau lukisan-lukisan itu sebenarnya menggambarkan maksud New World Order bagi dunia, yaitu diawali kekacauan dan pengurangan populasi yang telah dirancang melalui lukisan-lukisan mural tersebut.
Dari sejarah pada Perang Dunia I, saat Hitler masih muda, ia memang memiliki juga darah Yahudi. Lalu Hitler diberikan didikan secara intens oleh para Yahudi Eropa yang mulai terancam bisnisnya oleh Yahudi-yahudi pendatang dari Timur Tengah.
Pada saat itu Yahudi belum mempunyai negara seperti sekarang, Israel. Saat itu bangsa Yahudi berbaur dengan semua ras sesuai dengan ajaran mereka yang tak boleh mempunyai negara hingga akhir zamannya nanti. Ajaran ini masih dipakai oleh ajaran Jews Naturei Karta / Neturei Karta. (gambar di Google) (video di Youtube).
Selama itu, Yahudi Eropa mendikte dan mendidik Hitler dengan faham anti Yahudi Timur Tengah, yang padahal Hitler sendiri dan “guru-gurunya” pun memiliki darah Yahudi, namun Yahudi Eropa.
Pada Perang Dunia II, terjadilah momentum yang tepat bagi Hilter dan para Yahudi Eropa untuk melenyapkan Yahudi-yahudi dari Timur Tengah yang telah mengancam bisnis para Yahudi Eropa ini. Pada waktu yang sama, saat itu negara Palestina masih dijajah oleh Inggris.
Lukisan-lukisan mural itu dibuat oleh seniman bernama Leo Tanguma dibantu oleh Cheryl Detwiler, Bill Meredith, John Ochsner, dan Leticia Tanguma.
Setelah Yahudi Timur Tengah yang berada di Eropa diberangus oleh Hitler, maka sisa-sisa bangsa Yahudi Timur Tengah dengan bantuan Inggris yang terlihat sebagai “malaikat” mereka, mengirimkan pulang ke Timur Tengah dengan beberapa kapal perangnya.
Inggris “mengirim pulang” Yahudi Timur Tengah menuju salah satu negara jajahannya, Palestina. Dengan alasan bahwa disanalah tepatnya bagi para Yahudi Timur Tengah ini berada sesuai dengan asal muasalnya, menurut Inggris.
Tapi ternyata bangsa Yahudi Timur Tengah yang berada di Eropa begitu banyaknya datang ke Palestina, hingga mereka menyewa dan menumpang kapal apapun. Inggris pun kewalahan, walau sudah di tembaki dan di bom peringatan di kanan kiri kapal, para pengungsi Yahudi tetap nekat mendarat di pantai Palestina.
Saat itu pihak Palestina tidak keberatan dan mau menampung mereka, maka para pengungsi Yahudi tersebut diberi tempat pemukiman disuatu daerah di perbukitan yang orang Palestina menyebutnya “Bukit Israil”.
Dari sanalah berkembang ajaran Zionist Israel. Anehnya mereka kini justru membenci rakyat Palestina. Suatu yang tak masuk akal! Ya, karena sejarah telah diubah! Inilah bukti mereka pro kepada ajaran satanic, ya… skenario pihak-pihak satanic di dunia. (lihat video dibawah halaman, Roots of conflict Palestine Israel)
Mereka adalah orang-orang jahat namun pintar dalam memutar-balikkan sejarah. Dan merekalah yang nantinya akan memusnahkan semua ajaran agama apapun di dunia dengan mengadu-domba kaum Agamais!
Sejak itulah, rakyat Palestina dan Yahudi selalu diadu-domba olah para penganut Zionist berfaham satanic ini. Hingga akhirnya golongan Zionist dibantu oleh para aliran zionist Eropa dan Amerika yang dulu justru musuh mereka, untuk membentuk negara Israel diatas negara Palestina dan meluaskan daerahnya jajahannya.
New World Order Organizational Chart
Jadi, saya sangat yakin bahwa bandara Denver adalah bandara yang memang dibuat oleh kaum Yahudi Eropa dari turunan dimasa lalu, dimana Hitler dan Nazi adalah ciptaan, budak dan kambing hitam mereka.
Hebatnya, kaum Yahudi Timur Tengah tak mengetahui rahasia tertinggi dari kaum Yahudi Eropa beraliran satanic terhadap kaum Yahudi Timur Tengah yang telah menghasut dan mengkambing-hitamkan Hitler untuk mengusir para Yahudi Timur Tengah dari tanah Eropa.
Namun sepanjang waktu berlalu, masalah ini kian terkubur oleh ajaran-ajaran orang tua mereka penganut Zionist kepada generasi-generasi muda Israel. Maka sejarah lambat-laun namun pasti pun, mulai terkubur!
Dibalik semuanya, masih ada kaum Yahudi yang mengetahui sejarah ini. Mereka menamai golongan Yahudinya sebagai Naturei Karta yang anti Zionis dan anti negara Israel, bahkan mereka para Yahudi Naturei Karta (gambar di Google) (video di Youtube), yang justru memperjuangkan kemerdekaan untuk negara Palestina.
Walau dalam jumlah tak banyak, tapi kelompok Naturai Kerta ini sudah banyak menyebar di seluruh kota di negara Eropa dan Amerika Serikat.
Seperti yang tadi disebutkan diatas, menurut ajaran asli Yahudi yang mereka anut, bangsa mereka tidak boleh mendirikan suatu negara dalam hal ini seperti Israel.Apalagi dengan ajaran Zionist-nya, mentah-mentah mereka menolak!
Justru kaum Yahudi harus berbaur dengan semua bangsa di dunia. Hingga suatu saat nanti jika dunia mulai kacau, barulah mereka dapat mendirikan negara secara otonomi. Tapi ajaran asli Naturai Karta justru ditolak mentah-mentah oleh Zionist dan malah menyebut mereka golongan orang Yahudi gila!
Para Rabbi dan Yahudi Naturai Karta demonstrasi menginginkan, mendukung dan membela negara Palestina untuk merdeka.
Naturai Karta pun balik menuduh dengan keras kepada golongan Zionist yang membonceng kaum dan ras mereka, dan akhirnya malah membuat nama Yahudi menjadi jelek di mata dunia.
Menurut mereka agama yang dianut Yahudi diubah menjadi faham nasionalis, atau singkatnya, faham agama (Yahudi) diubah menjadi faham nasionalis  dan ideologi, yaitu Zionist. (lihat video)
Banyak kaum Naturai Karta diceritakan oleh kakek-nenek mereka, bahwa pada saat sebelum ada ideologi Zionist, mereka Yahudi dan Arab hidup berdampingan, mereka bertetangga, rukun, damai, toleransi dan bermain bersama, seperti layaknya saudara (lihat video peryataan dari kelompok Naturai Karta)
Hal ini juga terbukti pada sejarah saat kaum Yahudi masih di tanah Palestina yang dulu disebut Iliya (kini kawasan Palestina, Jordan dan Syria) kemudian daerah itu dijajah oleh bangsa Romawi Byzantium dan kaum Yahudi ditindas menjadi budak oleh bangsa Romawi Byzantium selama beberapa abad lamanya!
Tentara Muslim pada masa lalu (Muslim ancient soldier)
Inilah yang membuat mereka jauh dari ajaran mereka. Lalu beberapa Rabi dari umat Kristen dan Yahudi mengadu kebengisan bangsa Romawi Byzantium kepada khalifah pada saat itu, Syaidina Ummar.
Maka bala tentara Muslim mulai merebut kota Yarusalem dari tentara Romawi Byzantium untuk membebaskan kaum Kristen dan Yahudi dari bangsa Romawi Byzantium yang laknat. Tentara Islam pun akhirnya menang! Romawi Byzantium hengkang dari tanah Palestina.
Saat itu Jarusalem (dulu bernama Iliya) dipimpin oleh tokoh Kristen bernama Patriarch Shafarniyus. Lalu mereka sepakat untuk hidup damai berdampingan.
Untuk memperkuat janji itu, dibuatlah suatu perjanjian perdamaian. Berbeda dengan perjanjian-perjanjian perdamaian yang dibuat sebelumnya, penduduk Jerusalem di bawah pimpinan Patriarch Shafarniyus ingin membuat perjanjian selamanya dengan Khalifah Umar Ibn al-Khatab r.a dan memohon kehadiran khalifah yang terkenal adil dan bijaksana seantero Jazirah itu ke Jerusalem untuk menerima penyerahan kunci kota suci itu secara resmi.
Perjanjian Umar di Palestina.
Kebetulan, Syaidina Umar R.A. pun datang untuk memastikan semuanya beres, beliau disambut oleh para Rabbi dari umat Kristen dan Yahudi yang mengucapkan terimakasih.
Lalu sang Khalifah diajak masuk ke sebuah Gereja dan merekapun berbincang-bincang akrab hingga masuk adzan Ashar.
Para Rabbi dan Pasteur mempersilahkan Syaidina Ummar untuk shalat Ashar di dalam gereja tersebut yang bernama Gereja al-Qiyamah, namun sang Khalifah menolak dengan halus.
Lalu disarankan agar Khalifah shalat Ashar di Gereja Constantine yang letaknya tak jauh dari Gereja pertama, namun sang Khalifah sekali lagi menolak dengan halus.
Karena sang Khalifah baru pertama kali datang, beliaupun berkata kepada para Pasteur dan Rabbi, “Jika aku beribadah shalat disini untuk pertama kalinya, maka bisa jadi ummatku akan merubah Synagong dan Gereja ini menjadi sebuah Masjid, sebagai simbol bahwa aku (Khalifah) untuk pertama kalinya shalat di daerah ini”.
Masjid Umar Al-Khattab R.A yang didirikan pada masa lalu saat merebut daerah Iliya ( Palestina) dari bangsa Roma Byzantium.
Begitu menghargainya sang Khalifah terhadap para Rabbi dan penganut Yahudi, maka sang Khalifah pamit dan mengerjakan shalat di tengah gurun berjarak sekitar 500 meter, tak jauh dari Gereja al-Qiyamah.
Dan beliau sampai di suatu tempat dekat satu bongkah batu besar (Shakhrah) dan di sanalah beliau dan rombongannya mengerjakan shalat. Dan benar saja, setelah selesai shalat, tempat itu ditandai untuk didirikan sebuah masjid.
Dibawah kepemimpinan Islam, tentara Muslim dan pengikutnya tak memaksa kaum Yahudi dan Kristen untuk memeluk agama Islam.
Sejak saat itu di Palestina hidup rukun dan makmur, semua rumah ibadah tak ada yang digusur, tak ada intimidasi. Semua agama di daerah tersebut yaitu Judaism, Christian dan Islam bersama-sama saling bahu-mambahu membangun daerah Iliya (kini: Palestina) dengan saling toleransi dan saling menghormati. (lihat video kisahnya disini)
Suasana Masjid Umar Al-Khattab R.A di Palestina dari dalam.
Mungkin kisah diatas agak menyimpang, namun disini akan ditarik suatu garis LURUS dan TEGAS, bahwa diantara kaum yang percaya Tuhan (agamais) tidak pernah saling bermasalah.
Semua kisah tersebut diatas adalah sejarah murni, memperlihatkan para kaum beragama (agamais) untuk meyatakan sekali lagi, tidak pernah saling berperang dan membenci! Namun saling bertoleransi dan mencintai perdamaian.
Hanya kaum berideologi setan, yang menghancurkan mereka semua untuk saling bermusuhan, membenci dan berperang serta saling membunuh untuk mengurangi jumlah penduduk dengan berbagai cara! Betapa pintarnya mereka para satanic dalam membuat fitnah yang berakhir dengan perang dan memutarbalikkan sejarah! Yang perlu pula dicatat, bahwa sejarah dibuat oleh sang pemenang, dan kaum satanic ini juga akan selalu ada hingga akhir dunia.
Kisah sejarah tersebut diatas, berasal pula dari dalam sebuah buku yang berjudul “Holy War” yang disusun oleh seorang wanita berkebangsaan Inggris, Karen Armstrong. Buku ini sempat menjadi best seller dibanyak negara di dunia.
Karen Armstrong wanita berkebangsaan Inggris, penyusun buku “Holy War”
Agar kisah sejarah jauh lebih akurat, Karen mengumpulkan puluhan literatur, naskah-naskah dan buku-buku kuno dari berbagai pihak, baik dari Yahudi, Kristen dan Islam, lalu dibuatlah buku ini.
Namun setelah zionist datang, mereka justru diadu domba untuk saling membenci sejak dari kanak-kanak, maka perdamaian pun musnah!! Ya, itulah contoh kecil, cara kaum satanic mengadu domba kelompok yang tadinya damai menjadi saling membenci dan akhirnya saling berperang!!
Dan perlu diingat bahwa “FAHAM” kaum satanic tidak pernah mengenal batas! Banyak kaum beragamapun sudah disusupi oleh faham ini dengan cara cuci otak atau brainwash melalui media dan info tak benar yang mereka rencanakan sejak lama.
Sebagian dari mereka beragama, namun berkelakuan sehari-harinya menganut faham satanic ini. Contoh kasarnya adalah sifat pendendam, mengadu domba, korupsi, finah dan sirik serta sifat-sifat negatif lainnya.
Ini menguatkan apa yang telah disampaikan oleh Dr. Rima Laibow (Natural Medicine Advocate), bahwa kaum elite satanics melalui kelompok rahasia “the Bilderberg” adalah orang-orang lintas batas. Mereka tak ada hubungannya dengan bangsa apapun, agama apapun, golongan politik apapun, ideologi negara apapun, dan seterusnya.
Mereka adalah kaum elite berfaham satanic lintas batas, selama mereka punya tujuan sama, mereka adalah anggota perkumpulan ini, baik secara langsung atau tak langsung, dan akan melakukan depopulasi dunia termasuk melalui obat-obatan dan vaksin. (lihat video dibawah halaman atau disini)
Selain Dr. Rima yang pemberani dalam menguak masalah ini, bukti depopulasi makin kuat dengan banyaknya ahli dan peneliti lainnya, salahsatunya Dr. Stanley Monteith (Medical Activist) yang menyatakan bahwa para elite satanic juga meracuni makanan dan minuman melalui produk-produk mereka. (lihat video dibawah halaman atau disini)
All Seeing Eye, Illuminati symbol
Jadi, jika kita memiliki sifat, tujuan dan faham negatif seperti itu, secara otomatis kita akan masuk ke jajaran faham Illuminati untuk mencapai the New World Order, walau menganut suatu agama yang percaya akan keberadaan Tuhan.
Anggota Illuminati Group dalam mencapai New World Order seperti dijelaskan pada awal artikel ini, adalah manusia yang mempunyai ideologi sefaham, baik itu lintas negara, lintas agama, lintas ras dan lintas etnik.
Mereka berkolaborasi menjadi satu, dalam satu tujuan, the New World Order. Yang dalam mencapainya akan terjadi depopulasi dunia dengan cara mematikan dan pembantaian dengan berbagai macam cara apapun, agar manusia di dunia menjadi jauh lebih sedikit.
Hanya sedikit kaum, apalagi Yahudi yang mengetahui sejarah ini seperti Naturei Karta. Sampai kapan mereka Naturei Kerta dapat bertahan dalam prinsip ajarannya? Semoga mereka tetap berjuang untuk rakyat Palestina. Dan bagaimanakah rencana New World Order ke depannya? Kita HANYA dapat melawannya dengan bersatunya kaum agamais.
Bersatu bukan berarti sama, namun perbedaan kepercayaan justru dapat saling menyatukan dan saling menghormati, bukan justru untuk saling berperang dan menghancurkan. Karena jika kaum agamais saling berperang, maka para satanics akan selalu tertawa puas.
Perang Salib pun, ditunggangi oleh kaum aliran satanic melalui Knights Templar yang membuat kaum agamais teradu-domba, juga perang lainnya seperti Perang Dunia-I, II, Perang Arab, Perang Vietnam, Perang Korea, Perang Iran-Irak, Perang antar etnis di Afrika, hingga peperangan sebelum perang salib.
Terbentuknya Al-Qaida, Perang Afganistan, peristiwa 9/11 dan Pentagon, penggulingan pemerintahan di banyak negara seperti Libya, Mesir, Suriah, Oman, Yaman, Libanon, dan sederet perang saudara di Afrika. Juga peristiwa Bom London, juga Bom Bali dari cell mereka yang ada si Asia Tenggara berasal dari Malaysia yaitu dr. Ashari yang disinyalir juga beraliran Al-Qaeda.
Padahal Al-Qaeda adalah sistim dan cell teroris yang dibentuk oleh Amerika sendiri. Mereka sering memakai faham dan hipnosis tingkat tinggi dan menamakannya sebagai Manchurian Candidate.
Demikianlah fakta yang sebenarnya, telah terlihat pesan mural “ala” satanic, serta simbol kaum Satanic di bandara Denver. Mulai terkuak sudah kegiatan mereka dalam sejarah dan percaturan politik dunia,  sejak dulu, kini dan untuk masa yang akan datang, menjadi kian nyata.
Sebagai catatan tambahan, bahwa pada tanggal 27 September 2011 lalu ketika Comet Elenin melewati antara Bumi dan Bulan, dikhawatirkan Bumi nyaris saja kembali ke zaman batu jika dihantam komet ini yang hanya berjarak 22 mil dari permukaan laut.
Pada saat yang sama, Presiden Barrack Obama langsung diberangkatkan ke Denver dan bersiap atau stand 
Operation Mountain Guardian di bandara Denver
Saat itu bandara dipenuhi militer dan operasi ini dikenal dengan nama “Operation Mountain Guardian” atau “Operasi Pelindung Gunung”. mungkin yang dimaksud ‘Gunung’ adalah presiden AS, Barrack Obama. Namun yang diberitakan kepada masyarakat operasi ini hanyalah sekedar latihan militer saja.
Padahal operasi ini disinyalir untuk menjaga sang Presiden jika ada kemungkinan terjadinya hantaman dari komet Elenin terhadap Bumi dan presiden harus diungsikan ke bunker yang berada di bawah bandara Denver! Namun untungnya komet Elenin pecah berkeping-keping sebelum mendekati Bumi. (baca: Surat ke Gedung Putih: “Amerika Harus Persiapkan Tabrakan Komet Elenin (C/2010 X1) Dengan Bumi”)
Ini menguatkan bukti bahwa dibawah bandara Denver terdapat bunker dengan fasilitas canggih dan teknologi terdepan. Itu semua adalah fakta. Karena fakta adalah sejarah dan sejarah adalah fakta, damailah selalu, seperti masa lalu… semoga bermanfaat. (berbagai sumber, icc.wp.com)

0 komentar:

Posting Komentar