Pages

Jumat, 26 Juli 2013

KESULTANAN MATARAM

Kesultanan Mataram
  • Kerajaan Islam agraris yang berhasil menguasai daerah Jawa dan sekitarnya
  • Didirikan oleh Sutawijaya
  • Pusat pemerintahan berada di Mentaok, terletak di sebelah timur Kota Yogyakarta dan selatan Bandar Udara Adisucipto
  • Keraton awalnya terletak di Banguntapan lalu dipindah ke Kotagede, Kerta, Pleret, Kartasura, dan Surakarta
Masa awal
  • Mataram berdiri setelah Raja Hadiwijaya dari Pajang meninggal
  • Raja pertama adalah Sutawijaya dengan gelar Panembahan Senopati
  • Raja kedua adalah putranya yang bernama Mas Jolang yang bergelar Prabu Hanyokrowati
  • Mas Jolang kemudian digantikan oleh putra ke empatnya Adipati Martoputro, tetapi karena penyakit yang di deritanya tahta di ahlikan ke putra pertama Mas Rangsang
Sultan Agung
  • Mas Rangsang bergelar Sultan Agung Hanyokrokusumo atau disingkat menjadi Sultan Agung
  • Pada masanya wilayah Mataram mencangkup Jawa tengah, Jawa timur, dan Yogya
  • Sultan Agung ketika berperang dengan VOC menjalin hubungan dengan Kesultanan Banten dan Kesultanan Cirebon
  • Masa pemerintahannya adalah puncak
Amangkurat I
dari Kerajaan MAtaram
  • Pada masa pemerintahannya terjadi perpecahan di Mataram (sering terjadi pemberontakan)
  • Pemberontakan terbesar terjadi tahun 1674 di bawah Trunajaya yang di dukung bangsawan dan ulama, pemberontakan ini berhasil merebut Kerta
Amangkurat II
  • Raja Mataram 1677 – 1703
  • Demi mempertahankan tahta ia bekerjasama dengan VOC untuk membunuh Trunajaya
  • Pada masa ini Mataram kehilangan Semarang dan harus membayar biaya ganti rugi perang ke VOC
Amangkurat III
  • Amangkurat III bernama asli Sunan Mas adalah Raja Mataram yang anti VOC
  • Pada masanya terjadi Perang perebutan Tahta (1704-1708)
  • Perang itu terjadi karena VOC tidak mengakui Amangkurat III sebagai raja Mataram (VOC memilih Pangeran Pruger atau di kenal sebagai Paku Buwana I)
  • Perang itu membuat Mataram kehilangan Priangan, Cirebon, dan timur Madura (di serahkan ke VOC untuk membayar biaya perang)
Amangkurat IV
  • Pada masanya juga Mataram di penuhi pemberontakan
  • Terjadi Perang perebutan tahta II (1719-1723) antara Amangkurat IV dengan para bangsawan
  • Amangkurat IV dibela oleh VOC dan berhasil mempertahankan tahta
  • Para pemberontak saat ini di buang ke Afrika Selatan dan Sri LAnka
Paku Buwana II
  • Padah masanya terjadi pemberontakan Cina yang di bantu Raden Mas Garendi dikarenakan Paku Buwana II berbelot dari Cina ke VOC
  • Terjadi juga Perang perebutan tahta III (1747-1755) antara Paku Buwana II dengan Raden Mas Said dan Pangeran Mangkubumi
  • Pada akhir hayatnya di kabarkan Paku Buwana II memberikan Tahta Mataram ke VOC
Paku Buwana III
  • Pada masa awal pemerintahan pemberontakan Pangeran Mangkubumi dan Raden Mas Said belum selesai
  • Pada masa ini terjadi perjanjian Giyanti (1755)
  • Isi perjanjian tersebut adalah: Mataram dibagi menjadi dua. Bagian barat dibagikan kepada Pangeran Mangkubumi yang diijinkan memakai gelar Hamengku Buwana I dan mendirikan kraton di Yogyakarta. Sedangkan bagian timur diberikan kepada Paku Buwana III.
  • Mulai saat itulah Mataram dibagi dua, yaitu Kasultanan Yogyakarta dengan raja Sri Sultan Hamengku Buwana I dan Kasunanan Surakarta dengan raja Sri Susuhunan Paku Buwana III.
Akhir Mataram
  • Dikarenakan perjanjian Giyanti masih di rasa belum cukup bagi VOC maka dibentuklah perjanjian Salatiga (1757)
  • Hasil perjanjian Salatiga adalah Kraton Surakarta memberikan sebagian wilayahnya kepada Mangkunegara sebagai adipati dan Kraton Yogyakarta memberikan sebagian wilayahnya kepada Pakualam sebagai adipati.

0 komentar:

Posting Komentar