Pages

Selasa, 23 Juli 2013

JIN, MALAIKAT BUKAN GAIB

Dalam karyanya, al-Muqaddimah, Ibnu Khaldun, ber kata bahwa ada empat obyek utama para sufi:
  • Latihan rohaniah dengan rasa, intuisi, serta introspeksi diri
  • Iluminasi atau hakikat yang tersingkap dari alam gaib, misalnya: sifat-sifat rabbani, ‘arsy, kursi, malaikat, wahyu, ruh, hakikat realitas segala yang wujud, yang baib maupun yang tampak, dan susunan kosmos, Pencipta serta penciptanya.
  • Peristiwa dalam alam maupun kosmos yang berpengaruh pada berbagai bentuk karomah dan keluarbiasaan.
  • Penciptaan ungkapan yang pengertiannya samar (syathahiyyat), reaksi masyarakat awam berupa mengingkarinya, menyetujui, menginterpretasikannya.
Tersingkapnya hakikat realitas yang wujud, iluminasi, Ibnu Khaldun menungkapkan bahwa, para sufi melakukan latihan rohaniah dengan mematikan kekuatan syahwat serta menggairahkan ruh dengan jalan menggiatkan dzikir. Dengan dzikir, jiwa bisa mengalami hakikat realitas tersebut, jika hal ini tercapai, maka yang wujud pun telah terkonsentrasikan dalam dalam pemahaman seseorang, yang berarti ia berhasil menyingkap seluruh realitas yang wujud. Menurut Ibnu Kaldun Ketersingkapan yang seperti ini timbul dari kelurusan jiwa, yang seperti cermin rata dan dapat memantulkan gambar.
DEFINISI GHAIB
Di dalam Al Qur’an banyak sekali ayat yang memberikanketerangan masalah ghoib yaitu dikatakan bahwa hanya Allah sajalah yang tahu masalah ghoib,bahwa hanya Allahswt dan Rosul yang diridlai-Nya sajalah yang mengerti tentang ghoib (QS. Jin: 26-27).
“(Dia adalah Tuhan) Yang Mengetahui yg ghaib, maka Diatidak memperlihatkan kepada seorangpun tentang yang ghaib itu. Kecuali kepada Rasul yang diridlai-Nya, maka sesungguhnya Dia mengadakan penjaga-penjaga (malaikat) di muka dan di belakangnya“.
Dalam hal ini saya akan mengambil sampel tentang bangsa Jin untuk menggambarkan definisi dari ghaib itu sendiri.Mari kita tinjau tentang bangsa Jin itu sebetulnya ghaib atau bukan.
  1. Ditinjau dari bahan pembuat Jin. Jasad manusia diciptakan dari tanah sedangkan jasad Jin diciptakan oleh Allah SWT dari api. Sekarang kita lihat sifat-sifat dari api. – Apakah api itu sesuatu yang ghaib? Jawabnya tentu bukan. Api adalah sesuatu yang bukan ghaib, karena kita dapat dengan jelas melihat api tersebut dengan mata jasad kita. Lalu apa sifat dari api itu? a. Api itu tidak bisa dipegang, kita hanya bisa memegang yang menimbulkan api saja. Contoh: kita memegang obor. Tentu kita tidak dpt memegang api dari obor itu kan? Tapi kita dapat memegang obornya dan mengendalikan api itu bukan? b. Api tidak dapat dipegang tapi dapat kita rasakan. Rasa dari api adalah panas dan dapat membakar sesuatu yang ada disekitarnya. Jadi kesimpulannya ditinjau dari bahan asalnya bangsa Jin itu adalah bukan sesuatu yang ghaib.
  2. Kita tinjau dari sisi ilmu teknik/fisika. Sebuah contoh mengenai FREKUENSI SUARA yang diterima oleh telinga kita. Telinga manusia hanya mampu mendengar suara yang mempunyai frekuensi (getaran) antara 20 Hz sampai 20 kHz.
Telinga manusia tidak mampu mendengar suara yangmempunyai frekuensi diluar range tersebut(antara 20 Hz sampai 20 kHz). Misal 30 kHz,atau 10 Hz atau frekuensi radio yang mempunyai getaran sampai ratusan mega Hz. Apakah frekuensi (getaran) tersebut suara ghaib ? Jawabnya tentu BUKAN.Contoh lagi: – Sinar infra merah, sinar ini banyak digunakan untuk remote kontrol alat-alat elektronik (TV dll). Bukankah mata kita tidak dapat melihat nya ? Tapi apa dia sesuatu yang ghaib ?. Jawab nya tentu bukan. Begitu juga sinar ultra violet.
  • Kelelawar dapat menghasilkan suara ultrasonic dgn frekuensi diatas 20 kHz yang mana telinga manusia tidak dapat mendengarkannya.
  • Jangkrik dapat mengeluarkan suara intrasonic dengan frekuensi lebih kecil atau sama dengan 20 Hz (<= 20 Hz),dimana sebagian suaranya dpt didengar oleh telinga manusia dan sebagian tdk dapat didengar oleh telinga manusia.
Sekarang mari kita bicara tentang benda:
Kita tahu bahwa setiap benda itu kalau dipecah-pecah menjadi bagian yang lebih kecil disebut MOLEKUL dan molekul ini masih dpt dilihat. Molekul jika dipecah pecah menjadi bagian yang lebih kecil lagi disebut ATOM. Atom terdiri dari INTI ATOM dan ELEKTRON. Inti atom dibagi lagi menjadi dua bagian : PROTON dan NETRON, Proton bermuatan positif (+), netron mempunyai muatan netral dan elektron bermuatan negatif (-). Elektron ternyata hidup dan berputar mengelilingi inti atom dengan kecepatan 300.000.000 meter/detik sama dengan kecepatan cahaya.
Dari teori diatas dapat diambil dua kesimpulan: 
  1. Pada hakekatnya tidak ada benda mati (meja kursi dll) karena apa? Karena elektron selalu berputar/bergerak dengan kecepatan 300.000.000 meter/detik. Siapa yang menggerakkan elektron tersebut?
  2. Elektron berputar mengelilingi inti atom dengan kecepatan 300.000.000 meter/detik, dan itulah yg dapat ditangkap oleh mata kita. Mata kita hanya mampu melihat benda yang mempunyai kecepatan elektron mengelilingi inti atomnya sebesar 300.000.000 m/det saja. Diluar kecepatan itu mata manusia tidak dapat melihatnya.
Konon mata anjing, kerbau, dapat melihat sesuatu benda hidup/mati yg mata manusia tidak mampu melihat benda tersebut. Dalam hal ini mata hewan tersebut mempunyai range yang lebih lebar dibanding range mata manusia, mata hewan tersebut mampu melihat benda yang kecepatan elektron mengelilingi inti atomnya lebih besar atau lebih kecil dari 300.000.000 meter/detik (mungkin 250.000.000 m/det sampai 400.000.000 m/det)
Sebuah contoh:
  • Peluru yang ditembakkan oleh seorang tentara, dengan kecepatan yang sangat tinggi peluru tersebut melesat. Mampukah mata kita melihat peluru tersebut? Tentu tidak. Apakah peluru itu sesuatu yang ghaib? Tentu bukan. 
  • Mampukah mata kita melihat pertumbuhan sebuah pohon atau tanaman yang sangat pelan sekali kecepatan tumbuh per detiknya? Tentu tidak.
Lantas apakah ada benda yang mempunyai kecepatan elektron mengelilingi inti atomnya diatas 300.000.000 m/det atau dibawah 300.000.000 m/det? Jawabnya ada.Alam tersebut paralel dengan dunia kita, dunia manusia. Apakah alam lain tersebut ghaib? Jawabnya BUKAN.
Alam lain tersebut mempunyai benda yang kecepatan elektron mengelilingi inti atomnya diatas 300.000.000 m/det atau dibawah 300.000.000 m/det. Mata jasad manusiatidak dapat melihatnya. Tapi dia bukan ghaib. Mungkin suatu saat nanti dengan adanya kemajuan teknologi yang sangat canggih manusia dapat berkomunikasi dengan alam lain tersebut.
Jadi dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa BANGSAJIN ITU adalah BUKAN SESUATU YANG GHAIB. Perbedaannyadengan alam manusia hanya pada kecepatan elektron mengelilingi inti atomnya saja.
Kemungkinan besar kecepatan elektron mengelilingi inti atom di alam Jin lebih tinggi dibanding dengan kecepatan elektron mengelilingi inti atom di alam manusia sehingga mata jasad manusia tidak mampu melihatnya/menangkapnya.
Harapan saya mudah-mudahan dengan contoh-contoh dan penjelasan yang diuraikan diatas dapat diterima oleh pembaca dan sekaligus dapat menghilangkan perbedaan pendapat antar sesama orang Islam mengenai sesuatu yang selama ini dianggap ghaib.
Dengan tulisan ini bukan maksud saya mengajak pembaca sekalian untuk bersekutu dengan bangsa Jin (apalagi bersekutu dengan syetan dari golongan bangsa Jin)melainkan hanya sekedar menambah wawasan pembaca saja tidak lebih dari itu.
Sebetulnya definisi Ghaib yg sebenarnya telah diterangkan di dalam Al Qur’an Surat An Naml ayat 65-66 yang artinya:
Katakanlah : Tidak ada seorangpun di langit dan di bumi yang mengetahui perkara yang ghaib, kecuali Allah dan mereka tidak mengetahui bila mereka akan dibangkitkan. Sebenarnya pengetahuan mereka tentang akhirat tidak sampai (kesana) malahan mereka ragu-ragu tentang akhirat itu, lebih-lebih lagi mereka buta dari padanya. ” (Q.S. An-Naml : 65-66)
Jadi definisi ghaib yang sebenarnya adalah DZAT ALLAH sendiri.
MALAIKAT DAN JIN BUKAN GHAIB
  1. MALAIKAT ADALAH BUKAN GHAIB KARENA AYAM JAGO DAPAT MELIHAT MALIAKAT.
  2. JIN (SYETAN) JUGA BUKAN GHAIB KARENA ANJING DAN KELEDAI DAPAT MELIHAT JIN (SYETAN).
  3. YANG GHAIB HANYA ALLAH SWT SAJA.
QS. Jin: 26-27:
“Dia adalah Tuhan Yang Mengetahui yg ghaib, maka Dia tidak memperlihatkan kepada seorangpun tentang yang ghaib itu. Kecuali kepada Rasul yang diridlai-Nya, maka sesungguhnya Dia mengadakan penjaga-penjaga (malaikat) di muka dan di belakangnya”.
Hadist Nabi:
Apabila kamu mendengar ayam jago berkokok (di waktu malam), mintalah anugerah kepada Allah, sesungguhnya ia melihat Malaikat. Tapi apabila engkau mendengar keledai meringkik (di waktu malam), mintalah perlindungan kepada Allah dari gangguan syaitan, sesungguhnya ia melihat syaitan” (HR. Bukhari dengan Fathul Baari 6/350, Muslim 4/2092 no. 2729. Tambahan yang terdapat dalam kurung diriwayatkan oleh al-Bukhari dalam Adabul Mufrad no 1236, lihat silsilah Adabul Mufrad no. 938 dan Silsilah Ahaadist ash-Shahiihah no. 3183. Dari Abu Hurairah Radhiyallahu ‘anhu.)
Jika kalian mendengar lolongan anjing dan ringkikan keledai pada malam hari maka berlindunglah kepada Allah darinya karena ia melihat apa yang tidak dapat kalian lihat.” (HR. Abu Dawud no. 5103, Ahmad 3/306, 355-356 Shahih al-Adabul Mufrad no. 937 serta Ibnu Sunni no. 311 dalam ‘Amalul Yaum wal Lailah. Dari Jabir bin Abdillah Radhiyallahu ‘Anhu.)
Antara dalil Al-Qur’an dan dalil Hadist tersebut diatas “seolah olah” bertentangan, padahal tidak.
Meminjam istilah dari spiritual bahwa sebetulnya Malaikat, Jin, alam barzah, alam kubur, surga, neraka, alam siluman, dll (pokoknya sesuatu yang tidak bisa ditangkap oleh panca indra manusia) itu disebut dengan istilah AL-GHUYUB bukan AL-GHAIB.
  1. AL-GHUYUB adalah sesuatu yang ghaib tapi masih bisa dibayangkan oleh pikiran kita, misalkan bentuk Jin, Siluman, wajah malaikat, keadaan neraka/surga, siksa kubur seperti apa, dll.
  2. AL-GHAIB adalah hanya ALLAH SWT saja, yang bentuk-NYA, keadaan-NYA tidak boleh dan tidak bisa dibayangkan oleh pikiran kita . LAISA KAMISLIHI SYAI’UN (QS: Asy Syuura ayat 11).
Jadi ghaib yang dimaksud di Al-Qur’an surat Jin: ayat 26-27 itu adalah AL-GHAIB bukan AL-GHUYUB. Sedangkan yang di maksud di hadist Nabi Muhammad SAW di atas adalah AL-GHUYUB bukan AL-GHAIB.
Di Al-Qur’an surat Jin ayat 26 sampai ayat 27 tersebut diatas dikatakan bahwa yang mengetahui AL-GHAIB adalah hanya Allah SWT dan Rosul yang diridhai saja. Siapa Rosul yang diridhai oleh Allah SWT untuk mengetahui yang ghaib ? Tidak lain Rosul yang diridhaiNya tersebut adalah Nabi Muhammad SAW.
Mengapa?
Karena Nabi Muhammad SAW telah diperjalankan oleh Allah SWT melalui perjalanan Isra’ mi’raj sampai ke langit tertinggi (langit ke 7) dimana mailaikat Jibril AS pun tidak sanggup untuk ke langit tertinggi tersebut.

0 komentar:

Posting Komentar