Amerika Serikat - Anda tahu dengan permainan Zuma atau
Poker di jejaring sosial? Game yang sempat populer itu besutan
perusahaan bernama Zynga yang diprakarsai oleh Mark Pincus.
Tak banyak orang yang kenal dengan miliuner asal Amerika Serikat (AS) ini, kecuali para gamer, pengguna media sosial dan pecinta informasi teknologi (IT). Kini, sebenarnya ia bukan lagi miliuner seperti sedia kala.
Saat game-game besutan perusahaanya laku di pasaran, atau puncaknya sekitar awal tahun ini ketika saham Zynga (ZNGA) diperdagangkan di atas USD 14,50 per lembar, saham milik Pincus sebanyak 94,5 juta lembar bernilai USD 1,3 miliar (Rp 120 triliun).
Kini, seperti CNBC, Selasa (9/10/2012), hanya dalam waktu tujuh bulan alias setengah tahun lebih sedikit, kekayaannya merosot menjadi hanya USD 250 juta (Rp 2,25 triliun) saja. Ini berarti, kekayaannya hilang Rp 90 triliun dalam tujuh bulan, setara Rp 36 miliar setiap harinya, atau Rp 1,8 miliar setiap jam.
Nilai asetnya di saham Zynga sudah melorot lebih dari 80%. Tapi ia bukan pemegang rekor dalam hal kehilangan harta dalam waktu singkat. Rekor itu saat ini masih dipegang oleh Eike Batista, miliuner asal Brasil yang kehilangan USD 6 miliar (Rp 54 triliun) hanya dalam waktu 48 jam saja.
Pada posisi kedua ada Sheldon Adelson yang hartanya merosot USD 25 miliar (Rp 225 triliun) hanya dalam beberapa bulan menjelang krisis ekonomi global tahun 2008 lalu.
Dalam hal ini, Pincus masih beruntung. Ia punya kesempatan untuk menjual 16,5 sahamnya kepada publik saat harga sahamnya masih berada diperdagangkan double digit dan meraup dana sekitar USD 200 juta (Rp 1,8 triliun).
Ia juga masih punya rumah mewah senilai USD 16 juta di San Francisco dan villa di Aspen. Pincus juga punya beberapa saham di berbagai perusahaan, salah satunya Facebook.
Tetap saja, kehilangan harta besar-besaran di industri jejaring sosial ini merupakan lampu kuning bagi investor. Ambil contoh, Mark Zuckerberg yang kehilangan lebih dari USD 9 miliar, atau koreksi saham Groupon yang cukup dalam.
Industri teknologi, terutama media sosial saat ini seperti supernova, menyala dengan hebat sebelum akhirnya habis terbakar.
Tak banyak orang yang kenal dengan miliuner asal Amerika Serikat (AS) ini, kecuali para gamer, pengguna media sosial dan pecinta informasi teknologi (IT). Kini, sebenarnya ia bukan lagi miliuner seperti sedia kala.
Saat game-game besutan perusahaanya laku di pasaran, atau puncaknya sekitar awal tahun ini ketika saham Zynga (ZNGA) diperdagangkan di atas USD 14,50 per lembar, saham milik Pincus sebanyak 94,5 juta lembar bernilai USD 1,3 miliar (Rp 120 triliun).
Kini, seperti CNBC, Selasa (9/10/2012), hanya dalam waktu tujuh bulan alias setengah tahun lebih sedikit, kekayaannya merosot menjadi hanya USD 250 juta (Rp 2,25 triliun) saja. Ini berarti, kekayaannya hilang Rp 90 triliun dalam tujuh bulan, setara Rp 36 miliar setiap harinya, atau Rp 1,8 miliar setiap jam.
Nilai asetnya di saham Zynga sudah melorot lebih dari 80%. Tapi ia bukan pemegang rekor dalam hal kehilangan harta dalam waktu singkat. Rekor itu saat ini masih dipegang oleh Eike Batista, miliuner asal Brasil yang kehilangan USD 6 miliar (Rp 54 triliun) hanya dalam waktu 48 jam saja.
Pada posisi kedua ada Sheldon Adelson yang hartanya merosot USD 25 miliar (Rp 225 triliun) hanya dalam beberapa bulan menjelang krisis ekonomi global tahun 2008 lalu.
Dalam hal ini, Pincus masih beruntung. Ia punya kesempatan untuk menjual 16,5 sahamnya kepada publik saat harga sahamnya masih berada diperdagangkan double digit dan meraup dana sekitar USD 200 juta (Rp 1,8 triliun).
Ia juga masih punya rumah mewah senilai USD 16 juta di San Francisco dan villa di Aspen. Pincus juga punya beberapa saham di berbagai perusahaan, salah satunya Facebook.
Tetap saja, kehilangan harta besar-besaran di industri jejaring sosial ini merupakan lampu kuning bagi investor. Ambil contoh, Mark Zuckerberg yang kehilangan lebih dari USD 9 miliar, atau koreksi saham Groupon yang cukup dalam.
Industri teknologi, terutama media sosial saat ini seperti supernova, menyala dengan hebat sebelum akhirnya habis terbakar.
0 komentar:
Posting Komentar