Pages

Selasa, 27 Agustus 2013

PRA NISNAS DAN PRA MANUSIA

Batasan Periode Tidak Diketahui/Periode Pra Manusia/Periode Nisnas

Marilah kita kumpulkan semua pazzle-pazzle yang ada ini untuk menjawab, mengelompokan dan mengumpulkan kesimpulan-kesimpulan yang ada hingga mendekati apa yang bisa menjadi sebuah kebenaran tentang batasan peradaban periode tidak diketahui ini/periode Nisnas di Bumi terhadap batasan periode nabi-nabi dan menghilangkan beberapa kerancuan pendapat yaitu dengan menggugurkan sebagian kesimpulan awal tersebut di dalam versi kesimpulan yang ada di awal-awal penulisan ini.
Penulis akan mencoba menggugurkan terlebih dahulu mata rantai terhadap evolusi kera ke manusia (Teori Darwin), dari beberapa ulasan literatur diatas terlihat adanya kerancuan terhadap evolusi kera ke manusia, maka penulis mengasumsikan pendapat dari teori Darwin adalah tidak benar, beberapa point untuk menggugurkannya adalah harus dilihat dari, yaitu:
  1. Memastikan subjek adalah manusia asli yang hal ini bisa dijelaskan perubahannya menjadi seperti kera berdasarkan kemungkinan adanya perubahan fisik dengan sebab tertentu, dalam hal ini adalah yang dipercaya sebagai sebuah kutukan yang terjadi kepada mereka yang dapat disimpulkan dari rekam jejak cerita di dalam nash dan hasil-hasil penelitian di lapangan terhadap kebenaran cerita di dalam nash sehingga cerita nash menjadi terbukti sebagai kebenaran nyata dan bukan isapan jempol semata.
  2. Objek, berupa salah satunya adalah artefak atau peninggalan sejarah mereka haruslah berkenaan dan cocok sebagai artefak asli manusia, kemudian objek sebagai jejak peradaban yang membuktikan kera adalah binatang primitif yang tidak mungkin menghasilkan peradaban canggih. Rekam jejak ini juga terbukti benar dilapangan dan ada tercatat di dalam sejarah manusia itu sendiri.
  3. Membuktikan perkembangan dari manusia pertama ke manusia modern, tidak berkenaan dengan evolusi perubahan struktur gen kera ke struktur gen manusia melainkan hanya evolusi ciri-ciri fisik manusia, antara manusia dengan manusia berdasarkan perubahan genetika atau ras, penjabaran ini harus dapat menyimpulkan bagaimana hal tersebut dapat terjadi.
  4. Memutuskan dan memisahkan lebih rinci ciri-ciri dari peradaban dan peninggalan Nisnas di khalifahan awal bumi, khalifahan Manusia, pengaruh alam, rekayasa manusia/hoax, Kebenaran Nisnas luar angkasa (Allien) dan Kebenaran manusia modern dengan mesin waktunya dan memastikan lebih sfesifik kebenaran kehadirannya.
  5. Menghubungkannya dengan Nash, sehingga jelas bantahan akan teori Darwin tersebut.
Berdasarkan kesimpulan awal penulis, tidak diragukan lagi nash menceritakan adanya manusia yang dikutuk menjadi kera dan babi sebagai subjek, umat Islam percaya bahwa nash adalah sumber otentik yang tidak terbantahkan bahkan walaupun itu belum dibuktikan secara nyata di lapangan, sudah sebuah kepastian hal itu benar apa adanya buat umat Islam. Pembuktian di lapangan tinggal menunggu saatnya saja dan Anda-lah (arkeolog) sebagai bagian dari pembuktian tersebut. Hal ini juga menyimpulkan bahwa rangka-rangka menyerupai kera yang ditemukan saat ini adalah bisa jadi sebagian adalah kebenaran dari manusia yang di kutuk yang menyerupai kera baik wajah dan fisiknya dan sebagiannya lagi adalah kera asli yang hidup berdekatan atau berada sebagai peliharaan Manusia atau kebetulan menempati bekas Manusia sejarah tak lama setelah ditinggal atau tidak lama setelah keloni itu musnah dan kebetulan mati disana. Ini pula menarik kesimpulan lainnya bahwa ada juga campur tangan Manusia sejarah sendiri untuk menyisihkan bagiannya sebagai rekayasa kebohongan atau hoax dengan maksud-maksud tertentu hingga menjadi sebagai pembingungan pada manusia lainnya. Jadi subjek penelitian dan penemuan manusia modern terhadap hal ini adalah bisa jadi dari salah satu bagian rangka asli manusia yang dikutuk menyerupai kera, rangka asli kera sebenarnya dan atau rangka buatan rekayasa/hoax. Dan harusnya umur penemuan rangka-rangka dan artefak-artefak ini menjadi batasan atau masuk di dalam periode manusia sejarah (periode nabi-nabi). Untungnya telah ada ilmuan yang menjelaskan tentang keanehan-keanehan beberapa artefak yang umurnya sangat tua dan diyakininya sebagai buatan manusia, dalam bukunya Forbidden Archeology: The Hidden History of the Human Race" by Michael A. Cremo.
Untuk menambah akurasi kebenaran hal ini perlu juga sekiranya ditentukan/dijelaskan objektifitas sejauh mana umur peradaban manusia periode nabi-nabi dan sejauh mana kecanggihan yang berhasil dicapai dari beberapa peradaban masa lalu karena bukankah kera adalah binatang primitif, itu berarti tidak mungkin membuat peradaban maju semisalnya bangunan tinggi dengan arsitekturnya, ini pula telah dibuktikan di lapangan dengan penemuan-penemuan yang mengagumkan dari peradaban lalu, masalahnya buat umat Islam sendiri, ini harus bisa diteliti pula dari rekam jejak riwayat/cerita yang bisa dipertanggungjawabkan dalam ilmu keagaaman Islam, sebagaimana nabi Idris as telah mengenal tulisan (baca: pembukuan), seharusnya ada kesampaian berita pula di dalam nash atau literatur Islam lainnya. Jadi bila itu kebenaran, adakah peradaban masa lalu bisa membuat pesawat dan pemusnah massal sekelas nuklir dengan peninggalan reaktornya dan bekas radioaktif peperangan yang tersisa direruntuhan kota kuno yang diyakini oleh hasil penelitian manusia modern sebagai kenyataan dan juga diceritakan dalam kitab Weda dalam Epic Mahabartha dan Ramayana yang terkenal itu. Nash memberi gambaran tersirat :

Sesungguhnya Allah telah memilih Adam, Nuh, keluarga Ibrahim dan keluarga Imran, melebihi segala umat.
(sebagai) satu keturunan yang sebagiannya (turunan) dari yang lain. Dan Allah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui. QS. 3:33-34 (Ali ‘Imraan).
Apa makna lain yang bisa dipetik dari ayat-ayat ini, apa keutamaan lainnya yang di maksud dari nabi-nabi ini? Makna ayat-ayat ini bisa pula menjelaskan bahwa nabi Adam as adalah Bapak umat manusia hingga akhir jaman, semua manusia yang ada dari awal jaman hingga akhir jaman adalah turunan darinya “(sebagai) satu keturunan” termaksud nabi Nuh as dan pengikutnya yang terselamatkan dari banjir bah “yang sebagiannya (turunan) dari yang lain”, artinya peradaban awal dimulai dari nabi Adam as, Kemudian bisa diartikan pula bahwa salah satu keutamaan nabi Nuh as adalah sebagai Bapak generasi kedua/Bapak peradaban manusia kedua atau peradaban pertengahan dan peradaban akhir setelah peradaban awal dipunahkan hingga tersisa beberapa manusia saja, sedangkan nabi Ibrahim as sebagai bapak para nabi-nabi sebagai keutamaannya dan turunan darinya sebagai pemimpin nabi-nabi (nabi Muhammad SAW). Keluarga Imran memiliki keutamaan karena nabi Isa as (messiah) lahir dari turunannya, yaitu penyelamat umat-umat tersesat akhir jaman (penggembala domba-domba yang tersesat) dan pemberi kabar kebenarannya ajaran Islam nabi Muhammad SAW di akhir jaman.
Ada mata rantai yang baik antara jaman sebelum banjir bah (peradaban awal) dan jaman sesudah banjir bah bila ia dapat ditemukan, yaitu bahtera nabi Nuh as, bisa jadi bahtera tersebut membawa pula sisa-sisa sejauh mana kemodernan peradaban awal dan mata rantai bank plasma. Sayangnya kabar penemuan bahtera nabi Nuh as terhenti beberapa tahun, hingga penulis pun menjadi ragu apa yang ditemukan dahulu itu adalah benar bahtera nabi Nuh as atau ada penyembunyian fakta hingga kabar terbarunya tidak ada.
Perlu Anda tau juga bawa bisa jadi ada juga sekelompok-sekelompok kecil manusia lain di belahan bumi lainnya dengan orang-orang sholeh atau (Nabi yang semasa/sejaman dengan nabi Nuh as) dari kalangannya diselamatkan pula dalam banjir bah tersebut, hingga akhirnya versi-versi cerita tersebut beragam pada beberapa kebudayaan di berbagai benua lainnya namun yang pasti jumlah manusia awal setelah banjir bah, tersisa hanya beberapa orang. Dan di rekam dalam nash adalah umat nabi Nuh as saja.
Bagaimana mungkin ada pengabaran tentang sedikitnya manusia yang selamat bila banjir bah tersebut bersifat lokal dan tidak menyeluruh, yang mungkin dengan batasan beberapa puncak gunung sangat tinggi saja yang tidak terkena air bah. Bila banjir bah bersifat lokal atau sekitar 550km saja maka daratan-daratan lainnya dibelahan bumi lainnya tentu tidak terkena, berarti manusia-manusia yang berada di daratan tersebut banyak yang terselamatkan dan tidak kurang sesuatu apa pun, seakan-akan gambaran besarnya banjir bah cuma hiperbola saja. Dan sekelompok kecil manusia lain di belahan bumi lainnya yang terselamatkan ini juga mungkin ada diantaranya yang membawa binatang yang bukan bagian dari binatang yang dibawah nabi Nuh as, karena kewilayahan binatang-binatang tersebut yang jauh letaknya, ini dapat menjelaskan keraguan orang-orang terhadap binatang tertentu yang kenapa bisa terselamatkan padahal memiliki ciri wilayah tertentu yang jauh dari jangkauan kewilayahan daerah tinggal nabi Nuh as. Dan ada rincian yang dinyatakan bahwa Allah SWT tidak akan membuat bencana serupa bah itu lagi untuk menjatuhkan hukumanNya, tanda bahwa bencana itu adalah sangat dasyat dan bersifat lebih global, bila di contohkan harusnya lebih dasyat dari tsunami Aceh yang mengenai beberapa wilayah lainnya di benua lain.
Dan sesungguhnya Kami mengetahui orang-orang yang terdahulu daripada kamu dan Kami mengetahui orang-orang yang kemudian. QS. 15:24 (Al Hijr).
Dan orang-orang terdahulu dari yang dahulu. QS. 56:10 (Al Waaqi’ah).
Kesimpulan ini memberi kesimpulan kepada penulis seperti yang tertulis diatas tentang adanya Peradaban manusia awal (yang kemungkinan sangat canggih) kemudian di sambung pada peradaban kedua atau peradaban tengah dan peradaban akhir atau peradaban yang menuju kecanggihan peradaban pertama.
Sesungguhnya Kami menciptakan tiap-tiap sesuatu dengan kadar. QS. 54:49 (Al Qamar).

Dan tiadalah urusan Kami kecuali satu kalimat seperti sekejap mata. QS. 54:50 (Al Qamar).
Maka apakah tidak menjadi petunjuk bagi mereka, berapa banyak umat yang Kami binasakan sebelum mereka, mereka berjalan pada (bekas) tempat tinggal umat itu. Sesungguhnya pada yang demikian itu adalah sebagai tanda bagi orang yang mempunyai akal. QS. 20:128 (Thaahaa).
Menurut Al-Qur'an, Nabi Nuh as memiliki 4 anak laki-laki yaitu Kanʻān, Sem, Ham, dan Yafet. Namun Alkitab hanya mencatat, ia memiliki 3 anak laki-laki Sem, Ham, dan Yafet. Kitab Kejadian mencatat, pada jamannya terjadi air bah yang menutupi seluruh bumi; hanya ia dan pengikutnya dan binatang-binatang yang ada di dalam bahtera Nuh yang selamat dari air bah tersebut. Setelah air bah reda, keluarga Nuh kembali me-repopulasi bumi. Apakah banjir bah ini adalah penutup serangkaian pemusnahan umat-umat peradaban awal? Berapa banyak manusia yang tersisa dan suku apa saja yang tersisa pada masa itu yang menuju peradaban manusia tengah?
Penulis pernah bermain game The War of Nation, kadang dalam permainan tersebut  penulis menghancurkan musuh sebelum peradabannya sampai pada peradaban satelit (luar angkasa) dan nuklir. Peradaban umat manusia kadang hancur saat masih memiliki teknologi peradaban muda atau saat teknologinya telah tinggi.
Hai sekalian manusia, bertaqwalah kamu kepada Tuhanmu yang telah menciptakan kamu dari satu diri dan daripadanya Allah menciptakan pasangan (istri)-nya, dan berkembang dari keduanya lelaki dan perempuan yang banyak, dan bertakwalah kepada Allah yang kamu saling meminta (dengan menyebut nama)-Nya, dan peliharalah keluarga. Sesungguhnya Allah adalah sangat memperhatikanmu. QS. 04:01 (An-Nisaa’)
Di dalam ayat ini Allah memerintahkan kepada manusia agar bertakwa kepada-Nya, Yang memelihara manusia dan melimpahkan nikmat karunia-Nya. Dialah Yang menciptakan manusia dari seorang diri yaitu nabi Adam as. Dengan demikian nabi Adam as adalah manusia pertama yang dijadikan oleh Allah SWT. (Menurut Jumhur Mufassirin).
Kemudian dari diri yang satu itu Allah menciptakan pula pasangannya yaitu Hawa. Dari kedua Adam dan Hawa berkembang biaklah manusia. Kemudian sekali lagi Allah memerintahkan kepada manusia untuk bertakwa kepada-Nya dan seringkali mempergunakan nama-Nya dalam berdoa untuk memperoleh kebutuhannya. Menurut kebiasaan orang Arab jahiliah bila menanyakan sesuatu atau meminta sesuatu kepada orang lain mereka mengucapkan nama Allah. Dan juga Allah SWT memerintahkan supaya manusia selalu memelihara silaturrahmi antara keluarga-dengan membuat kebaikan dan kebajikan yang merupakan salah satu sarana pengikat silaturrahmi. Ketahuilah bahwa Allah pengawas terhadap perbuatan manusia apakah ia telah memenuhi hak Allah dengan tulus ikhlas atau tidak. (Pemaknaan tafsir ayat ini)
Cuplikan Sumber Literatur
SITUS arkeologi baru yang cukup spektakuler, ditemukan para ahli geologi di selatan dan utara India. Di situs itu terungkap bagaimana orang bertahan hidup, sebelum dan sesudah letusan gunung berapi (supervolcano) Toba, 74.000 tahun yang lalu.
Tim peneliti multidisiplin internasional, yang dipimpin oleh Dr. Michael Pe-traglia, mengungkapkan dalam suatu konferensi Pers di Oxford, Amerika Serikat tentang adanya bukti kehidupan di bawah timbunan abu Gunung Toba. Padahal sumber letusan berjarak 3.000 mil, dari sebaran abunya.
Selama tujuh tahun, para ahli dari Oxford University tersebut meneliti projek ekosistem di India, untuk mencari bukti adanya kehidupan, dan peralatan hidup yang mereka tinggalkan di padang yang gundul. Daerah dengan luas ribuan hektare ini hanya ditumbuhi sabana (padang rumput). Sementara, tulang belulang hewan berserakan. Tim menyimpulkan, daerah yang cukup luas inf ternyata ditutupi debu dari letusan gunung berapi purba.
Penyebaran debu gunung berapi itu sangat luas, ditemukan hampir di seluruh dunia. Berasal dari sebuah eruption supervokano purba, yaitu Gunung Toba. Dugaan mengarah ke Gunung Toba, karena ditemukan bukti bentuk molekul debu vulkanik yang sama di 2100 titik.
Sejak kaldera kawah yang kini jadi danau Toba di Indonesia, hingga 3.000 mil.dari sumber letusan.Bahkan yang cukup mengejutkan, ternyata penyebaran debu itu sampai terekam hingga ke Kutub Utara. Hal ini mengingatkan para ahli, betapa dahsyatnya letusan super gunung berapi Toba kala itu. Bukti bukti yang ditemukan, memperkuat dugaan, bahwa kekuatan letusan dan gelombang lautnya sempat memusnahkan kehidupan di Atlantis.
Meski para ahli masih mencari bentuk fosil manusia Atlantis secara definitif, temyata populasi manusia yang hadir di India se-belum 74.000 tahun lalu, atau sekitar 15.000 tahun lebih awal berhasil ditemukan dalam beberapa bukti genetik. Wilayah penelitian sampling-nya diambil dalam skala luas, meliputi beberapa negara dengan skala penyebaran 12.000 mil dari titik letusan super gunung berapi Toba.
Penelitian ini untuk mencari bukti, sampai sejauh mana manusia purba terhindar dari kepunahan pada saat letusan supervolcano Toba terjadi,” kata Dr. Michael Petraglia, senior Research Fellow di School of Archaeology Universitas Oxford.
Dari bukti lapangan diketahui alat-alat Palaeolithic tengah, ditemukan tepat sebelum dan sesudah letusan Toba. “Hal ini menunjukkan, orang-orang yang selamat dari letusan berasal dari populasi ras yang sama,” kata Dr. Petraglia. Para peneliti setuju dengan bukti lapangan bahwa nenek moyang manusia lainnya, seperti Neanderthal di Eropa dan makhluk berotak kecil Hobbit di Asia Tenggara, mampu bertahan hidup setelah Toba meletus. Beberapa ahli berspekulasi bahwa letusan gunung berapi Toba itu sangat dahsyat, hingga menyebabkan kerusakan lingkungan yang sangat parah.
Penelitian di India menunjukkan, sebuah mosaik ekologis tampak begitu jelas. Ada beberapa daerah yang relatif cepat, mengalami recovery setelah peristiwa vulkanik. Tetapi ada ribuan hektare lahan yang tidak bisa ditumbuhi tanaman keras hingga saat ini, yang hanya bisa ditumbuhi oleh jenis rerumputan gersang.
Tim tidak menemukan banyak bukti tulang belulang di padang rumput itu, tetapi justru penemuan terbesar terdapat dalam kompleks gua “Bil-lasurgam Kurnool”, di Provinsi Andhara Pradesh. Namun yang menjadi keheranan para ahli, di padang rumput itu ditemukan bukti bahwa tanahnya mengandung debu gunung berapi bercampur radioaktif.
Debu radioaktif bercampur dengan debu gunung berapi itu, kini menjadi sebuah teka-teki yang cukup pelik. Apakah abu letusan itu mengandung radioaktif, atau memang ada letusan lain dari sebuah senjata yang mengandung radioaktif? Para peneliti juga menemukan sejumlah bukti lain yang mereka yakini deposit (timbunan fosil) berbagai kehidupan dari setidaknya 100.000 tahun yang lalu.
Deposit ini mengandung kekayaan berbagai jenis tulang hewan, manusia, sapi liar, dan berbagai karnivora dan monyet purba. Para ahli juga mengidentifikasi, sejumlah tanaman yang diduga jadi bahan pokok makanan mereka. Gua-gua itu menghasilkan informasi penting, tentang upaya menyelamatkan diri dari letusan super gunung berapi Toba.
Berdasarkan studi dan bukti baru hasil analisis, carbon radio isotop yang tak terbantahkan dari para ahli menyatakan letusan super gunung berapi Toba di Pulau Sumatra terjadi sekitar 73.000 tahun yang lalu. Letusan itu menyemburkan debu sekitar 800 kilometer kubik abu ke atmosfer.
Meninggalkan kawah (sekarang danau vulkanik terbesar di dunia), dengan panjang 100 kilometer dan lebar 35 kilometer. Penyebaran abu dari letusan ini telah ditemukan di India, Samudera Hindia, Teluk Bengala, dan Laut Cina Selatan bahkan terjebak di lapisan es Greenland, Kutub Utara.
Kata Stanley Ambrose , profesor antropologi Universitas Illinois, dan seorang kepala peneliti Studi-studi Kasus Baru, Profesor Martin AJ. Williams, dari University of Adelaide, Australia, letusan gunung berbelerang aerosol tersebut, sempat menutup radiasi matahari selama enam tahun.
Jadi dunia saat itu, benar-benar gelap gulita, yang diduga berdampak pada sebagian dari mahluk hidup yang mati karena tidak ada sinar matahari,” ujarnya. Sebuah Instant Ice Age yang terdapat dalam inti es yang diambil di Greenland mengungkapkan, dampak letusan berlangsung sekitar 1.800 tahun hingga kembali ke seperti sekarang ini.
Selama jaman es instan ini, suhu turun hingga 16 derajat Celcius (28 derajat Fahrenheit). Begitu dingin-nya udara.di beberapa daerah Indonesia juga tertutup salju. Prof. Williams menemukan lapisan abu Toba pertama kali di pusat India, pada 1980. Pada tim investigasi ini, ia juga bertidak sebagai pemimpin dan penanggungjawab penelitian.
Efek iklim Toba telah menjadi sumber kontroversi selama bertahun-tahun, seperti dampaknya terhadap populasi manusia dan ekosistem. Pada tahun 1998, Ambrose mengusulkan dalam Journal of Human Evolution bahwa efek dari letusan Toba dan Ice Age menjelaskan terjadinya penurunan drastis pada populasi manusia.
Terutama pengaruh genetikanya, terlihat antara 50.000 dan 100.000 tahun kemudian. Kurangnya keragaman genetik di antara manusia yang hidup hari ini, menjadi suatu bukti bahwa selama periode itu ada sejumlah ras manusia yang punah.
Selain itu, di muka bumi ini diduga telah terjadi kekeringan yang cukup panjang, hingga menunjukkan adanya penurunan suhu ekstrem,” kata Ambrose. Analisis isotop karbon pada sejumlah temuan, menunjukkan bahwa hutan tertutup di India tengah. Setelah letusan terjadi, muncul rumput sebagai tanaman pionir. Setidaknya mulai merambah, selama l.000 tahun setelah letusan kemudian menjadi hutan. “Ini adalah bukti jelas, bahwa Toba juga menyebabkan deforestasi di beberapa daerah tropis untuk waktu yang lama,” kata Ambrose.------------------
Adakah hubungannya dengan air bah di jaman nabi Nuh as terhadap letusan supervolcano gunung Toba?
Setelah kita mengetahui kemungkinan adanya umat terdahulu dalam peradaban manusia awal yang dipunahkan berturut-turut hingga kepunahan yang paling akhir berupa air bah hingga hampir-hampir punah keseluruhan dan hampir-hampir sisa-sisa peradabannya tidak diketahui, kemudian dilanjutkan dengan peradaban tengah yang baru. hal lain yang menjadi tanda tanya apakah umat peradaban awal ini mencapai kecanggihan sekelas pembuatan pesawat dan pemusnah massal itu ada kebenarannya, bagaimana dalam kacamata Islam bisa menjawabnya. Mungkin jawaban di bawah ini oleh sebagian orang berkesan dipaksakan maka penulis berharap bahwa suatu saat ada tambahan reperensi dari literatur-literatur cendikiawan Islam lainnya.
Penulis pernah berkata bahwa surga itu berisi banyak hal yang tidak dapat di jangkau akal, bahkan penulis pernah berkelakar pada diri sendiri, sesuatu seperti ini : “ah, ntar saja di surga, saya tonton semua tuh film, pasti puas dan nga salah”, “ntar saja disurga main arum jeram dan paralayang”, “ntar kepingin main bola sama penghuni surga lainnya”, “main di waltdisney-nya surga,, ah”, dsb. Seakan-akan isi surga tidak hanya berisi sungai dan daratan tapi juga dengan segala kecanggihan teknologi ada di pelupuk mata, padahal belum tentu  penulis ini masuk surga. Hal ini adalah tambahan kenikmatan surga, kenikmatan tertinggi di surga sendiri adalah melihat wajah Allah SWT, contoh sederhananya bila Anda melihat wajah bayi, apalagi bayi itu turunan Anda, serasa nikmat dan indah melihatnya hingga tidak bosan-bosan buat Anda melihatnya, mau ekspresi si bayi menangis, tidur, tertawa, atau datar pasti Anda tidak bosan melihatnya, serasa sangat imut dan menggemaskan, apalagi bila bayi tersebut rupawan dan adalah Keturunan Anda, walau sebenarnya penulis belum menikah tapi melihat keponakan-keponakan, penulis merasakan hal itu. Begitulah gambaran melihat wajah Allah SWT, bahkan lebih ternikmat dari itu, karena Anda melihat wajah Maha Agung dari Pencipta Anda. Yang satu berharap surga, yang satu lagi berharap wajah Allah SWT, semua sama, Anda bisa melihatnya bila masuk surga. Yang satu dengan harapan mendapat nikmat tertinggi surga dan yang lain menguniversalkan harapan kepada seluruh nikmat di surga yang ada.
Nabi Adam as telah pernah berada di surga, dan diketahui bahwa umur nabi-nabi sangat banyak yang berumur panjang hingga bahkan ada yang mencapai ribuan tahun. Dengan asumsi 1 atau 2 tahun bisa dapat turunan 1 kali, maka bisa sangat besarlah jumlah koloni manusia yang bisa dicapai hingga kepada jaman nabi Nuh as, apalagi bila ditambah umur yang juga panjang dari tiap turunannya. Hal ini akan berkenaan dengan umur peradaban manusia awal yaitu dari nabi Adam as hingga banjir bah pada jaman nabi Nuh as, hingga bila kita runut rentan waktunya maka apakah cukup waktu yang dibutuhkan peradaban awal menuju kecanggihan pesawat dan nuklir dapat tercapai.
Terdapat perbedaan pendapat tentang usia Nabi Adam, namun yang rajih insya Allah adalah 1000 tahun. Pendapat ini didasarkan pada bermukimnya Nabi Adam setelah diturunkan ke bumi yaitu 930 tahun Syamsiyah, sementara dalam tahun Qamariyah adalah 957 tahun dan ini ditambahkan dengan lamanya beliau bermukim di surga sebelum diturunkan yaitu selama 43 tahun. Inilah pendapat Ibnu Jarir. Juga ada bahasan tentang dikuranginnya umur nabi Adam 40 tahun yang Beliau beri buat nabi sesudahnya.
Nabi Adam as (930 tahun) hingga generasi ketujuh nabi idris as (345 tahun) terus kegenerasi kesepuluh nabi Nuh as (950 tahun), bila dilihat 3 nabi dari peradaban awal adalah nabi-nabi yang berumur sangat panjang sedangkan nabi-nabi setelah banjir bah atau setelah nabi Nuh as hanya berumur 100 tahunan saja. Maka bisa dipastikan umur manusia-manusia peradaban awal adalah berumur sangat panjang juga bukan hanya nabi-nabinya saja yang berumur panjang, kira-kira 400-800 tahun, kita harusnya bisa melihat bahwa keloni manusia awal ini juga mestinya berumur panjang.
Kita ambil tabel tahun nabi-nabi dari buku “Atlas Sejarah Nabi dan Rasul” Bila dikatakan masa nabi Adam as adalah 5872 - 4942 SM dan masa nabi Nuh as adalah 3993 - 3043 SM, bila kita ambil masa banjir bah saat nabi Nuh as berumur 600 tahun, berapa tahun umur periode peradaban awal. Kita bisa kolkulasi seperti ini, 5872-3993 = 1879, rentan waktu antara masa nabi Adam as hingga masa nabi Nuh as. Atau 949 tahun setelah nabi Adam as wafat. 1879 + 600 = 2479 tahun umur peradaban awal hingga berakhir pada banjir bah, perlu diingat dalam buku “Forbidden Archeology: The Hidden History of the Human Race by Michael A. Cremo” umur artefak jejak kaki manusia ditemukan bersampingan dengan jejek dinosaurus, dan artefak-artefak lain yang lebih tua dari 7000 SM atau bahkan lebih yang dianggap dalam buku tersebut adalah buatan manusia tidak masuk pada hitungan periode tahun nabi Adam as diatas, namun penulis tidak ingin mempermasalahkan periode berapakah yang sekiranya tepat periode manusia mulai dari nabi Adam as. Sederhananya bila Nabi Nuh as lahir saat nabi Adam as masih hidup, berarti paling sedikit umur peradaban awal 1000 tahun, bila sebagai generasi kesembilan nabi Nuh as adalah lahir dari satu saja anak, cucu, cicit, cucut nabi Adam as sebagai kelahiran anak terakhir (anak bungsu) yang lahir 500-600 tahun setelah anak pertamanya lahir, maka peradaban awal bisa berkisar 2000 tahun, namun bila lebih 2 kali anak bungsu bisa 3000 tahun, dan seterusnya. Pembentukan keloni awal adalah pembentukan dari nabi Adam as dan pernikahan silang anak-anak Beliau, jadi pernikahan di awal tersebut boleh pernikahan antar saudara, hal ini berlaku sampai keluarnya peraturan larangan untuk hal tersebut.
Bagaimana sekiranya dalam masa pertama keloni nabi Adam as dan anak-anaknya adalah 40 orang yang sama panjang umurnya melebihi 5 abad hingga ke generasi kesembilan (masa nabi Nuh as) yang juga kaum-kaum yang berumur panjang, dimana 40 orang mungkin menjadi 19 pasang dalam koloni ini kemudian dapat membuat keturunan dari masing-masing pasangan antara 1-250 anak yang berumur panjang pula kemudian dilanjutkan kegenerasi ketiga dan seterusnya. Sungguh lipatan yang menakjubkan di tambah umur yang sangat panjang, keloni ini bisa membentuk banyak koloni dengan jumlah ratusan milyar orang dalam waktu paling sedikit 2000-3000 tahun umur peradaban bahkan lebih. Bagaimana perkembangan peradaban mereka?
Dari Ibnu Abbas, dari (cerita) Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam (kepadanya), kemudian ia berkata: “Umur Adam adalah 1000 tahun”. Kemudian ia berkata: Antara Adam dengan Nuh adalah 1000 tahun, dan antara Nuh dengan Ibrahim adalah 1000 tahun, dan antara Ibrahim dengan Musa adalah 700 tahun, dan antara Musa dengan Isa adalah 1500 tahun, sedangkan antara Isa dengan Nabi kita adalah 600 tahun. [HR. Hakim]
Namun ada hadis yang menggambarkan jarak antara nabi Adam as dan nabi Nuh as adalah 2000 tahun, dan tentang bangsa awal peradaban tengah sesudah nabi Nuh as yaitu bangsa Ad dari nabi Hud as adalah orang-orang yang masih tinggi (raksaksa), kemudian berbeda tingginya dengan kaum Tsamud (nabi Sholeh as) yang muncul setelahnya.
Bila 2000 tahun saja di tunjang dengan ratusan milyar orang dan di tunjang dengan sumber daya awal bumi yang sangat banyak hingga tersisa masih cukup hari ini? Bagaimana sekiranya Anda lah yang hidup semisal 500 tahun saja, pelajaran dan pengetahuan apa yang dapat Anda serap dengan keahlian khusus yang Anda miliki/pelajari dan berapa banyak yang Anda kembangkan? Bila kita isengkan dengan membuang segala pengganggu perkembangan saint dan membilang 1000 tahun masa tenang perang dan bila dari nol hingga kita menjadi peradaban sekarang ini menuju abad 21 yang adalah 2100 tahun umur peradaban, maka capaian apa peradaban awal bisa sampai? Dan bidang apa saja yang bisa mendapat mencapai kecanggihan tertinggi?
Telah menceritakan kepadaku Isma'il telah menceritakan kepada kami saudaraku dari Sulaiman dari Tsaur dari Abu Al Ghaits dari Abu Hurairah bahwa Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Yang pertama-tama dipanggil pada hari kiamat adalah Adam, lantas anak cucu keturunannya kelihatan dan diperkenalkan kepada mereka; 'Ini ayah pertama-tama kalian, Adam.' Adam menjawab; 'Baik dan aku memenuhi panggilan-Mu.' Allah bertitah; 'Datangkanlah utusan-utusan Jahannam dari anak cucumu! ' Adam bertanya; 'Wahai Rabb, berapa aku datangkan? ' Allah menjawab; 'datangkanlah dari setiap seratus orang, Sembilan puluh Sembilan orang!" Para sahabat berujar; 'Wahai Rasulullah, jika setiap seratus dari kami diambil Sembilan sepuluh orang, kami tinggal berapa? ' Nabi menjawab: "Umatku dibandingkan umat-umat lainnya hanyalah bagaikan sehelai rambut putih di seekor sapi hitam." Berapa lipatkah bilangan jumlah umat-umat yang lainnya khususnya umat peradaban awal dari jumlah umat Islam dari jaman nabi Muhammad SAW ke jaman akhir ini.
“Raja sebuah negeri tandus bermimpi, Agar negerinya makmur ia harus mencari dan menemukan buah ajaib di kota kerajaannya, sementara kerajaannya sendiri tandus tidak ada pohon berbuah yang tumbuh, oleh usulan perdana menterinya untuk menciptakan peluang besar mendapatkan buah ajaib itu maka harus ada banyak pohon yang harus hidup di negerinya maka diperintahkannya pembangunan besar-besaran irigasi (pengairan) ke negerinya dengan menembus gunung untuk mengalirkan air dari danau di sisi sebelah gunung tersebut  dan mulai menanam pohon-pohon, tiba masa 25 tahun kemudian panen raya tiba, penduduk bersuka cita, dikumpulkan buah-buahan aneka macam dan banyak di alun-alun kerajaan, penduduk sangat bergembira dengan pakaian-pakaian indah menyambut pesta rakyat ini, kehidupan 25 tahun ini makmur dan nikmat. raja berkeliling kota, tampak dimata tuanya ia melihat bangunan-bangunan lebih megah dan banyak dari dahulu pertama kali ia memerintah negerinya, perdagang ramai dan banyak orang asing masuk ke negerinya untuk berdagang dengan karenanya industri makin marak, majelis keilmuan makin hidup, banyak hal baru dan pengetahuan baru dari terbukanya jalur perdagangan di negerinya itu, tukar-menukar informasi dengan penduduk asing terjalin kontinyu, alat-alat yang digunakan untuk kehidupan makin modern dan pesat perkembangannya dan ketika ia melihat itu semua, ketika ia melihat buah-buahan yang banyak di alun-alun, buah-buahan yang di makan oleh seluruh penduduk negeri dan menjadi mata pencarian yang utama dari penduduknya, ia baru tersadar bahwa buah ajaib yang ia cari selama ini telah tampak hasilnya, sebuah kemakmuran. buah ajaib itu telah ia lihat dan sudah ada semenjak 25 tahun yang lalu.”
Muhammad bin Ishaq berkata, ketika Adam menjelang ajal, dia memberikan wasiat kepada anaknya, Syits, mengajarkannya siang dan malam, mengajarkan ibadah, dan mengajarkan segala macam ilmu pengetahuan. Ketika Adam wafat pada hari Jum’at maka datanglah para malaikat mengafani Adam dari kain kafan surga, para anaknya berkumpul, demikian pula Syits. Ibnu Ishaq berkata, terjadi gerhana matahari dan bulan selama tujuh hari tujuh malam [Tarikh Ath-Thabari 1/100].
ilmu pengetahuan apakah yang dimiliki nabi Adam as yang pernah berdiam lama di surga, adakah nabi Adam as memberikan gambaran-gambaran kecanggihan teknologi yang ada di surga kepada anak keturunannya hingga pengajaran ini memberikan andil buat dikembangkan dalam peradaban awal di segala bidang dan disesuaikan dengan bahan baku yang ada di bumi. Mampukah mereka?
“Untuk setiap kabar ada tempat letaknya dan nanti kamu akan mengetahuinya” (QS. Al An’aam : 67)
Dan tidak ada sesuatu yang menghalangi manusia untuk beriman tatkala datang petunjuk kepadanya, kecuali perkataan mereka: “Adakah Allah mengutus seorang rasul untuk makhluk cerdas?” QS.Al Isra ayat 94.
Nabi Adam as adalah manusia pertama yang menurunkan bangsa-bangsa cerdas, seperti Yahudi dan Kamu sekarang ini. Dan manusia adalah makhluk yang cerdas karena mengetahui “nama-nama” dengan akalnya. Bukankah kalian mengetahui “nama-nama” dan menemukan “nama-nama” dan menciptakan sebutan baru “nama-nama”? Dan dari “nama-nama” kita juga tau bahwa nabi Adam as telah mengenal bahasa dan dapat membaca.
Allah menetapkan kehancuran umat dahulu dan terdahulu yang (walaupun) telah memiliki Peradaban Tinggi, Lebih Banyak dan Kuat.

Maka apakah mereka tidak mengadakan perjalanan di bumi lalu memperhatikan bagaimana kesudahan orang-orang yang sebelum mereka. Mereka itu lebih banyak dan lebih hebat kekuatannya serta (lebih banyak) peninggalan-peninggalan peradabannya di bumi, maka apa yang mereka usahakan itu tidak dapat menolong mereka. QS. 40:82 (Al Mu’min)
-Dan betapa banyak umat yang telah Kami binasakan sebelum mereka, (padahal) mereka lebih hebat kekuatannya daripada mereka (umat yang belakangan) ini. Mereka pernah menjelajah di beberapa negeri. Adakah tempat pelarian (dari kebinasaan bagi mereka)?
-Sungguh, pada yang demikian itu pasti terdapat peringatan bagi orang-orang yang mempunyai akal atau yang menggunakan pendengarannya, sedang dia menyaksikannya. QS. 50:36-37 (Qaaf).
Dan sungguh telah Kami binasakan orang-orang yang serupa dengan kamu, maka apakah orang mau mengambil pelajaran? QS. 54:51 (Al Qamar).
Awalnya penulis terpikirkan bahwa hal ini hanya kejadian yang dikhususkan menceritakan kepada keadaan di jaman nabi Muhammad SAW saja dimana untuk menakuti kaum musyrikin pada waktu tersebut dan memberi dorongan moral kepada kaum muslimin bahwa walau pun persenjataan kaum musyrikin lengkap akan dapat dikalahkan, dengan menceritakan kepunahan umat-umat yang lalu yang mereka bangun benteng-benteng yang kokoh, bangunan-bangunan yang tinggi, menanam pepohonan, mengalirkan sungai-sungai, memakmurkan area yang kosong, dan lain-lain. Ketika mereka mendustakan ayat-ayat Allah, maka Allah menyiksa mereka dengan azab yang keras atau dibuat mereka saling memusnakan diri masing-masing. Hanya terpikir oleh penulis bahwa umat-umat yang diceritakan adalah umat yang bersenjata panah, kuda dan pedang sebagai lajimnya keadaan jaman pertengahan. Namun saat dalam penulisan kajian ini, terbesit ke penulis sisi maksud lain atau makna lain dalam ayat-ayat tersebut, seperti yang kita ketahui bersama bahwa Al-Quran diturunkan untuk generasi umat Islam dari jaman nabi Muhammad SAW sampai ke jaman akhir, namun bila dikontekskan sebagai pengabaran dan peringatan kepada umat akhir jaman juga yang notabene adalah umat yang telah memiliki teknologi maju kedirgantaraan, satelit, peralatan perang, nuklir dan teknologi harian yang canggih maka pengabaran ini tentu bermakna lebih dari sekedar umat yang bersenjata panah, pedang, kuda dan berbaju jirah besi. Dengan maksud lain seperti “Walau kalian umat akhir jaman punya kecanggihan teknologi dan nuklir sebagaimana tinggi pun, apa kalian tidak melihat umat yang lalu yang lebih canggih dari kalian (umat akhir jaman) Allah SWT telah musnahkan dengan azab yang pedih secara langsung dengan melibatkan alam atau dibuat makar agar mereka saling menghancurkan. Mengapa kalian tidak mengambil pelajaran dan hikmah dari itu, “Mereka itu lebih banyak dan lebih hebat kekuatannya serta (lebih banyak) peninggalan-peninggalan peradabannya di bumi” dari kalian generasi abad ke-21” karena dikontekskan dengan bumi maka yang di maksud ayat ini tentu bukanlah Nisnas dari luar angkasa (Allien) tapi bisa bermakna ke Nisnas dari bumi atau ke peradaban Manusia awal yaitu peradaban yang sangat lebih canggih yang mungkin meninggalkan jejak radioaktif dan pengabaran pemakaian pesawatnya namun bisa jadi pula kecanggihannya hanya bersifat satu atau dua bidang-bidang tertentu saja, tidak disegala bidang seperti keadaan jaman sekarang. Maknanya lebih tepat mengacu kepada peradaban-peradaban umat manusia terdahulu termaksud umat-umat di peradaban awal (Atlantis, Lemuria dan Kerajaan Rama).
Berapa banyak umat yang telah Kami binasakan sebelum mereka, sedang mereka adalah lebih bagus alat rumah tangganya dan lebih sedap di pandang mata. QS. Maryam : 74
Diartikan pula, lebih bagus alat rumah tangganya dan lebih sedap dipandang mata daripada buatan abad-21
Kita simpan dulu pemilahan tentang Nisnas, Allien dan peradaban Manusia awal yang canggih untuk kita jabarkan kembali untuk lebih dapat memberi batasan-batasan, yang pasti kita bisa sepakat ketiganya pun bisa masuk dalam maksud ayat ini, umat Allah SWT yang bisa ada eksis bila dikehendakiNya dan musnah bila dikehendakiNya pula. Adapun peninggalan yang tampak di bumi ini adalah peninggalan peradaban manusia itu sendiri baik yang berasal dari periode peradaban awal, peradaban tengah dan peradaban akhir.
“Kita tidak boleh mengabaikan pemikiran bahwa binatang-binatang dalam bahtera nabi Nuh as itu memiliki kelompok-kelompok gen yang akan membolehkan perkembangan banyak macam binatang seperti yang ada sekarang. Binatang-binatang dalam bahtera itu mungkin menjadi semacam "bank plasma keturunan". Setelah melalui perkembangbiakan bertahun-tahun menurunkan varitas binatang-binatang yang kita lihat sekarang, seperti yang dikatakan oleh Henry M. Morris di dalam bukunya The Genesis Flood:
" ... setelah seratus tahun ... penyelidikan dalam zoologi telah memberikan fakta-fakta yang menarik mengenai potensi penggolongan yang menakjubkan, yang telah ditetapkan Allah dalam jenis-jenis yang dituliskan dalam kitab Kejadian. "Jenis-jenis" ini tidak pernah berkembang atau bergabung satu sama lain melalui penyilangan garis-garis perbatasan yang ditentukan Allah; tetapi sernuanya telah menghasilkan banyak sekali varitas serta sub-varitas (seperti halnya dengan ras dan rumpun manusia) sehingga para ahli taksonomi yang terpandai sekalipun menjadi kewalahan menghadapi tugas menghitung serta menggolongkannya”
Telah dikatakan bahwa peradaban awal mungkin memiliki umur lebih dari 3000 tahun dengan jumlah ratusan milyar manusia yang akan memiliki sebaran keloni mencakup keseluruh bumi, mengingat bangsa di awal ini adalah bangsa yang memiliki umur panjang, fisik kuat dan besar dan sangat tinggi, yang menarik adalah nabi Adam as sebagai cikal bakal Bapak manusia menurunkan tidak terbatas dengan genetika tertentu, yang bila misalnya : nabi Adam as adalah orang berkulit putih dan ke-Arab-Arab-an tapi mengapa manusia sekarang berbeda-beda genetika dan rasnya tidak berwajah ke-Arab-an semua, tidak sama antar bangsa-bangsa sekarang yang mempunyai tinggi badan yang hampir sama dan menurun tingginya. Namun bagaimana bila nabi Adam as adalah “bank plasma keturunan” yang di dalam tubuhnya telah ada dan mencakup semua varitas dan sub-varitas gen-gen ras manusia, juga berbagai kecerdasan intelektual yang diwariskan hingga hari ini.
Dan tidak ada sesuatu yang menghalangi manusia untuk beriman tatkala datang petunjuk kepadanya, kecuali perkataan mereka: “Adakah Allah mengutus seorang rasul untuk makhluk cerdas?” QS.Al Isra ayat 94
Diingatkan kembali bahwa umur peradaban manusia awal sangat panjang, dan penyebaran mereka pun mudah karena faktor fisik dan kawanan koloni yang banyak, hingga bila mereka menetap dalam sebuah kawasan yang dipilihnya, maka penyesuaian terhadap pengaruh alam akan berangsur-angsur terjadi, dimana ada yang menetap di iklim hangat dan di iklim dingin, tropis dan sub-tropis, pantai, gunung dan pulau termaksud kondisi cara hidup dan makanannya. Adaptasi ini berlangsung ratusan/ribuan tahun Maka tidaklah heran seorang manusia yang mempunyai anak, dari anak pertama bisa berbeda jauh dengan anak terakhir yang lahir ratusan tahun kemudian, apalagi mereka adalah awal-awal dari keturunan “bank plasma keturunan”. Tidak heran bila Rahwana lawan dari Rama yang berperang adalah kaum raksaksa sedang Rama adalah berbeda. Bisa jadi ada faktor-faktor pemencilan kaum dan sebagainya, termaksud ledakan-ledakan ketidakseimbangan sub-varian awal yang masih banyak terkumpul sub dari sub-variannya pada dirinya membuat sub-varian awal ini bermacam-macam hingga kemudian ada beberapa yang musnah dan ada beberapa yang terus hidup, dengan kondisi genetika berbeda yang menjadi cikal bakal ras berbeda hingga tahap akhir dimana umur berkurang, kekuatan fisik melemah, tinggi badan yang berangsur-angsur mengecil dan sama rata dan ras bangsa yang berbeda. Keadaan ini akhirnya menjadi seimbang di masa-masa peradaban tengah dan akhir seperti yang Anda lihat saat ini terhadap bangsa-bangsa lainnya, ini adalah kondisi keseimbangan saat ini. Anda bisa bertanya kepada ahli Taksonomi hal-hal apa yang bisa mempengaruhi terjadinya varian dan sub-varian dari “Bank Plasma Turunan” tersebut.
Diceritakan pula dalam literatur Islam, bahwa nabi Adam as selalu memiliki anak kembar/berpasangan, anak-anak ini masing-masing memiliki warna kulit yang berlainan, varian awal adalah anak-anak yang berkulit hitam dan berkulit putih dimana kelak anak-anak tersebut dikawinkan silang, ini adalah varian pertama yang muncul. Bila hanya genetika ras sebagai “bank plasma”, adakah turunannya bukan manusia dan menjadi kera. Kadang kala Anda masih bisa melihat individu-individu jaman sekarang yang dianggap terkena penyakit langka, kekurangan hormon tertentu atau berlebihan hingga menjadi manusia yang tinggi melebihi orang-orang umumnya dan manusia yang kerdil.
Dari Abu Musa Al Asy'ari RA, ia berkata, "Rasulullah SAW bersabda, 'Sesungguhnya Allah menciptakan Adam dari segenggam tanah yang di dalamnya terdapat beberapa unsur. Kemudian keturunannya menjadi beragam sesuai dengan unsur tanahnya. Ada diantara mereka yang berkulit merah, putih, hitam dan antara warna-warna itu, ada yang lembut dan yang keras, ada yang buruk dan yang baik'." Shahih: At-Tirmidzi (3243).


Gambar Manusia yang memiliki tinggi yang tidak umum
Menurut syariat Islam, manusia tidak diciptakan dibumi, tapi manusia dijadikan khalifah (pengganti/penerus) di bumi, sebagai makhluk pengganti yang tentunya ada makhluk lain yang di ganti, dengan kata lain adalah Adam 'bukanlah Makhluk Pertama' dibumi, tetapi ia adalah 'Manusia Pertama' dalam ajaran Agama Samawi, dan Allah tidak mengatakan untuk mengganti manusia sebelumnya, tapi pengganti makhluk yang telah membuat kerusakan dan menumpahkan darah dibumi.
Dan sungguh telah Kami binasakan orang-orang yang serupa dengan kamu, maka apakah orang mau mengambil pelajaran? QS. 54:51 (Al Qamar).
Ayat ini juga bermakna adanya makhluk Allah SWT yang diciptakanNya bila Ia kehendaki, yaitu yang disebut Nisnas, dengan tujuan untuk menyembahNya, Konsep keagamaan makhluk ini akan seperti konsep Islam/Monothaisme dengan pembawa risalah keagamaannya dari jenis mereka sendiri. Dan tampaknya Allah SWT memberi tabir antara manusia dengan Nisnas-Nisnas ini, bagaimana tabir itu, hanya kepada Allah SWT semuanya, biarkan sesuatu yang ghaib itu ghaib sampai ada ilmunya dibukakan secara umum, karena adanya tabir ini maka cara hidup, profile dan peradabannya hampir-hampir tidak ketahui untuk kita mengetahuinya.
Bilakah tabir itu dapat terbuka, hal ini mungkin bisa jadi bisa namun penulis mengasumsikan beberapa tabir akan dibuka pada periode Kiamat, dimana umat Islam di seluruh alam yang sama telah musnah. Untuk menunjang eksistensi kebebasan sebebas-bebasnya manusia periode itu, dimana mereka dapat mengekplorasi dan mengeksplotasi luar angkasa hingga kiamat yang pasti datang. Banyak tabir diciptakan karena kekhususannya agar terjaga selama umat Islam masih ada. "Sesungguhnya tidak Aku ciptakan jin dan manusia kecuali untuk menyembah (beribadah) kepadaKu" (Adz Dzaariyaat : 56).
Berdasarkan nash, adapun Nisnas yang Allah ciptakan di Alam semesta tersendiri atau di alam semesta yang sama dengan manusia, baik kehadirannya dahuluan dari pada manusia atau alam semestanya atau belakangan setelah berakhirnya periode manusia dan setelah berakhirnya alam semesta dimana manusia berasal, Nisnas dapat dikatagorikan 2, yaitu Nisnas yang serupa Manusia dan Nisnas yang serupa Jin. Yang dimaksud Nisnas adalah makhluk yang diberi akal, iman dan juga diberi nafsu, yang diberi tujuan untuk beribadah dan hanya menyembah kepada Allah SWT. Berdasarkan hal ini Nisnas yang berada di Bumi sebelum kekhalifahan manusia, penulis meyakini sebagai Nisnas serupa Jin, kemudian keberadaan sisa-sisanya diberi tabir oleh Allah SWT. Sudah layak bahwa makhluk-makhluk berakal yang diciptakan se-masa/se-waktu alam semestanya pasti akan merasakan kiamat yang sama, yaitu penghancuran alam semesta ini, seperti pendapat penulis yang tertuang dibagian terdahulu dari kajian ini. Seperti dalam kisah nabi Sulaiman as yang memiliki pasukan dari bangsa nisnas serupa jin ini, maka tentu peradabannya yang ditabirkan masih eksis dan juga sedang menuju hari akhir jaman. Istilah Nisnas lainnya adalah Allien yang dikenal sebagai Nisnas dari luar bumi.
“Jika kamu berpaling, maka sesungguhnya aku telah menyampaikan kepadamu apa  yang aku diutus kepadamu. Dan Tuhanku akan mengganti dengan kaum yang berlainan dengan kamu; dan kamu tidak dapat membuat mudharat kepada-Nya sedikitpun. Sesungguhnya Tuhanku adalah Maha Pemelihara segala sesuatu” (QS.Huud : 57).
Dalam pengertian lain agar tidak ada tumpang tindih peradaban di antara kamu (Nisnas dan Manusia), agar tidak timbul mudharat yang banyak dari sisa-sisa peninggalan kalian hingga membuat kebingungan, Tuhan telah mengatur semestinya dan makna yang sebenarnya ini peringatan yang ditujukan kepada kaum Ad tempat nabi Hud as berdakwa.
Adapaun Nisnas serupa Jin di bumi ini besar kemungkinannya terbagi 2 golongan besar, yaitu yang ditabirkan menyeluruh dan yang ditabirkan dengan batasan tertentu, itulah penabiran untuk Iblis dan bangsa Jin yang mengikutinya/turunannya dan sebagian Jin Islam karena di antara para nabi dalam bangsa Jin selain nabi berbangsa Jin sendiri, nabi terakhir Jin adalah dipilihkan dari Manusia, nabi Muhammad SAW, bahkan juga untuk Nisnas-Nisnas yang lain (Allien) pada alam semesta ini bila ada. Karena dakwah universal buat alam semesta yang diemban nabi Muhammad SAW dan bisa jadi manusia lain, yaitu nabi Sulaiman as juga adalah nabi yang diutus untuk kalangan Jin juga. Maka eksis pula mereka hingga kiamat. Penabiran dengan batasan tertentu  agar mendapat izin menggoda manusia seperti apa yang mereka minta kepada Allah SWT dan dikabulkanNya.
Namun janganlah bergaul dengan Jin karena “sebaik-baiknya Jin adalah seburuk-buruknya Manusia” yang makna lainnya bahwa Manusia-Manusia yang bergaul dengan Jin pasti kebanyakan karena pengaruh praktik perdukunan dan parah-normal, akan mendekati ke kesyirikan. Manusia yang mengharapkan kemampuan supernatural dari Jin, dikwatirkan tidak meminta langsung kepada Allah SWT, Maka ada larangan bergaul dengan bangsa Jin untuk umat Islam sekarang. Dakwah nabi-nabi manusia kepada bangsa Nisnas serupa Jin adalah dakwah dengan cara tertentu yang sengaja dighaibkan dari pengetahuan Manusia umum.
 “Wahai golongan jin dan manusia, apakah belum datang kepadamu rasul-rasul dari golongan kamu sendiri yang menyampaikan kepadamu ayat-ayat-Ku dan memberi peringatan kepadamu terhadap pertemuanmu dengan hari ini?” Mereka berkata: ‘Kami menjadi saksi atas diri kami sendiri’. Kehidupan dunia telah menipu mereka, dan mereka menjadi saksi atas diri mereka sendiri bahwa mereka adalah orang-orang yang kafir.” (Al-An’am: 130)
“Dan sesungguhnya di antara kami (Jin) ada orang-orang yang shalih dan di antara kami ada (pula) yang tidak demikian halnya. Adalah kami menempuh jalan yang berbeda-beda.” (Al-Jin: 11)
Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda : “Sesungguhnya setan itu dapat berjalan pada tubuh anak cucu Adam melalui aliran darah.” (HR. Al-Bukhari, Kitab Al-Ahkam no.7171 dan Muslim, Kitab As-Salam no. 2175).
Maka dikatakan “seperti kemasukan Setan” dan menetap di dalam tubuh yang dimaknain Nisnas Jin yang kafir atau pengikut Iblis, dan bagaimana dengan penomena Hantu (manusia) ?
“pikirkan dengan akal sesat, adakah manusia yang sudah mati bisa hidup lagi dan jadi hantu, lolos dari kubur dan siksa kubur seperti di film-film, lolos dari penjagaan malaikat dan siksa kubur, seperti lolosnya narapidana yang bisa lolos dari penjara superketat Amerika, Amerika bisa diakali tapi Emangnya Tuhan bisa diakali, sementara Tuhan lah pembuat makar dan strategi di alam semesta. bila Tuhan bisa diakali berarti kemampuan Tuhan terbatas dong. Makhluk yang punya batasan itu bukan Tuhan, yang mempunyai batasan itu tetap dinamai makhluk. Tuhan dan ilmuNya melebihi batasan dari apa yg dapat dipikirkan akal dan kemampuan Tuhan lebih Maha/berlipat-lipat lebih canggih dari apa yang terpikir oleh mu. bila mau hidup lagi ntar saat dibangkitkan bro atau mati suri z”.
Orang yang mati tidak dapat mendengar dan juga melihat apalagi keluar tamasya dari kuburnya. “Sesungguhnya kamu tidak akan sanggup menjadikan orang-orang yang mati itu dapat mendengar” (QS. Ar Ruum: 52).
“kerjaan Jin itu yang kafir dan juga Jin yang pernah ada hidup menetap lama dalam tubuh si manusia itu, tak heran si Jin itu tau seluk beluk orang yang disamarkannya. kerjaan Jin bisa melakukan beberapa hal yang menakjubkan, termaksud meniru profile manusia yang telah mati dan menggoda manusia. Atau masuk di dalam tubuh manusia hidup dan menceritakan kepada orang lain yang ingin “mendengarnya” sebuah kejadian dan asal-usul manusia yang dahulu ia hidup bertempat tinggal di dalam tubuhnya. Sisa lainnya itulah kerjaan dari keajaiban alam hingga penampakannya menyerupai sesuatu yang ada (biasanya akan dapat dibuktikan secara saint kelak) dan selainnya adalah kerjaan manusia dan ilmuannya ntah karena lagi uji coba teknologi atau agar membuat manusia dalam kebingungan dan hasutan yang nyata atau juga karena halusinasi/ilusi manusia itu sendiri karena pengaruh frekuensi rendah (berdasarkan penelitian illmuan), kekacauan mental, berteman Jin atau Manusia yang bermain hantu-hantuan menakut-nakuti orang lain. Ini bisa membuat seseorang berhayal melihat sesuatu penampakan. Sudah dalam cakupan makar Tuhan semua makar manusia, jin dan iblis”.
Adapun bila penampakan itu tercipta dari keajaiban alam yang menyerupai sesuatu atau penampakan hal lainnya, maka saksikan ia sebagai pengabaran dan atau ujian buat Anda, sebagai ayat-ayat alam (Ayat-ayat Kauniyah adalah jagat raya ini berikut isi-isinya termasuk manusia beserta isi hatinya) yang tersirat, yang bisa jadi memiliki makna berupa kabar peringatan, persaksian pembuktian/contoh, hikmah dan atau pelajaran atau sekedar hiasan saja.
Ketika Allah SWT ingin menciptakan makhluk baru, Allah mengangkat tabir-tabir langit dan berfirman kepada para malaikat, ”lihatlah para penghuni bumi dari kalangan makhluk-Ku; lihatlah jin dan nisnas.” Ketika para Malaikat menyaksikan dosa-dosa yang tengah diperbuat Jin dan Nisnas, para Malaikat pun terkejut dan menganggap mereka tak ubahnya seperti monster. Para Malaikat berkata,”Wahai Tuhan Engkau Mahamulia lagi Mahakuasa. Mereka itu lemah, eksistensi mereka berlangsung dengan topangan rezeki dari-Mu, namun mereka durhaka kepada-Mu, dan Engkau tidak menghukum mereka. ”Allah SWT berkata, ”Aku akan menciptakan makhluk yang akan menggantikan mereka di muka bumi dan menampilkan dari keturunannya para nabi dan hamba salih maupun para imam yang lurus yang akan Aku tunjuk sebagai penerus di muka bumi. Akan Aku bersihkan bumi-Ku dari Nisnas dan akan Aku buang kau tiran dari kalangan Jin yang durhaka, sedangkan (Jin lainnnya) Ku-izinkan mereka untuk tinggal di udara dan di seluruh bumi, dan Aku ciptakan satu tabir yang memisahkan Jin dan ciptaan-Ku.” (Kisah itu diriwayatkan oleh Ali bin Ibrahim (shahib Tafsir al-Qummi) yang sanadnya sampai pada Imam Baqir as menukil keterangan Amirul Mukminin. Kisah lengkapnya dapat anda baca di Konsep Tuhan, hal. 294 karya Yasin al-Jibouri)
Jadi jelaslah bahwa periode jaman tidak diketahui ini adalah periode jaman Nisnas, yaitu peradaban makhluk serupa Jin sebelum digantikan oleh kekhalifahan Manusia, adapun peninggalan mereka yang tersisa ikut ditabirkan pula sesuai dengan bangsa tersebut yang diberi tabir dari pengelihatan umum pandangan mata Manusia, bila tidak ditabirkan juga seharusnya sisa-sisa peradaban Jin yang lalu, dan bahkan hasil peradaban/kota-kota Jin di masa yang sekarang harus pula terlihat tanpa ada tabir penghalangnya, kemudian digantikan oleh peradaban Manusia awal yang sangat maju peradabannya, jadi kondisi dimana artefak-artefak yang muncul dan ditemukan adalah bisa jadi dari jaman Manusia pula (periode nabi-nabi) dan tidak mungkin Manusia berubah dari jenisnya sendiri menyerupai binatang atau kebalikkannya, karena Sunatullah dari masing-masing makhluk mempunyai batas yang tidak mungkin dirubah jenisnya menjadi makhluk lain tak serupa, hanya dimungkinkan bila Allah SWT menghendaki perubahan tidak lazim tersebut dengan salah satu cara dengan pemberian kutukan. Telah banyak literatur yang penulis beri sebagai bahan bantahan yang mencakup keyakinan ini. Adapun kemungkinan adanya Nisnas Allien (serupa Manusia atau serupa Jin) bisa jadi ada, namun ditabirkan keberadaannya sesuai pendapat penulis diatas. Dan bisa saja penabiran ini akan dibuka pada waktunya yaitu pada waktu periode jaman kiamat, penulis akan mencoba asumsi-asumsi yang ada dalam pembahasan di jaman tersebut yang juga berkaitan kecanggihan jaman kiamat tersebut.
Ada asumsi dari penulis tentang cara turunnya nabi Isa as ke akhir jaman saat Nabi Isa as (Yesus) turun ke dunia, kemungkinan ada 2 versi caranya, yang salah satu pendapat kelak akan gugur bila telah terjadi, yaitu :
  1. Diapit 2 malaikat (namun karena malaikat tidak keliatan (ditabirkan), berarti terlihat turun sendiri dengan kemungkin ada cahaya di kiri kanannya, ini berarti mukzizat dari Allah SWT, saint sulit membuktikan cara-caranya, namun bisa jadi dengan diciptakannya sebuah keajaiban alam berupa perpindahan waktu, keajaiban alam ini hanya khusus pada waktu itu saja dan tidak terjadi sering kali di dunia.
  2. Kembalinya Nabi Isa as (Yesus) ke akhir jaman tentu berhubungan dengan perpindahan waktu, biasanya kelak saint bisa menjawab hal-hal alam yang terjadi, dan kemungkinan kedua ini bila dihubungkan dengan saint adalah mesin waktu. Walau juga tetap ada malaikat yang mengapit tapi ditabirkan, hanya saja kali ini cara perpindahan waktunya juga dibantu oleh manusia yang memiliki/menciptakan mesin waktu tersebut, dan manusia yang membawa nabi Isa as ini bisa terlihat.
Tentunya Anda merasa apa yang tertulis ini masih terasa mengembang, tidak mencakup penjelasan yang sangat detail seperti yang Anda idam-idamkan dan masih penuh dengan beberapa kemungkinan yang ada dimana penulis hanya membuang dan menggugurkan tentang teori Darwin dari 7 kesimpulan awal. Pada dasarnya untuk bagian ini penulis hanya memberi tujuan tentang kemungkinan yang bisa terjadi dan dengan batasan-batasannya, dengan maksud yang sama sebagai jaman tidak diketahui atau periode Nisnas. Cukuplah Manusia bisa mengetahuinya, namun yang bisa diketahui sangat terbatas. Jadi, tidak usah berambisi untuk tahu sangat banyak dan secara berlebihan/keterlaluan sesuatu yang ditabirkan tentang “Nisnas” dan lain-lain itu tapi sah-sah saja bila Anda berniat mencari detailnya tentunya dengan ilmu saint dan keagamaan yang benar. Cukup Kita memahami keberadaan (Jin, Alien, Nisnas lain dan mesin waktu) sebagai petunjuk kebesaran kekuasaan Tuhan yang Maha Pencipta bila ia memang berhak diciptakan dan diadakan hadirnya oleh Allah SWT. Biarkan yang ghaib tetap ghaib dalam tabirnya hingga ada pengabaran yang nyata ketika tabir tersebut di buka entah hari esok, di dalam kubur atau saat di surga karena “Untuk setiap kabar ada tempat letaknya dan nanti kamu akan mengetahuinya” (QS. Al An’aam : 67). Yang penting kita mengetahui batasan-batasan dan kemungkinan-kemungkinan yang bisa jadi ada sebagai mana kita mengimani hal-hal ghaib lainnya yang ditabirkan seperti contoh adanya Malaikat. Apa yang terjadi di dunia, bila ia sebuah kebenaran yang mutlak terimalah ia dan bila ia adalah sesuatu yang masih membingungkan, hadapilah ia sebagai permainan atau hiasan sampai ada kebenaran pengabaran dariNya.
Adapun tabir dengan batasan tertentu, yang penulis maksud salah satunya adalah bisa juga seperti seorang atau sekelompok manusia mengetahui sesuatu yang sebenarnya ditabirkan dari umum namun tidak buat mereka yang dibukakan tabirnya keseluruhan oleh Allah SWT, mereka mengetahui tabir tersebut karena pembukaan tabir dariNya atau mereka sendiri yang membuat sesuatu “itu” bertabir sebagai hal dan tujuan yang bersifat rahasia dari mereka. adapun tujuan mereka tidak menyebarluaskan, mungkin disebabkan hal tertentu, seperti mencegah timbulnya kekacauan, saat yang tidak sesuai untuk penyampaiannya, menyembunyikan kerahasiaannya, manfaat yang kurang buat orang lain mengetahuinya, dsb. Contoh penabiran ini seperti rahasia pemerintah, rahasia pribadi, rahasia perusahaan, zionis, dsb. Contoh manusia yang banyak mengetahui isi tabir dan memberi kabar ke manusia lain secara terang dan atau kadang juga secara samar yang di dapat dariNya adalah nabi Muhammad SAW. Misalnya seperti pengetahuan Beliau tentang umatnya di masa-masa Iman Mahdi atau misalnya Peneliti yang menabirkan hasil sesuatu penyelidikan namun belum di buka pada publik karena merasa belum waktunya/belum siap keseluruhan pernak-perniknya.
Dan (ingatlah), ketika Musa berkata kepada kaumnya: "Sesungguhnya Allah menyuruh kamu menyembelih seekor sapi betina." Mereka berkata: "Apakah kamu hendak menjadikan kami buah ejekan?" Musa menjawab: "Aku berlindung kepada Allah agar tidak menjadi salah seorang dari orang-orang yang jahil".
Mereka menjawab: " Mohonkanlah kepada Tuhanmu untuk kami, agar Dia menerangkan kepada kami; sapi betina apakah itu." Musa menjawab: "Sesungguhnya Allah berfirman bahwa sapi betina itu adalah sapi betina yang tidak tua dan tidak muda; pertengahan antara itu; maka kerjakanlah apa yang diperintahkan kepadamu".
(Bila tabir (keghaibannya) dibatasi Allah SWT sampai disini cukuplah ini menjadi batasan untuk Kita terima.)
Mereka berkata: "Mohonkanlah kepada Tuhanmu untuk kami agar Dia menerangkan kepada kami apa warnanya". Musa menjawab: "Sesungguhnya Allah berfirman bahwa sapi betina itu adalah sapi betina yang kuning, yang kuning tua warnanya, lagi menyenangkan orang-orang yang memandangnya."
(Bila tabir dibatasi dengan tambahan pembukaan tabir baru sampai keadaan seperti ini, cukuplah ini menjadi batasan untuk Kita menerima apa yang diberiNya.)
Mereka berkata: "Mohonkanlah kepada Tuhanmu untuk kami agar Dia menerangkan kepada kami bagaimana hakikat sapi betina itu, karena sesungguhnya sapi itu (masih) samar bagi kami dan sesungguhnya kami insya Allah akan mendapat petunjuk (untuk memperoleh sapi itu)."
Musa berkata: "Sesungguhnya Allah berfirman bahwa sapi betina itu adalah sapi betina yang belum pernah dipakai untuk membajak tanah dan tidak pula untuk mengairi tanaman, tidak bercacat, tidak ada belangnya." Mereka berkata: "Sekarang barulah kamu menerangkan hakikat sapi betina yang sebenarnya". Kemudian mereka menyembelihnya dan hampir saja mereka tidak melaksanakan perintah itu. QS. Al-Baqarah : 67-71
(Bila tabir telah dibuka sepenuhnya oleh Allah SWT cukuplah ini menjadi batasan untuk Kita meng-Aamiin-kannya. Allah SWT akan memberi segala sesuatu dengan takarannya yang pas pada waktu dan kondisi yang tepat, entah di tingkat tabir pertama sebagai contoh, atau di tingkat pembukaan tabir lain sebagai contoh kedua atau di tingkat pembukaan keseluruhan hal ghaib tersebut sebagai contoh model ketiga.)
Dari Abu Hurairah Abdul Rahman bin Sakhar r.a : " Bahwa saya mendengar Rasulullah SAW bersabda : 'Apa yang aku larang kamu lakukan maka hendaklah kamu tinggalkannya, dan apa yang aku perintahkan kamu lakukan hendaklah kamu lakukan sekadar kemampuan kamu. Sesungguhnya telah binasa umat-umat yang sebelum kamu disebabkan terlalu banyak bertanya serta pertelingkahan mereka terhadap Nabi-Nabi mereka. (Hadis)
“Para mufasir berbeda pendapat tentang besarnya perahu Nabi Nuh as itu, bentuknya, masa pembuatannya, tempat pembuatannya dan lain-lain. Berkenaan dengan hal tersebut Fakhrur Razi berkata: "Ketahuilah bahwa pembahasan ini tidak menarik bagiku karena ia merupakan hal-hal yang tidak perlu diketahuinya. Saya kira mengetahui hal tersebut hanya mendatangkan manfaat yang sedikit." Mudah-mudahan Allah SWT merahmati Fakhrur Razi yang menyatakan kebenaran dengan kalimatnya itu. Kita tidak mengetahui hakikat perahu ini, kecuali apa yang telah Allah SWT ceritakan kepada kita tentang hal itu. Misalnya, kita tidak mengetahui dimana ia dibuat, berapa panjangnya atau lebarnya, dan kita secara pasti tidak mengetahui selain tempat yang ditujunya setelah ia berlabuh. untuk masa itu cukuplah Kita meyakini pengabaranNya dengan batasan tabirNya namun bilalah perahu itu telah ditemukan barulah Kita mempelajari detail perahu tersebut karena tabir telah terbuka beberapa bagian dari penemuannya.”
"Telah aku katakan kepada tuan-tuan bukan sekali dua, bahwa wajiblah kita awas benar dengan kisah-kisah di dunia, Orang-orang yang berminat besar kepada penyelidikan sejarah dan ilmu pengetahuan di jaman kini sependapat dengan kami, bahwa tidak boleh dipercaya saja barang sesuatu dari kisah-kisah Gelap yang belum jelas kebenarannya, melainkan sesudah penyelidikan yang mendalam dan membongkar bekas-bekas kuno yang terpendam. dengan kisah-kisah yang sepenuhnya belum dapat dipercayai itu, Tetapi kita tidak boleh berpegang saja kepadanya, bahkan kita larang keras. Cukup jika kita berpegang saja dengan nash-nash yang seterang itu dalam al­Qur'an dan tidak pula kita lampaui lebih dari itu. Kita hanya suka mengambil untuk penjelasan jika penjelasan itu sesuai dengan bunyi al-Qur'an, apabila shahih riwayatnya dan juga menggugurkan pendapat dari penulis ini jika sekiranya telah ada kebenaran jelas."
Tahukah engkau apa yang menghancurkan Islam?” Ia (Ziyad) berkata, aku menjawab, “Tidak tahu.” Umar bin Khattab RA berkata, “Yang menghancurkan Islam adalah penyimpangan orang berilmu, bantahan orang munafik terhadap Al-Quran, dan hukum (keputusan) para pemimpin yang menyesatkan.”(Riwayat Ad-Darimi, dan berkata Syaikh Husain Asad.
dan kepada Allah sajalah bersujud segala makhluk melata yang berada di langit dan semua makhluk yang melata di bumi dan (juga) Para malaikat, sedang mereka (malaikat) tidak menyombongkan diri (QS An-Nahl 16 : 49)

0 komentar:

Posting Komentar