ISIS Dibuat Oleh CIA dan Mossad Untuk Memecah Islam?
Keberagaman aliran pada Islam sejak
ratusan tahun mulai dimanfaatkan oleh para lawan-lawannya. Apalagi
setelah mulai meruncingnya perbedaan kelompok Sunni dan Syiah serta
beberapa aliran lainnya yang semakin banyak. Bagi kaum zion dan satanic,
hal itu justru menjadi kartu AS agar dapat mengadu domba diantara mereka. Maka grand design pun mulai dimainkan. Bagaimana caranya?
Melalui manusia-manusia bergaris keras
ini maka akan memunculkan faham-faham yang juga bergaris keras, pelan
namun pasti, ajaran ditekuk, dipelintir, digeser, disalah-artikan, lalu
merekrut pengikut yang juga bergaris keras. Kemudian ratusan bahkan
ribuan orang yang memiliki naluri “satu species” ini pun menjadi alat
zion, dimana mereka akan mencuat dan bergerak saat dibutuhkan.
Strategi dalam operasi sangat terselubung bernama “The Hornet’s Nest” atau strategi “Sarang Lebah Hornet” lalu mulai dimainkan. Strategi yang bertujuan untuk membawa semua ekstrimis-ekstrimis utama dunia untuk bergerak ke satu tempat atau tujuan, dan sebagian besar untuk mengguncang stabilitas negara yang dianggap musuhnya, terutama negara-negara Arab. Suatu
waktu, sel-sel itu bagai singa yang hanya ditarik ekornya saja, yang
tadinya tertidur pun dapat segera mengaum dan bergerak.
Fakta telah membuktikan, jika ditarik sejarahnya,
kelompok Mujahiddin, Taliban, Al-Qaeda, Hammas, Bako Haram, Ahmadiyyah,
bahkan Islamic Brotherhood dibuat, direstui, dibesarkan dan dibiayai
oleh CIA, Mossad dan Zion beserta inteligen barat lainnya, untuk
mengobrak-abrik dunia Islam.
Alhasil: bukannya memerangi Zionis,
namun mereka justru bergerak untuk memerangi umat Islam itu sendiri,
memerangi yang justru satu kepercayaan dengan mereka. Grand Design pun berhasil. Namun sang arsitek pun tetap bermuka serius, bahkan ikut mengutuk mereka lalu memburu mereka pula.
Ketika mereka saling berperang dan
saling menghancurkan, tak ada kepentingan yang berarti bagi Zion, AS dan
dunia barat untuk turut campur, hingga mereka semua yang bersaudara
hancur. Kalah jadi abu, menang jadi arang. Maka berikutnya, Zion dan
sekutunya, tinggal memetik hasilnya.
(IndoCropCircles.wordpress.com)
Bendera-bendera hitam bertuliskan kalimat
tauhid berkibar sepanjang lembah Sungai Eufrat dan Tigris, terbentang
dari Suriah ke Irak. “Negara Islam Irak dan Suriah”, atau Islamic State of Iraq and Syria (ISIS) atau Islamic State of Iraq and the Levant (ISIL) atau Negara Islam (IS) sudah kuasai banyak kota di pinggiran sungai pusat lahirnya peradaban manusia itu.
Sebelumnya, Abu Bakr al-Bagdadi (ketua ISIS atau IS) pada tahun 2010, adalah pimpinan Al-Qaidah di Irak atau AQI (Al-Qaeda Iraq). Lalu karena beda kepentingan, pada April 2013, AQI berganti menjadi Negara Islam di Irak dan al-Sham atau Islamic State of Iraq and Syria atau ISIS.
Lalu ISIS menjelma lagi menjadi Negara Islam
(IS), kelompok pimpinan Abu Bakar al-Baghdadi ini memproklamirkan
Kekhalifahan. Target mereka, dari Spanyol hingga Indonesia berada di
bawah satu bendera Islam.
Kelompok ini menjadi kelompok jihad utama
yang memerangi pasukan pemerintah di Suriah dan membangun kekuatan
militer di Irak. Huruf “S” dalam singkatan ISIS berasal dari bahasa arab
“al-Sham”, yang merujuk ke wilayah Damaskus (Suriah) dan Irak.
Tetapi dalam konteks jihad global, disebut Levant
yang merujuk kepada wilayah di Timur Tengah yang meliputi Israel,
Yordania, Lebanon, wilayah Palestina, dan juga wilayah Tenggara Turki.
Jumlah mereka tidak diketahui secara pasti, tetapi diperkirakan memiliki
ribuan pejuang, termasuk jihadis asing.
Khilafah diproklamasikan pada Minggu, 29
Juni 2014, setelah ISIS di atas angin terhadap tentara Irak. Baghdadi
diangkat sebagai Khalifah, pemimpin negara sekaligus spiritual dalam
sebuah Kekhalifahan Islam. Dengan berdirinya Khilafah, ISIS menyerukan
seluruh umat Muslim untuk berbaiat pada Khalifah yang kepalanya dihargai
US$10 juta oleh Amerika itu.
“Adalah tugas semua Muslim di dunia
bersumpah setia pada dia dan mendukungnya. Legalitas seluruh emirat,
kelompok, negara, dan organisasi menjadi hilang berdasarkan perluasan
kekuasaan kekhalifahan dan tibanya tentara khilafah di wilayah mereka,”
kata juru bicara ISIS Abu Muhammad al-Adnani dalam bahasa Arab, dan
diterjemahkan ke banyak bahasa.
Sosok al-Baghdadi sendiri misterius.
Hanya ada dua foto yang menunjukkan keberadaan pria 43 tahun ini. Bahkan
beberapa orang mengatakan dia sebenarnya tidak ada, hanya simbol yang
diciptakan ISIS.
Namun sebuah video yang diunggah di Youtube
untuk pertama kalinya menunjukkan bahwa Baghdadi nyata. Dia terlihat
tengah berkhutbah dalam shalat Jumat di sebuah masjid di Mosul, Irak.
Berjenggot lebat berpakaian hitam.
“Pembentukan khilafah adalah kewajiban.
Agama ini tidak akan benar kecuali syariah ditegakkan,” kata Baghdadi
dalam khutbahnya, diberitakan al-Jazeera.
Pergerakan ISIS di Irak dimulai dari
wilayah Suriah sepanjang Sungai Eufrat. Kemenangan ISIS melawan kelompok
pemberontakan Suriah lainnya di Abu Kamal membuat pintu perbatasan
dengan Irak terbuka lebar. Ditambah lagi pos militer di Qaim, perbatasan
Irak ditinggal kabur tentara, ISIS makin bebas bergerak.
Wilayah pertama yang dikuasai ISIS adalah
kota Falluja dan Ramadi di Provinsi Anbar, sebelah barat Irak awal
tahun 2014 ini. Bendera hitam ISIS berkibar di kantor pemerintah dan pos
militer. Beberapa kota di Anbar juga telah dikuasai. Setelah mencaplok
sebelah barat Irak, ISIS bergerak ke timur, menyerbu kota Mosul,
provinsi Nineveh di lembah Sungai Tigris.
Mosul, kota terbesar kedua di Irak
setelah Baghdad itu direbut dengan mudah. Tentara lari tunggang
langgang, menanggalkan seragam mereka dan ikut mengungsi bersama warga.
Lebih dari 500.000 orang mengungsi, kebanyakan ke wilayah Kurdistan.
Sebanyak 2.400 tahanan dibebaskan, jadi
amunisi baru bagi kelompok ini. Dengan dikuasainya Mosul, wilayah barat
dan timur Irak di bawah kendali ISIS. Pemerintahan Nouri al-Maliki di
Baghdad terkepung. ISIS merebut satu per satu kota di kota pinggiran
Eufrat dan Tigris, dari Raqqa di Suriah hingga mendekati Baghdad.
Di kota-kota ini, ISIS memperoleh ghanimah
atau rampasan perang berupa kendaraan lapis baja dan senjata serta
amunisi sumbangan dari Amerika. Di Mosul, ISIS juga dilaporkan berhasil
menguras bank-bank di kota itu dan menjarah uang sebesar 500 miliar
dinar Irak atau lebih dari Rp50,2 triliun.
Belum lagi ditambah persenjataan asal AS,
seperti helikopter Blackhawk, Humvee, pesawat kargo dan senjata
lainnya, menjadikan ISIS kelompok militan paling kaya di dunia!
ISIS membentuk aliansi juga dengan
kelompok-kelompok perlawanan Sunni, termasuk dari para mantan militan
Partai Baath pendukung Saddam Hussein dan tentara Peshmerge Kurdi.
Dengan restu dari pengikut Baath, kota Hawiya dikuasai dengan mudah.
Tentara Peshmerge menguasai Kirkuk. Tujuan mereka adalah menguasai Irak
dengan lebih dulu melumat Baghdad dan Karbala.
“Rapatkan barisan karena pertempuran
sesungguhnya belum terjadi. Pertempuran akan terjadi di Bagdad dan
Karbala. Jadi persiaplah,” kata al-Adnani.
Ratusan tentara dan polisi Irak dijejerkan dan diberondong peluru, dalam sebuah rekaman video di Tikrit. Gurun menjadi kubur massal mereka. Raouf Abdul Rahman, hakim yang memvonis mati Saddam Hussein delapan tahun lalu, juga tewas dieksekusi. Salah satu kilang minyak utama di Irak, Baiji, dibakar. Pembunuhan tentara dibalas militer Irak dengan membantai tahanan Sunni di kota Baquba, sebelah utara Baghdad.
Selain menghancurkan pos-pos militer,
ISIS juga meluluhlantakkan situs-situs Syiah, seperti tempat ibadah,
kuil-kuil dan kuburan-kuburan yang dikeramatkan. Kelompok Syiah juga
mulai menggalang kekuatan untuk melindungi Karbala dan Najaf. Puluhan
ribu umat Syiah –kebanyakan pegawai atau pengangguran- menjadi relawan
perang setelah keluarnya fatwa bertempur dari Ayatullah Ali Sistani.
Namun di kubu Syiah sendiri ada
perpecahan. Militan Syiah pimpinan Moktada al-Sadr membentuk kembali
Tentara Mahdi, kelompok tempur paling besar dan pengalaman di Irak.
Dikhawatirkan, tentara yang loyal pada Sadr akan memberontak pada
pemerintah dan relawan Sistani.
Pasukan Irak kehilangan taringnya,
kebanyakan mereka kabur dari serangan ISIS. Maliki mengancam para
desertir akan dihukum berat. Di tengah sengkarut pertempuran di Irak,
wilayah otonomi Kurdistan menyerukan merdeka. Presiden otonom Kurdistan,
Barzani, meminta segera digelar referendum kemerdekaan.
“Waktunya telah tiba bagi kita untuk
menentukan nasib kita sendiri, dan kita tidak perlu menunggu yang lain
menentukannya untuk kita,” kata Barzani dalam pertemuan tertutup di
parlemen yang kemudian disiarkan di televisi.
Pecahan Al-Qaeda
Personel ISIS diperkirakan terdiri dari
sekitar 12.000 orang yang memiliki beragam kewarganegaraan, termasuk
dari Asia seperti Indonesia dan Malaysia. Bahkan seorang mujahid ISIS
bernama Ahmad Tarmimi Maliki disebut sebagai orang Malaysia pertama yang
jadi pengebom bunuh diri di Irak, menewaskan 25 pasukan elit pada 26
Mei 2014 lalu di Anbar.
Menurut Kamran Bokhari, wakil presiden
Timur Tengah dan Asia Selatan perusahaan intelijen Stratfor, ISIS
sebenarnya lahir dari al-Qaeda yang muncul di Irak pada invasi AS 13
tahun lalu.
Tahun 2011, kelompok ini menyebar ke Suriah saat perang saudara menggulingkan Bashar al-Assad terjadi di negara itu.
Tahun 2013, ISIS
terlibat konflik dengan kelompok militan lainnya di Suriah, termasuk
dengan al-Qaeda. Bokhari mengatakan, Baghdadi cekcok dengan pemimpin
al-Qaeda Ayman al-Zawahiri soal strategi di Suriah. Kemudian ISIS
berpisah dengan al-Qaeda karena berbedaan tujuan.
Menurut Benjamin Friedman, peneliti pertahanan dan keamanan dalam negeri di lembaga think-tank AS Cato Institute seperti diberitakan CBC, pada Oktober 2013, Zawahiri mengeluarkan pernyataan yang memerintahkan :
Seluruh anggota al-Qaeda tidak memerangi kelompok Syiah, Ismaili, Qadiyat dan Sufi, tetapi fokus melawan kejahatan kafir internasional.
Sementara ISIS lebih fokus pada perang regional, termasuk terhadap pemerintahan Syiah Bashar di Suriah dan Maliki di Irak. Karena perpecahan inilah, ISIS kemudian beralih dari perang di Suriah ke penguasaan Irak.
Menurut catatan PBB, lebih dari 2.000
orang telah tewas hanya dalam dua minggu serangan ISIS ke Irak. Ini
adalah angka minimal, belum lagi ditambah eksekusi baik dari pihak ISIS
dan tentara Irak.
Walaupun pasokan minyak Irak terancam,
namun para pengamat mengatakan, harga minyak dunia tidak akan terlalu
berpengaruh. Menurut situs pialang Trefis, Irak hanya memproduksi 3,2 juta barel per hari, tidak cukup untuk memengaruhi pasokan minyak global dalam jangka panjang.
Selain itu menurut Richard Mallinson,
pengamat geopolitik di London, Inggris, kilang minyak terbesar Irak yang
memproduksi 2,5 juta barel per hari ada di bagian selatan negara itu,
jauh dari daerah pertempuran. “Jadi hanya sekitar 10-15 persen yang ada
di utara negara itu, yang saat ini digempur pemberontakan Sunni,” kata
Mallinson.
Diabaikan Amerika Serikat
Pemerintahan Maliki masih terus berupaya
merebut kembali kota-kota di Irak dengan mengerahkan pasukan dan relawan
Syiah. Maliki juga memohon bantuan dari sekutu mereka di Barat, Amerika
Serikat, untuk menurunkan serangan udara.
Namun pemerintahan Barack Obama
sepertinya enggan. Obama masih pikir-pikir untuk kembali berperang di
Irak, negara yang telah ditinggalkan tentara mereka sejak dua tahun
lalu. Paman Sam hanya menurunkan 770 marinir ke Irak, bukan untuk
berperang melainkan menjaga Kedutaan dan melatih tentara setempat.
AS dan Arab Saudi menyerukan Maliki untuk
turun dari kursi kepemimpinan dan memulai rekonsiliasi dengan
memasukkan elemen Sunni di pemerintahan. Menurut pejabat pemerintah AS,
Irak tidak akan damai selama Maliki masih mendiskreditkan kelompok Sunni
di negara itu. Diharapkan, pemerintahan selanjutnya juga diisi orang
Sunni dan Kurdish.
Menurut pejabat negara-negara Arab,
Maliki dalam lima tahun terakhir memicu pemberontakan karena dianggap
memberikan perlakuan yang buruk pada minoritas Sunni. Kelompok protes
Sunni dipenjarakan, enggan membagi kekuasaan dan mengambil jatah besar
pemerintahan untuk Syiah.
“Kami meyakini tindakan sektarianisme dan
pengucilan terhadap Sunni memicu pemberontakan yang kita lihat
sekarang. Dia (Maliki) telah mempersatukan ISIS dengan mantan kelompok
Baath dan para pendukung Saddam Hussein,” kata pejabat Arab yang tidak
disebut namanya ini.
Akhirnya Irak beralih meminta bantuan
pada negara sekutu Syiah mereka, Iran dan Suriah. Iran dilaporkan telah
menurunkan ratusan pasukan elit Garda Revolusi untuk melindungi Karbala. Selain itu, pemerintah Teheran juga menurunkan drone dan bantuan perangkat militer seberat 70 ton yang diangkut setiap hari menggunakan dua pesawat, seperti dikutip dari laporan New York Times.
Sementara Suriah menurunkan jet tempur
untuk menyerang kota-kota perbatasan yang dikuasai ISIS. Pertengahan
Juni 2014 lalu, Suriah mengebom wilayah Rutba, al-Walid dan al-Qaim di
provinsi Anbar yang menewaskan 57 warga sipil.
Selain itu, Irak juga telah menerima
pesanan pesawat jet Sukhoi dari Rusia. Pada 19 Juni 2014 lalu, lima jet
Sukhoi bekas dari Rusia telah datang ke Irak. Maliki mengaku kecewa
dengan AS yang tidak juga mengirimkan jet pesanan mereka. Jika saja
dipesan lebih cepat, kata Maliki, situasinya bisa jadi tidak seperti
sekarang. Ya jelas saja jet pesanan tak akan dikirim, karena AS sengaja
mengabaikan dan membuat pertempuran menjadi semakin ganas untuk mengadu
mereka agar berperang.
Dari Jakarta ke Andalusia
Dalam agenda besar khilafah, ISIS ingin mengembalikan kejayaan Islam yang berakhir 90 tahun lalu di masa Kekhalifahan Ottoman
di Turki. Sejak kematian Rasulullah Muhammad sallalahu alaihi wa
sallam, Kekhalifahan dipegang oleh para sahabat Nabi dan para ulama.
Setelah empat Khalifah paska kematian
Nabi, Islam memasuki masa keemasan dengan dipimpin oleh Khilafah Bani
Ummayah pada tahun 661 hingga 750, dilanjutkan oleh Bani Abbasiyah tahun
750 hingga 1517.
Dalam sebuah rekaman video, anggota ISIS mengatakan bahwa mereka akan kembali menguasai dunia, mulai dari Andalusia (Spanyol) hingga ke Jakarta, Indonesia. Spanyol sendiri berada di bawah kekuasaan negara Islam selama 700 tahun hingga tahun 1492.
“Kita akan hidup di bawah bendera Islam,
Kekhalifahan Islam. Kita akan memperjuangkannya sampai mati, sampai kita
membebaskan seluruh tanah jajahan, dari Jakarta hingga Andalusia,” ujar
anggota ISIS dalam video yang diunggah di Syriantube.net.
Dalam peta yang banyak tersebar di
internet, dalam lima tahun ke depan ISIS berencana menguasai
negara-negara Balkan seperti Yunani, Romania dan Bulgaria hingga ke
Austria di Eropa Timur. Namun peta ini belum dikonfirmasi kebenarannya.
Militan ISIS Hancurkan Kuil sekaligus Masjid dan Makom Nabi Yunus
Kelompok radikal Negara Islam Irak dan Suriah
(ISIS) dilaporkan telah menghancurkan makom yang dijadikan mesjid yang
lebih mirip kuil Nabi Yunus di Kota Mosul bagian Utara, Irak.
Dalam pengertian bahasa, makom dan makam
itu beda artinya. Makom adalah suatu simbol, batu nisan, pusara atau
sejenisnya dimana di dalamnya tak ada jasad orang yang telah meninggal
seperti yang dimaksudkan, yang berguna untuk mengingatkan jasa dan nama
besar seseorang tersebut.
Sedangkan makam adalah tempat dikubur atau tempat dimakamkannya jenazah yang dimaksud sesungguhnya.
Hal ini mirip makom Nabi Ibrahim di dekat Ka’bah, yang mana makom tersebut bukan tempat jasad Nabi Ibrahim dimakamkan.
Atau anda masih ingat peristiwa Mbah Priok yang didalamnya hanyalah makomnya, bukan makamnya.
Sedangkan Makam Nabi Yunus yang asli sebenarnya ada di Israel dan makam Nabi Yunus itu juga berupa mesjid.
Seorang sumber keamanan di lokasi menuturkan kelompok Daulah Islamiyah salah satu kelompok dalam ISIS yang telah menguasai masjid di kawasan makom Nabi Yunus di Mosul itu.
Mereka kemudian mengunci semua pintu
rumah ibadah itu dan melarang pengunjung masuk. “Para pengunjung yang
hendak salat ke masjid dilarang masuk,” kata sumber keamanan itu,
seperti dilaporkan media Irak al-Sumaria News dan dilansir kembali oleh Al-Arabiya, Jumat (25/7/2014).
Saksi mata lainnya menjelaskan, awalnya
kelompok ISIS menyerukan orang-orang yang sedang salat di dalam masjid
dan berziarah di makom Nabi Yunus untuk menghentikan aktivitasnya.
Para militan kemudian menembakkan senjata api ke sekitarnya. Tak diketahui apakah ada korban jiwa atau tidak.
Menurut pejabat setempat, ISIS telah membuat kacau masjid dan makom Nabi Yunus.
Selama satu jam, mereka memborbardir
kawasan makom Nabi yang dikenal pernah masuk mulut ikan paus itu.
Kemudian setelah makom itu kosong, mereka meledakkannya dari kejauhan.
(lihat link video dibawah pada saat makom itu diledakkan).
Menurut sumber setempat, masjid itu
awalnya adalah makom Nabi Yunus dan akhirnya menjadi kuil tempat
peribadatan orang-orang Syiah yang mengharap berkah dari Nabi Yunus.
Kuil itu dibuat oleh orang-orang Syiah untuk ritual syirik meminta
berkah dari kuburan para Nabi.
Makom yang dijadikan seperti kuil
tersebut dihancurkan agar masyarakat Muslim tidak terkena dosa syirik
menyembah kubur. “Kerusakan terparah di makom Nabi Yunus yang hancur
tinggal debu,” kata pejabat tersebut (lihat video penghancuram makam / lihat video saat kuil diledakkan).
Selain itu, militan ISIS juga menghancurkan makam milik Imam Abu al-Ila di Mosul dan masjid di Distrik al-Faisaliya.
Sebelumnya salah satu anggota ISIS menyatakan pihaknya bahkan akan menghancurkan Ka’bah apabila nanti menguasai Mekah.
Indonesia juga menjadi salah satu lokasi
yang menjadi target serangan ISIS. ISIS juga membuat “paspor
kekhalifahan” yang diperuntukkan untuk anggota dan simpatisan mereka.
Kalimat “Daulah Kalifah Islamiyah” tertera sebagai ukiran di bagian atas
paspor tersebut.
Di bagian bawah tertulis “Jika pemegang
paspor ini disakiti, kami akan mengirim bala tentara baginya.”Kelompok
militan tersebut akan membagikan dokumen tersebut kepada 11.000 warga
negara yang tinggal di kota-kota yang berbatasan dengan Irak dan Suriah.
Lewat Twitter, ISIS Ancam Hancurkan Kabah dan Mekkah
Seorang petinggi negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) dikabarkan telah melontarkan ancaman lewat akun Twitter-nya.
Petinggi ISIS bernama Abu Turab Al
Mugdassi itu mengancam organisasinya akan menghancurkan kota suci umat
Islam sedunia, Mekkah, di Arab Saudi.
Mugdassi mengatakan akan menghancurkan
Kabah. “Orang pergi ke Mekkah untuk menyentuh batu itu, bukan bertemu
Allah,” kata Al Mugdassi melalui akun Twitter-nya.
Sejumlah media di Timur Tengah mengabarkan ancaman yang dilontarkan lewat Twitter itu.
Setelah kabar itu beredar, akun Twitter
milik Al Mugdassi itu sudah tak bisa lagi dibuka. Namun belum dapat
dipastikan, apakah kicauan itu benar darinya atau tidak. Bisa jadi ada
pihak lain yang memanfaatkan pertempuran antar kedua aliran Islam ini.
Jika ancaman ini dapat diverifikasi
kebenarannya, ancaman ini sangat mengejutkan karena datang dari kelompok
yang ingin membentuk kekhalifahan Islam itu.
Terlepas dari
belum diverifikasinya ancaman ISIS itu, kelompok itu dikabarkan tengah
merencanakan untuk merebut kota Arar, Arab Saudi, yang terletak sangat
dekat dengan perbatasan Irak.
Kota Arar ini hanya berjarak 15 jam
perjalanan darat dari Mekkah, yang setiap tahun menjadi tujuan ibadah
haji umat Muslim di seluruh dunia.
Saat ini, Pemerintah Arab Saudi sudah
menggerakkan 30.000 prajuritnya ke sepanjang perbatasan kerajaan itu
dengan Irak, terutama setelah Baghdad menarik mundur pasukannya dari
wilayah perbatasan itu.
Video Kesaksian Mantan Amir ISIS, Abu Dzar Al-Iraqi Tentang ISIS
Sebuah video telah diupload sejak 7 Maret
2014 lalu memperlihatkan seorang mantan amir ISIS, Abu Dzar Al-Iraqi,
adalah seorang yang pernah berjuang bersama ISIS, bahkan ia pernah
ditugaskan oleh ISIS untuk menjabat amir di kota Mayadin – Suriah.
Dengan statusnya sebagai seorang Amir
daerah itu, maka ia tentunya mengenal betul apa yang dilakukan ISIS dan
bagaimana kualitas para tokoh-tokohnya.
Dalam kesaksian dan nasehatnya, ia menjelaskan bahwa ISIS melakukan pengeboman dengan bom mobil ke markas Ahrar Asy-Syam yang menurutnya mujahidin Ahrar Asy-Syam adalah orang-orang yang baik dan muslim.
Ia juga memberi peringatan dan sekaligus
nasehat kepada Abu Mush’ab, anggota dewan syariah ISIS, juga kepada Abu
Bakar Al-Baghdadi secara khusus.
Dalam video yang berdurasi 24 menit itu,
ia menanyakan dan meminta bukti kepada Jamaah Daulah (ISIS) untuk
menyebutkan satu ulama saja yang muktabar yang mendukung tindakan ISIS
hari ini, beliau menyampaikan itu karena memang pada kenyataannya tidak ada seorangpun dari ulama jihad muktabar yang memberi dukungan kepada tindakan ISIS.
Bahkan para ulama jihadis senior itu
memberikan nasehat dan peringatan kepada ISIS, seperti syekh Aiman
Az-zhawahiri, syekh Abu Muhammad Almaqdisi, syekh Abu Qatadah
AlFalisthini, Syekh Abu Basir At-turtusi, syekh Sulaiman Al-Ulwan, syekh
Al-Muhaisni dan lain-lain. (Lihat videonya via Youtube dengan teks bahasa Indonesia, klik disini)
Kekhalifahan Dengan Cara Itu Ditentang Keras
Sejatinya, Kekhalifahan berarti
bergabungnya seluruh negara Islam di bawah satu bendera. Umat Muslim
dunia berbaiat untuk menaati Khalifah seperti pada Kekhalifahan
sebelumnya. Namun Kekhalifahan ISIS kali ini mendapatkan penentangan
dari banyak ulama dan tokoh pergerakan Islam di seluruh dunia.
Di antaranya adalah Serikat Cendekiawan Muslim Internasional (IUMS) dalam pernyataannya yang dikutip OnIslam.com,
5 Juli 2014. Mereka mengatakan, deklarasi Kekhilafahan ISIS yang tanpa
melalui konsensus telah bertentangan dengan hukum Islam. Hal ini
dikhawatirkan akan menyebabkan kekacauan.
“Seluruh organisasi Islam di arena
internasional diabaikan hanya untuk deklarasi satu pihak yang mereka
sebut Kekhalifahan, tidak ada yang bisa menerima itu,” kata IUMS. Ulama
besar Mesir Yusuf al-Qaradawi mengatakan bahwa deklarasi kekhalifahan
ISIS tidak sah, berdasarkan hukum Islam.
“Sebuah kelompok mengumumkan
kekhalifahan, tidak cukup untuk mendirikan kekhalifahan,” kata Qaradawi
dalam surat terbukanya di situs IUMS.
Bahkan kelompok Hizbut Tahrir (HT) yang dikenal gencar menyuarakan khilafah tidak mengakui kekhalifahan Baghdadi, menurut HT di situs 5pillarz.com,
Ada syarat khilafah dibentuk di suatu wilayah. Di antaranya adalah adanya Sultan atau penguasa di negara itu yang punya kendali atas keamanan di dalam dan luar. Berarti, khilafah terbentuk dari sebuah negara berdaulat, bukan melalui perebutan wilayah kekuasaan.
“Inilah yang dilakukan oleh Nabi Muhammad
shallalahu alaihi wa ssalam saat mendirikan Negara Islam al-Madinah
Al-Munawwarah. Sultan (pemerintah) di dalamnya adalah milik Rasul dan
keamanan di dalam dan di luar berada dibawah kekuasaan otoritas Islam,”
tulis pernyataan HT.
“Dengan kekuasaan ini, Rasulullah
shallalahu alaihi wassalam bisa mengurus kebutuhan rakyat, memerintahkan
dan memimpin militer, mengatasi permasalahan, mengirim dan menerima
utusan secara terbuka, tidak sembunyi-sembunyi, sementara seluruh
komponen sebuah negara sudah ada dan diakui di kawasan,” lanjut HT.
Sedangkan Mantan Ketua Umum Pengurus
Besar Nahdlatul Ulama, Hasyim Muzadi mengataka, video yang mengajak
warga Indonesia bergabung dengan ISIS itu bisa mengancam kedaulatan
negara. Sebab, ISIS merupakan gerakan lintas negara yang bertujuan
mendirikan negara tersendiri.
“Ini gerakan ekstrim yang tidak
menghormati kedaulatan negara,” ujar Hasyim ketika dihubungi, Kamis, 31
Juli 2014. Hasyim meminta umat muslim dan pemerintah mewaspadai kampanye
yang mengajak warga bergabung dengan ISIS. Soalnya ISIS bukanlah aliran
agama yang berisi ajaran teologi dan ritual keagamaan. “Ini gerakan
politik yang bisa mengancam kedaulatan dan konstitusi,” katanya.
Muslim Indonesia Jadi Target Rekrutmen ISIS
Sejumlah pria Indonesia muncul di video
rekrutmen yang dirilis kelompok militan Negara Islam Irak dan Suriah
(ISIS). Mereka mendesak kaum muslim Indonesia untuk bergabung dalam
perjuangan ISIS.
Video rekrutmen berdurasi delapan menit berjudul ‘Join the Ranks’
itu diunggah oleh ISIS. Di dalamnya, dikatakan adalah kewajiban muslim
untuk bergabung dengan ISIS dan berjanji saling setia. Video tersebut
juga menyertakan sebuah pidato emosional dari seorang pria Indonesia
bernama Abu Muhammad al-Indonesi.
“Lakukan semua upaya dengan menggunakan
kekuatan fisik dan finansialmu untuk bermigrasi ke Negara Islam. Itu
merupakan kewajiban yang diperintahkan Allah,” kata Abu seperti dikutip ABC News, 29 Juli 2014.
Abu Muhammad juga mempertanyakan pilihan
hidup pria Muslim di Barat, dan menyerukan pula kepada mereka untuk
menemukan motivasi guna mengobarkan jihad.
“Apakah istri kalian menjadi alasan bagi
kalian untuk tidak berjihad? Apakah rumah, bisnis, dan kesejahteraan
kalian lebih kalian cintai daripada Allah, utusan-Nya, dan jihad di
jalan-Nya?” ujar Abu.
Video upaya rekrutmen ISIS ini bukan
pertama kalinya diunggah. Bulan Juli 2014 lalu, video rekrutmen lain
telah dirilis lebih dulu. Video itu memperlihatkan dua pria Australia
yang bergabung dengan ISIS.
Pakar keamanan dari Universitas Monash
Australia Profesor Greg Barton, mengatakan ISIS melihat potensi untuk
mendapat pengikut kuat di Indonesia.
“Dalam video terbarunya, ISIS mengajak
langsung kepada orang-orang Indonesia karena negara itu lahan subur
untuk proses rekrutmen. Ada sejumlah pria Indonesia yang sudah bergabung
dengan ISIS, dan ISIS melihat potensi untuk mendapatkan lebih banyak
pengikut lagi dari Indonesia,” kata Barton.
ISIS Ingin Rekrut Orang Indonesia Karena Orang Indonesia Miliki Jiwa Militansi Yang Tinggi
Kelompok militan yang mendirikan
kekhalifahan di Irak, ISIS, tengah mencari dukungan dan merekrut banyak
orang, termasuk Warga Negara Indonesia (WNI). Mereka berharap orang
Indonesia dapat berubah haluan dengan konsep kekhalifahan.
Pengamat intelijen Wawan Purwanto menilai
pergerakan ISIS memang baru-baru ini berkembang dan tanpa ragu
terang-terangan mulai mencari anggota. Namun, dia menilai pergerakan
yang serupa dengan ISIS sudah lama terjadi.
“Pergerakan dari Timur Tengah pengaruhnya
langsung ke Indonesia dan akan tergiring pada penanggungan bahwa mereka
mengaitkan unsur persaudaraan dan agama,” ujar Wawan, Kamis 31 Juli
2014.
Wawan menjelaskan, kelompok atau
organisasi separatis sengaja menggunakan keyakinan untuk mengaduk
perasAan dan berjihad. Layaknya ISIS, dengan berbagai macam cara,
tujuannya untuk mewujudkan kekhalifahan.
Dia mencontohkan, kelompok separatis
pernah terjadi di Yaman, Suriah, Irak, dan Palestina. Namun, menurut dia
pergerakan itu memiliki tujuan yang berbeda-beda.
Penyokong Dana
Lebih lanjut Wawan mengatakan, ISIS
meyakini bahwa orang Indonesia memiliki jiwa militansi yang tinggi.
Dengan demikian, kata dia akan mudah diajak untuk berafiliasi.
“Ada yang memberikan pembiayaan baik dari
dalam ataupun luar. Hal tersebut, membuat mereka (para anggota baru,
termasuk Indonesia) akan lebih tertarik dan muncul pemikiran khilafah,”
kata Wawan.
Dia juga menjelaskan dari sisi mana orang
Indonesia pada khususnya tertarik pada pendanaan. Intinya adalah adanya
pemberian dukungan dan hasrat pada negara tentang kekhalifahan.
“Pembiayaan itu merupakan salah satu kunci dan tanpa biaya, mereka
(ISIS) tak bisa bergerak,” kata dia.
Ideologi ISIS “tidak menarik” di Indonesia
Ideologi kelompok milisi ISIS dianggap
sebagai pandangan yang sangat tidak realistis sehingga tidak menarik
bagi kaum muslim moderat di Indonesia.
Hal ini diungkapkan pengamat politik
Islam, Komaruddin Hidayat, ketika menanggapi seruan kelompok Negara
Islam di Irak dan Suriah (ISIS) kepada umat muslim dunia untuk datang ke
Irak dan Suriah serta membantu membangun negara Islam.
“ISIS itu pandangan yang romantis dan utopis, jadi sangat tidak realistis,” kata Komaruddin Hidayat kepada wartawan BBC Indonesia, Christine Franciska.
“Yang namanya kekhalifahan itu catatan
sejarah masa lalu. Nuansa agama dan dinastiisme-nya lebih kental.
Sekarang kan sudah diambil alih dengan bentukan negara, nasionalisme
yang lebih demokratis, terbagi dan tidak tersentral dengan sosok
seseorang.”
“Apakah bisa jaman modern ini (bisa
dibuat kekhalifahan?). Di Indonesia, sama sekali tidak akan menarik,”
ujarnya. Dia berpendapat bahwa pandangan ISIS bisa berkembang luas di
Irak dan Suriah karena wilayah itu berada dalam suasana kemarahan,
kekecewaan, dan konflik.
“Kondisi itu bertolak belakang dengan
Indonesia yang memiliki Pancasila dan melindungi kebebasan beragama.
Memperjuangkan kekhalifahan di Indonesia, menurut Komaruddin, “hanya
membuang energi saja. Saya malah khawatir bahwa itu menjadi instrumen
politik kekuasaan,” sambungnya.
Ketika pemimpin ISIS, Abu Bakr
al-Baghdadi, kemudian menyerukan kepada umat muslim untuk berimigrasi ke
“Negara Islam” dengan mengatakan langkah itu sebagai kewajiban,
Komaruddin Hidayat menyayangkan konflik berkepanjangan dan perebutan
kekuasaan yang terjadi di Timur Tengah.
“Agama kemudian dicitrakan penuh dengan kemarahan dan permusuhan. Padahal saat ini justru kekuatan agama apapun harus tampil sebagai kekuatan peradaban yang menjalin kerja sama bukan kekuatan konflik semacam itu,” tutupnya.
Seruan ISIS di Indonesia Berdampak Sangat Kecil
Seruan ISIS mungkin tidak mempengaruhi
umat Islam Indonesia kebanyakan, namun pengamat terorisme Taufik Andrie
mengatakan berdirinya kekhalifahan di Irak dan Suriah “membangkitkan
semangat” bagi kaum militan di dalam negeri.
“Secara terbuka kelompok Ustad Aman
Abdurrahman dan Ustad Abu Bakar Baasyir menyatakan dukungan terhadap
kekhalifahan. Saya pikir akan ada banyak pengikut mereka yang secara
suka rela melakukan hal yang sama, bersedia membaiat (bersumpah) diri
mereka terhadap keberadaan kekhalifahan yang dipimpin oleh Abu Bakr
al-Baghdadi,” jelas Taufik Andrie.
Akan tetapi, secara faktual, dampak
dukungan terbuka ini diperkirakan sangat kecil dan tidak bisa diukur
dalam jangka pendek. Taufik menjelaskan bahwa sulit mentranformasikan
kewajiban dan hak-hak mereka sebagai warga khalifah.
“Apakah kemudian mereka harus mendirikan
negara bagian khalifah di Indonesia? Itu proses yang rumit dan energi
yang mereka punya saya kira tidak cukup untuk dilakukan secara instan,”
sambungnya.
Sebelumnya, Badan Penanggulangan Teroris Nasional
(BNPT) menyebut bahwa ada segelintir orang Indonesia yang terlacak
sudah bergabung dengan ISIS. “Mereka ini terkait dengan satu atau lebih
aksi-aksi teroris yang terjadi di sini,” kata Kepala BNPT Ansyaad Mbai,
akhir Juni lalu.
BNPT: Dukung ISIS, Kewarganegaraan Hilang
Kepala Badan Nasional Penanggulangan Teroris Ansyaad Mbai menyatakan dukungan sekelompok warga Indonesia kepada Islamic State of Iraq and Syria (ISIS) masuk dalam kategori pelanggaran hukum. Menurut Ansyaad, para pendukung ISIS bisa kehilangan status kewarganegaraannya.
“Banyak tokoh radikal Indonesia berbaiat
dengan pimpinan ISIS, itu bisa kena Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2006
tentang Kewarganegaraan,” kata Ansyaad, Jumat 1 Agustus 2014. WNI yang
bersumpah kepada negara asing, kata Ansyaad, bisa kehilangan status
kewarganegaraanya.
Sekompok orang Indonesia muncul dalam
sebuah video perekrutan yang dirilis ISIS. Mereka mendesak umat muslim
di Indonesia untuk bergabung. Sebelumnya, ratusan orang di Solo, Jawa
Tengah, menyatakan mendukung ISIS dan membaiat pimpinan mereka, Abu
Bakar al Baghdadi.
ISIS telah meluluhlantakan wilayah barat
dan timur Irak sejak awal 2014. Aksi militan muslim Sunni ini dinilai
telah menghancurkan pusat peninggalan budaya Irak. Kamis lalu, 24 Juli
2014, ISIS tempat menghancurkan tempat suci umat Muslim dan Kristen,
makam Nabi Yunus, di Kota Mosul.
Orangtua Indonesia Harap Waspadai ISIS Menyulik Anak Mereka
Penculikan terhadap beberapa anak wanita pernah dilakukan oleh anggota ISIS. Hal ini dikuatkan oleh kesaksian Rohani yang berdomisili di Bogor, pada kala itu di tahun 2008 lalu masih sebagai pelajar setingkat SMA.
Saat kesaksiannya yang juga diliput
sebuah TV swasta, Rohani masih ingat betul raut muka sang penculik yang
sangat mirip bahkan ia bilang yakin mukanya sama dengan muka Abu Muhammad al-Indonesi salah seorang pimpinan pasukan ISIS yang ada pada video dan mengajak muslim Indonesia untuk bergabung dengannya.
Rohani mengatakan bahwa yang dikenalnya sebagai Abu Muhammad al-Indonesi itu bernama asli Bahrun.
Dikala itu Rohani tak diculik sendirian, namun ada tiga orang saudara
perempuannya yang juga pelajar, diculik saat akan pulang sekolah.
Salah satunya adalah kakak Rohani, Mingming Sari Nuryanti
(19) dan dua lainnya tak ia sebutkan namanya untuk menghargai privasi
keluarga. Namun hingga saat ini Mingming Sari Nuryanti, warga Bogor itu
belum kembali ke rumah.
Menurut pengakuan sang ayah, Saefudin,
putrinya diduga diculik dan dibaiat oleh Bahrun, atau Abu Muhamad Al
Indonesi, orang yang berada di dalam video ajakan untuk bergabung ke Islamic State of Iraq and Syria (ISIS), Rabu (6/8/2014).
Kejadian tersebut terjadi pada tahun 2008
lalu, Mingming diculik dan dibawa ke salah satu rumah di Ciputat,
bersama tiga saudaranya. Sementara Rohani adik Mingming mengatakan saat
itu kakaknya telah dibaiat setelah sebelumnya diberi doktrin jihad
tentang iilmu jihad oleh Bahrun.
Keluarga Saefudin mengatakan bahwa
dirinya siap memberikan keterangan kepada polisi untuk membantu
menemukan rumah Bahrun yang ada di Ciputat. (baca kisah Ming-ming dan
Rohani: ISIS Ancam Integritas Bangsa: Siapa Orang Disekeliling Abu Muhammad al-Indonesi?)
Mantan NSA dan CIA Edward Snowden: Pemimpin ISIS Abu Bakar Al Baghdadi Dilatih Mossad di Israel
Mantan agen NSA dan CIA Edward Snowden mengungkapkan bahwa pemimpin Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) Abu Bakar Al Baghdadi dilatih di Israel, berbagai sumber Iran melaporkan.
Edward Snowden adalah whister-blowers atau pengungkap rahasia yang dulunya bekerja sebagai agen NSA (National Security Agency) dan juga anggota CIA yang kini masih menjadi buronan AS, dan sementara “ditampung menjadi anak emas” oleh Rusia.
Karena
bagi Russia, Edward Snowden adalah aset tak ternilai, dan jika dilepas
keluar Rusia sudah dipastikan ia akan mati dibunuh karena dia adalah
ancaman yang sangat serius bagi AS dan sekutunya karena memiliki lebih
dari satu juta info dan berkas “permainan buruk” AS yang sangat-sangat
dirahasiakan dan tak pernah bocor ke publik.
Snowden menambahkan bahwa CIA Amerika dan Intelijen Inggris bekerja sama dengan Mossad Israel sudah menciptakan organisasi-organisasi teroris yang mampu menarik semua ekstrimis dunia untuk bersatu, dengan menggunakan strategi yang disebut Operation “the hornet’s nest” atau operasi “Sarang Lebah Hornet“.
Mengapa disebut operasi “Sarang Lebah
Hornet”? Mungkin seperti nama operasi-operasi rahasia lainnya, semua
hanyalah kiasan kata, namun memiliki makna.
Mari kita tela’ah sebentar tentang
pengertian nama operasi rahasia ini, tawon atau lebah Hornet dalam
bahasa Indonesia atau Melayu sering juga disebut Lebah Tabuhan, adalah sejenis tawon tabuhan yang suka menyengat dan hidup berkoloni. Mirip dengan tabuhan Eropa (Vespa crabro; European hornet) dan tabuhan raksasa Asia (Vespa mandarinia; Asian giant hornet).
Tawon atau lebah ini banyak dijumpai di
daerah Laut Tengah (Mediterranean), termasuk Palestina, tetapi juga di
Madagaskar dan India. Akibat terbawa oleh perpindahan manusia,
habitatnya mulai menyebar ke Amerika Selatan bahkan sampai ke Mexico.
Jenis ini (bahasa Ibrani: צִרְ×¢ָ×”, ẓir’ah, tsirah; bahasa Inggris: hornet)
disebut-sebut di Alkitab Ibrani atau bagian Perjanjian Lama di Alkitab
Kristen sebagai cara Allah untuk mengusir orang-orang di tanah Kanaan
sebelum orang Israel datang mendudukinya (wikipedia).
Tabuhan ini adalah jenis tawon terbesar
di dunia, ratu panjangnya 25 sampai 35 mm, sedangkan tabuhan jantan dan
betina pekerja berukuran lebih kecil.
Sengatnya sangat beracun diantara semua
tawon. Hornet berbeda dengan lebah biasa yang hanya bisa menyengat hanya
sekali. Namun lebah atau tawon Hornet dapat menyengat berkali-kali.
Ilmuwan telah meneliti, betapa ganasnya
tawon Hornet ini karena dapat menyerang dan membunuh secara brutal
dengan memasuki sarang lebah lain lalu menyengatinya satu persatu. Hanya
dengan 30 ekor pasukan lebah Hornet, mereka dapat menyerang sarang
lebah biasa dan membunuh 30.000 lebah lawannya, hanya dalam tempo 3 jam!
Sedangkan jika penyerangan hanya
dilakukan oleh satu ekor lebah Hornet, peneliti pernah menemukan: hanya
dalam tempo satu menit saja, lebih dari 40-50 lebah lawannya mati!
Lebah Hornet menyerang sarang lebah
lainnya untuk mengambil semua yang ada dan berguna bagi mereka, mirip
rampasan perang. Mereka memakan dan mengambil larva-larva dan madu milik
lawan yang berguna bagi stamina dan energi untuk kawanan mereka, dan
sebagian rampasan itu dibawa ke sarang Hornet untuk juga dimakan oleh
ratunya. (lihat video penyerangan lebah Hornet ke sarang lebah biasa yang sangat mengerikan)
Itulah cara hidup Lebah Hornet, jadi ada perkiraan bagi kita tentang nama lebah ini, bagaimana cara menyerang lawan.
Boleh jadi, seperti itulah sel-sel terror
buatan pro-Zion awalnya dibentuk, namun akhirnya terus membesar dan
akhirnya sulit untuk kembali diatur oleh mereka.
Tapi keadaan akan menjadi win-win solution
bagi pro-Zion, karena apapun resikonya, tetap menguntungkan bagi mereka
karena memanfaatkan muslim. Jika tak dapat dikendalikan pun, mereka
akan menjelekkan nama Islam di dunia.
Sedangkan strategi politik dalam operasi “Sarang Lebah Hornet” , bertujuan untuk membawa semua gerakan teroris dan ekstrimis utama, ke satu tempat dan sebagian besar diantaranya untuk mengguncang stabilitas suatu negara, terutama negara-negara Arab.
Mantan Agen NSA, Edward Snowden itu juga mengungkapkan bahwa ISIS “California”, Abu Bakar Al Baghdadi juga pernah melakukan pelatihan militer yang canggih dan rahasia oleh intelijen Israel “Mossad”.
Selain pelatihan militer, Al Baghdadi juga mempelajari komunikasi dan keterampilan berbicara dan berpidato didepan umum untuk menarik “teroris” dari seluruh penjuru dunia.
Pusat Penelitian Globalisasi atau The Centre for Research on Globalization (CRG), sebuah organisasi non-profit independen di provinsi Quebec, Kanada, yang berfokus pada penelitian dan media, menyampaikan info tentang ini juga, dan menambahkan bahwa “tiga negara menciptakan sebuah organisasi teroris yang mampu menarik semua ekstrimis dunia disatu tempat, dengan menggunakan strategi “sarang lebah hornet” tersebut.
Memang selama ini dicurigai oleh banyak penguak konspirasi teori dari seluruh dunia, bahwa fakta telah membuktikan, jika ditarik sejarahnya,
kelompok Mujahiddin, Taliban, Al-Qaeda, Hammas, Bako Haram, bahkan
Ikwatul Muslimin dibuat, dibesarkan dan dibiayai oleh CIA, Mossad dan
Zion beserta inteligen barat lainnya.
Alhasil: bukannya memerangi Zionis, namun
mereka justru bergerak untuk memerangi umat Islam lainnya, memerangi
yang justru satu kepercayaan dengan mereka. Grand Design pun berhasil.
Hal ini akhirnya diperkuat pula dengan
wawancara Hillary Clinton pada tahun lalu, tentang Mujahiddin dan
Taliban saat di Afganistan yang mereka (AS) ciptakan untuk melawan
Russia karena pada waktu itu musuh AS dan barat adalah negara komunis
termasuk Rusia.
Mereka diciptakan untuk melawan Russia,
dan berhasil. Russia mundur dan mereka menang. Dari sanalah muncul pula
sempalannya, Al-Qaeda yang dipimpin oleh Osama bin Laden adalah
kaki-tangan atau boneka CIA. (baca: Bukti Al-Qaeda “Organisasi Boneka” Buatan Amerika)
Selama ini pun, semua penguak konspirasi
di dunia tak mengakui bahwa Osama telah mati dibunuh. Mengapa? Karena
pada tahun 2002 lalu, Osama pernah dikabarkan sudah mati. Beberapa
pendapat mengatakan “Apakah dia bisa mati dua kali?”.
Dan jika ia mati dibunuh, pasti ada
banyak foto atau video yang beredar, seperti foto Gaddafi atau video
Saddam Husein, untuk menunjukkan realitas yang ada, serta menunjukkan
betapa “bangganya” AS dan sekutunya telah berhasil mengeksekusi mereka.
Tapi hal itu tidak terjadi untuk Osama. Yang ada hanyalah satu atau dua buah foto saja, dan itupun ternyata hasil olah gambar Photoshop alias cropping-an.
Sebagian lagi para conspiracy theorists malah sangat mempercayai bahwa Osama bin Laden adalah benar agen CIA, dengan kode nama sandi “Tim Osman”. (baca: Code Name: Tim Osman, Wow! Osama bin Laden Adalah Agen CIA!)
Namun kini AS mengakui bahwa
kelompok-kelompok yang mereka ciptakan itu, kini justru semakin membesar
bahkan menguat. AS pun memburunya tapi tak berhasil, kelompok ini
menjadi susah untuk dihilangkan. (lihat video kesaksian Hillary Clinton).
Begitu pula apa yang dikatakan oleh Ron
Paul yang akhirnya terkuak, ketika AS membuat Hammas yang tadinya
berawal untuk melawan PLO di Palestina, yang kini juga justru menguat
dan susah untuk dihilangkan. (lihat video kesaksian Ron Paul).
Sedangkan menurut Edward Snowden, para
teroris hasil buatan AS, Zion Israel dan sekutunya tersebut justru
menguntungkan, karena dengan “membuat musuh” maka akan ada alasan untuk
memeranginya.
“Satu-satunya solusi untuk melindungi negara Yahudi adalah menciptakan musuh dekat perbatasannya,” Snowden mengatakan.
Untuk sementara waktu, Snowden masih “diblokir“ di zona internasional yaitu dibandara Moskow di Rusia karena dia tidak dapat melakukan perjalanan kemana saja dan dimana saja akibat paspornya dicabut lagi baru-baru ini, menjadikannya satu-satunya manusia tanpa kewarganegaraan di planet Bumi.
Beginilah Aturan Islam dalam Perang dan Memperlakukan Tawanan
Salah besar bila menganggap Islam sebagai
agama yang tidak menghargai hukum. Faktanya, Islam tidak pernah
menyetujui praktek-praktek yang melanggar hukum.
Sebagai contoh, perlakuan terhadap
tawanan perang. Islam merupakan agama yang menghindari praktek kekerasan
terhadap tawanan perang. Contoh lainnya, Islam menekankan sikap sopan
santun dalam pertemuan. Ajaran itu tertuang dalam Alquran, surat
Al-Insan ayat 8.
“Dan mereka memberikan makanan yang disukainya kepada orang miskin, anak yatim dan orang yang ditawan.” (QS. Al-Insan: 8)
Dan berikut ini sejumlah hadist yang meriwayatkan ajaran agar mendorong umat Islam tidak membunuh orang lain.
“Dilarang membunuh anak, perempuan, orang tua dan orang yang sedang sakit.” (Imam Abu Dawud).
“Dilarang
melakukan pengkhianatan atau mutilasi. Jangan mencabut atau membakar
telapak tangan atau menebang pohon-pohon berbuah. Jangan menyembelih
domba, sapi atau unta, kecuali untuk makanan.” (Al-Muwatta).
“Dilarang membunuh para biarawan di biara-biara, dan tidak membunuh mereka yang tengah beribadah.” (Musnad Ahmad Ibn Hanbal)
“Dilarang menghancurkan desa dan kota, tidak merusak ladang dan kebun, dan tidak menyembelih sapi.” (Sahih Bukhari, Sunan Abu Dawud)
Nabi Muhammad SAW juga telah mengeluarkan
instruksi yang jelas untuk memberikan perawatan terhadap tawanan
perang. Sejarah mencatat bagaimana umat Islam saat itu menangani tawanan
pertama selepas Perang Badar pada 624 Masehi. Sebanyak 70 orang tawanan
Makkah yang ditangkap dalam perang itu dibebaskan dengan atau tanpa
tebusan.
“Pagi dan Malam mereka memberikanku roti. Kalau ada seorang Muslim yang memiliki sepotong roti ia akan berbagi denganku,” tulis Ibnu Ishaq, seorang penulis biografi awal Nabi Muhammad SAW, saat mengutip seorang tawanan perang.
Nabi Muhammad SAW juga memberikan
perintah untuk tidak memaksa tawanan perang berpindah agama. Itu
sebabnya, Nabi membiarkan penyembah berhala Thamamah Al-Hanafi yang
tertangkap dalam pertempuran untuk tidak berpindah agama. Nabi lebih
memilih meminta para sahabat untuk berdialog bersama Al-Hanafi saat
penyembah berhala itu merasa terjamin keselamatannya.
Dalam pertempuran Badar, Nabi Muhammad
SAW juga tidak membiarkan para tawanan berpakaian lusuh. Nabi
memerintahkan para sahabat untuk memberikan pakaian yang layak.
“Setelah Perang
Badar, para tawanan perang dibawa, di antara mereka adalah Al-Abbas bin
Abdul Muthalib. Dia tidak punya baju, jadi Nabi mencari kemeja
untuknya. Ternyata kemeja Abdullah bin Ubayy memiliki ukuran yang sama.
Selanjutnya, Nabi (saw) memberikannya kepada Al-Abbas untuk dipakai,” (HR Bukhari).
Untuk penjahat perang, Islam punya
penilaian sendiri. Penjahat perang tidak dapat dibunuh tanpa alasan yang
sah. Islam mengatur dengan ketat persoalan ini.
Jangankan pada saat berperang, pada saat
Rasulullah menyiarkan agama Islam pun, beliau sangat tawakal, sabar dan
ikhlas. Contohnya disaat beliau dilempari kotoran manusia, beliau tak
marah.
Disaat beliau dilempari batu hingga gigi
beliau tanggal, beliau pun juga tak marah. Bahkan dikala itu malaikat
Jibril langsung turun dan menanyakan kepada Rasulullah, apakah perlu
manusia-manusia itu (yang menimpuki Nabi) ditindih oleh gunung (yang ada
disekitar itu) olehku (malaikat Jibril).
Namun, Rasulullah tak mengijinkannya,
bahkan beliau berkata kepada Jibril, “Jangan…, mereka tak tau apa-apa…”.
Bisa dibayangkan betapa menderitanya Rasul ditimpuki, sehingga sekelas
malaikat yang tak memiliki nafsu pun, sepertinya tak rela oleh keadaaan
sang Khilafah hebat sepanjang masa itu. Dan kisah itu baru hanya
beberapa contoh saja tentang sifat seorang Khilafah sejati.
Peraturan Perang Dalam Islam
Jadi singkatnya, peraturan perang Islam merujuk kepada apa yang telah diterima dalam syariah (hukum Islam) dan fiqih
(ilmu hukum Islam) oleh para ulama (cendekiawan Islam) sebagai cara
yang benar dalam Islam yang harus dipatuhi oleh para Muslim dalam ketika
sedang berperang.
Pada dasarnya berperang dalam ajaran
Islam hanya boleh dilakukan jika dalam keadaan terdesak untuk
mempertahankan diri dan tidak pernah digunakan sebagai satu kegiatan
menyerang umat lain.
Perundang-undangan tentang berperang terdapat pada dalil di dalam Al-Qur’an dan hadits. Perintah tersebut diantaranya adalah:
Al-Qur’an
- Umat Muslim hanya dibolehkan membunuh, mengusir dan memerangi umat kafir yang telah memerangi mereka terlebih dahulu dan dilarang melampaui batas.
- Dilarang berperang di Masjidil Haram, kecuali umat kafir telah memerangi terlebih dahulu ditempat tersebut.
- Jika pihak musuh sudah berhenti memerangi dan tidak adalagi kerusakan maka diwajibkan untuk berhenti berperang.
- Berperang hanya dijalan yang diperintahkan oleh Allah.
- Wajib melindungi orang-orang musyrik yang meminta perlindungan terhadap Umat Muslim.
Al-Hadits
Berikut beberapa peraturan dalam berperang yang harus dipatuhi oleh umat Muslim ketika berperang melawan musuh:
- Dilarang melakukan pengkhianatan jika sudah terjadi kesepakatan damai,
- Dilarang membunuh wanita dan anak-anak, kecuali mereka ikut berperang maka boleh diperangi,
- Dilarang membunuh orang tua dan orang sakit,
- Dilarang membunuh pekerja (orang upahan),
- Dilarang mengganggu para biarawan dan tidak membunuh umat yang tengah beribadah.
- Dilarang memutilasi mayat musuh,
- Dilarang membakar pepohonan, merusak ladang atau kebun,
- Dilarang membunuh ternak kecuali untuk dimakan,
- Dilarang menghancurkan desa atau kota,
Nabi Muhammad SAW juga telah mengeluarkan
instruksi yang jelas untuk memberikan perawatan terhadap tawanan perang
yang terluka. Sejarah mencatat bagaimana umat Islam saat itu menangani
tawanan pertama selepas Perang Badar pada 624 Masehi. Sebanyak 70 orang
tawanan Makkah yang ditangkap dalam perang itu dibebaskan dengan atau
tanpa tebusan.
===============
Referensi dan Sumber:
Referensi:- “Jihad di dalam Islam bukan satu kegiatan kejam yang ditujukan dengan sembarangan terhadap orang bukan Islam; ia adalah nama yang diberikan kepada satu perjuangan yang membulat yang seorang Muslim harus melancarkan terhadap Kejahatan di dalam apa jua bentuk atau rupa pun ia menjelma. Berlawan di dalam jalan Allah hanya salah satu aspek Jihad. Ini juga di dalam Islam bukannya satu perbuatan pengganasan yang menggila… Ia mempunyai fungsi material dan moral, iaitu pemeliharaan diri sendiri dan pemeliharaan peraturan moral di dalam dunia.” (“Sahih Muslim, III, m.s. 938 – ayat penjelasan)
- “Pedang itu tidak digunakan secara membabi-buta oleh orang Muslim; ia telah digunakan semata-matanya dengan perasaan keperikemanusiaan untuk kepentingan umat manusia yang lebih luas” (ibid. ms. 941 – juga nota penjelasan)
- “…dan bunuhlah mereka di mana saja kamu jumpai mereka, dan usirlah mereka dari tempat mereka telah mengusir kamu (Mekah); dan fitnah itu lebih besar bahayanya dari pembunuhan, dan janganlah kamu memerangi mereka di Masjidil Haram, kecuali jika mereka memerangi kamu di tempat itu. Jika mereka memerangi kamu (di tempat itu), maka bunuhlah mereka. Demikanlah balasan bagi orang-orang kafir. (Al-Baqarah 2:191).
- “…dan perangilah di jalan Allah orang-orang yang memerangi kamu, (tetapi) janganlah kamu melampaui batas, karena sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang melampaui batas. (Al-Baqarah 2:190).
- “…dan perangilah mereka itu, sehingga tidak ada fitnah lagi dan (sehingga) ketaatan itu hanya semata-mata untuk Allah. Jika mereka berhenti (dari memusuhi kamu), maka tidak ada permusuhan (lagi), kecuali terhadap orang-orang yang zalim. (Al-Baqarah 2:193).
- “…dan perangilah mereka, supaya jangan ada fitnah dan supaya agama itu semata-mata untuk Allah. Jika mereka berhenti (dari kekafiran), maka sesungguhnya Allah Maha Melihat apa yang mereka kerjakan. (Al-Anfal 8:39).
- …Apabila sudah habis bulan-bulan Haram itu, maka bunuhlah orang-orang musyrikin itu dimana saja kamu jumpai mereka, dan tangkaplah mereka. Kepunglah mereka dan intailah ditempat pengintaian. Jika mereka bertaubat dan mendirikan sholat dan menunaikan zakat, maka berilah kebebasan kepada mereka untuk berjalan. Sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi maha Penyayang. (At-Taubah 9:5)
- “…dan berperanglah kamu sekalian di jalan Allah, dan ketahuilah sesungguhnya Allah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui. (Al-Baqarah 2:244).
- “…dan jika seorang di antara orang-orang musyrikin itu meminta perlindungan kepadamu, maka lindungilah ia supaya ia sempat mendengar firman Allah, kemudian antarkanlah ia ketempat yang aman baginya. Demikian itu disebabkan mereka kaum yang tidak mengetahui. (At-Taubah 9:6)
- “Dengarkan, wahai orang-orang, karena aku akan memberitahukan kepadamu sepuluh peraturan untuk membimbingmu dalam medan perang. Jangan melakukan pengkhianatan dan jangan menyimpang dari jalan yang benar. Kalian tidak boleh memutilasi mayat musuh. Jangan membunuh anak-anak, ataupun perempuan, ataupun orang tua. Jangan merusak pepohonan, dan jangan pula membakarnya, terutama pepohonan yang subur. Jangan membunuh hewan ternak musuh, kecuali untuk dijadikan makanan. Kalian harus mengampuni orang-orang yang mengabdikan diri mereka untuk urusan keagamaan; jangan ganggu mereka.” “The Rightly Guided Khalifas” Islamic Web.
- Dari ‘Abdullah bin ‘Umar r.a, ia berkata, “Aku mendapati seorang wanita yang terbunuh dalam sebuah peperangan bersama Rasulullah saw. Kemudian beliau melarang membunuh kaum wanita dan anak-anak dalam peperangan,” (HR Bukhari 3015 dan Muslim 1744).
- Dalam riwayat lain disebutkan, “Rasulullah saw. mengecam keras pembunuhan terhadap kaum wanita dan anak-anak,” (HR Bukhari 3014 dan Muslim 1744).
- Dari Buraidah r.a, ia berkata, “Rasulullah saw. bersabda, “Berperanglah fi sabilillah dengan menyebut nama Allah, perangilah orang-orang yang kafir kepada Allah, berperanglah dan jangan mencuri harta rampasan perang, jangan berkhianat, jangan mencincang mayat dan janganlah membunuh anak-anak,” (HR Muslim 1731).
- Al-Qadhi ‘Iyadh rahimahullahu berkata, “Ulama sepakat mengamalkan hadits ini dalam masalah tidak bolehnya membunuh wanita dan anak-anak bila mereka tidak turut berperang. Namun ulama berbeda pendapat bila mereka (wanita dan anak-anak ini) ikut berperang. Jumhur ulama secara keseluruhan berpendapat bila mereka ikut berperang maka mereka dibunuh.” (Ikmalul Mu’lim bi Fawa`id Muslim, 6/48)
- Hanzhalah Al-Katib berkata, “Kami berperang bersama Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam, lalu kami melewati seorang wanita yang terbunuh yang tengah dikerumuni oleh manusia. Mengetahui hal itu, Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: “Wanita ini tidak turut berperang di antara orang-orang yang berperang.” Kemudian beliau berkata kepada seseorang, “Pergilah engkau menemui Khalid ibnul Walid, katakan kepadanya bahwa Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam memerintahkanmu agar jangan sekali-kali engkau membunuh anak-anak dan pekerja/orang upahan.” (HR. Ibnu Majah no. 2842, dishahihkan Al-Imam Al-Albani rahimahullahu dalam Ash-Shahihah no. 701)
- Musnad Ahmad bin Hanbal.
- Yahya meriwayatkan padaku dari Malik bahwa, ia mendengar bahwa Umar bin Abd al-Aziz menulis kepada salah satu dari gubernur, “Telah diturunkan kepada kita bahwa ketika Rasulullah SAW. mengirim seseorang pada perayaan kemenangan atas penyerangan, ia akan mengatakan kepada mereka, ‘Buatlah serangan anda atas nama Allah dengan jalan yang diridhoi Allah. Perangilah semua orang yang menyangkal Allah. Jangan mencuri harta rampasan perang, dan jangan berkhianat. Jangan mencincang mayat dan jangan membunuh anak-anak ‘Ucapkan keseluruh tentaramu, Insya Allah.. Salam bagimu. ” Malik Muwatta Book 21, Number 21.3.11
- Hadits riwayat Bukhari, Sunan ABu Dawud.
- Islamic Texts on the rules of war.
- Republika, beginilah aturan Islam dalam perang dan memperlakukan tawanan
– Wikipedia, Peraturan perang Islam
– Al-Islamu.com, Larangan Membunuh Wanita dan Anak-Anak
– Quranandwar.com, The Qur’an and War: Observations on Islamic Just War
– Livingislam.org, Defending The Transgressed By Censuring The Reckless Against The Killing Of Civilians
- Republika, beginilah aturan Islam dalam perang dan memperlakukan tawanan
– Wikipedia, Peraturan perang Islam
– Al-Islamu.com, Larangan Membunuh Wanita dan Anak-Anak
– Quranandwar.com, The Qur’an and War: Observations on Islamic Just War
– Livingislam.org, Defending The Transgressed By Censuring The Reckless Against The Killing Of Civilians
0 komentar:
Posting Komentar