Ilustrasi (www.everythingselectric.com)
Terdapat banyak ayat berkaitan dengan alam dan sains di dalam Alquran yang baru diketahui rahasia kebenarannya pada saat ini. Termasuk bintang-bintang, matahari, planet, dan benda-benda langit lainya.
Dream - Ketika bicara ilmu
pengetahuan, Islam menganjurkan umatnya untuk mendalami Alquran. Sebab
di dalamnya terdapat banyak kebenaran ilmiah yang baru terungkap di
zaman modern. Kitab suci umat Muslim itu memuat begitu banyak keajaiban
alam semesta, yang hanya bisa diketahui oleh Allah, Sang Pencipta.
Teori Big Bang misalnya. Teori ini belum ditemukan oleh para ilmuwan
sampai sekitar tahun 1927. Namun teori itu sudah diungkapkan oleh Rasul
Allah, Muhammad SAW, jauh sebelum para ilmuwan merumuskannya. Nabi tidak
mungkin bisa mengetahuinya, kecuali Alquran benar-benar diwahyukan
kepadanya oleh Allah.
Teori Big Bang mengatakan bahwa alam semesta dimulai sebagai titik
tunggal yang padat, berukuran kecil, bertekanan tinggi, dan memiliki
massa yang sangat panas. Kemudian, dalam satu ledakan keras yang
kemudian dikenal sebagai Big Bang, terbentuklah alam semesta. Orang yang
tidak beriman mungkin akan terkejut bahwa teori Big Bang benar-benar
disebutkan dalam Alquran (Surat Al Anbiyya Ayat 30 dan 33).
Keajaiban lainnya tentang alam semesta yang diceritakan dalam Alquran
berabad-abad lalu, namun baru bisa ditemukan oleh Edwin Hubble pada
tahun 1929 adalah sifat alam semesta yang terus membesar dan mengembang.
Hubble mencatat bahwa galaksi di luar Bima Sakti semua bergerak
menjauhi kita. Semakin jauh jarak sebuah galaksi dari Bumi, semakin
cepat proses pengembangannya. Dalam Alquran, Allah berfirman dalam Surat
Adz Dzariat Ayat 47, “Dan langit kami bangun dengan kekuasaan kami dan
sesungguhnya kami benar-benar meluaskannya.”
Teori tentang asal usul dan terus mengembangnya alam semesta
merupakan gagasan revolusioner. Fenomena ini baru bisa dibuktikan oleh
para ilmuwan pada akhir 1920-an namun sudah dikenal Nabi Muhammad
melalui Alquran, berabad-abad sebelum teleskop ditemukan.
Terdapat banyak ayat berkaitan dengan alam dan sains di dalam Alquran
yang baru diketahui rahasia kebenarannya pada saat ini. Termasuk
bintang-bintang yang terang, matahari, planet, dan benda-benda langit
lainnya yang sebenarnya terbentuk dari gas dan debu.
Dalam Surat Fushilat Ayat 11, Allah memberi tahu kepada manusia bahwa benda-benda langit itu terbuat dari gas dan debu.
Astronom James Webb menjelaskan, "Meskipun bintang telah menjadi
topik utama astronomi selama ribuan tahun, kita baru memahami secara
rinci tentang rahasia langit melalui teleskop dan komputer. Seratus
tahun yang lalu, para ilmuwan tidak tahu bahwa bintang didukung oleh
fusi nuklir, dan 50 tahun yang lalu mereka tidak tahu bahwa
bintang-bintang terus-menerus terbentuk di alam semesta."
Para peneliti masih belum tahu secara rinci bagaimana awan gas dan
debu bisa membentuk bintang, atau mengapa sebagian besar bintang-bintang
terbentuk dalam kelompok, atau bagaimana sistim planet terbentuk.
Bukti ilmiah lainnya yang sudah disebutkan dalam Alquran adalah
terbelahnya Bulan. Menurut citra satelit modern, ada bekas retakan atau
celah yang dalam di Bulan. Muslim percaya pada keajaiban ini karena
mereka diberitahu oleh Alquran, dalam Surat Al Qamar Ayat 1.
Disebutkan, orang-orang kafir menantang Nabi Muhammad untuk memberi
mereka bukti kuat tentang Allah dan Allah menjawabnya dengan membelah
Bulan dan menyatukannya kembali tepat di depan mata mereka.
Bekas retakan atau belahan Bulan terlihat saat awak Apollo 10 pada
tahun 1969 melakukan penerbangan bersejarah mereka di atas permukaan
Bulan sejauh 14 kilometer. Dua bulan kemudian, Apollo 11 mendarat di
Bulan dan mereka mendapatkan lebih banyak informasi. Dari hasil
investigasi, mereka mengungkapkan bahwa retakan atau belahan itu
ternyata hingga ke bagian dalam Bulan, tidak hanya di permukaannya saja.
Apa yang menyebabkan Bulan retak atau terbelah? Para ilmuwan masih
belum menemukan jawaban pasti tetapi Muslim percaya itu adalah bukti
bahwa Bulan memang terbelah selama zaman Nabi Muhammad masih hidup.
Terlepas dari penyebab terbelahnya Bulan, keajaiban tersebut sudah
dinyatakan dalam Alquran dan ratusan tahun kemudian, satelit baru bisa
membuktikan bahwa retakan Bulan seperti itu ada.
Luasnya alam semesta dan segala sesuatu yang mengambang di dalamnya
tidak pernah berhenti untuk memukau para ilmuwan, astronom, dan orang
awam, tidak peduli apa latar belakang agama mereka.
Beberapa fakta ilmiah tentang alam semesta yang indah benar-benar
membingungkan. Alam semesta tidak mungkin terbentuk tanpa campur tangan
Pencipta Yang Agung, Maha Mengetahui, Maha Kuasa.
Kecepatan cahaya adalah kecepatan tercepat di Bumi; cahaya begitu
cepat sehingga bisa mengelilingi Bumi 14 kali perdetik. Dengan berpegang
pada prinsip tersebut, bayangkan jika kita mengukur luasnya alam
semesta. Maka manusia membutuhkan waktu 13,8 miliar tahun cahaya untuk
melakukan perjalanan dari satu ujung alam semesta ke ujung yang lain,
dari awal sampai akhir. Itu hanya salah satu contoh dari kebesaran
Allah.
0 komentar:
Posting Komentar