Di era jet tempur siluman dan ponsel pintar saat ini, Angkatan Udara AS
(USAF) masih banyak menerbangkan pesawat yang telah terbang sejak era
pemerintahan Presiden Reagan. Beberapa diantaranya, seperti pesawat pembom B-52,
bahkan telah ada jauh sebelumnya. Pesawat pembom bersenjata nuklir ini
pertama kali diterbangkan oleh seorang letnan muda USAF, Ovidio Pugnale
dari Beavercreek pada bulan November 1960.
Saat ini, B-52 tetap menjadi tulang punggung USAF untuk perang konvensional dan deterrence nuklir. Pesawat tanker pengisi bahan bakar KC-135, pertama kali terbang adalah saat pemerintahan Eisenhower dan Kennedy, dan pesawat mata-mata U-2 glider-winger saat ini juga masih terbang, pertama kali dibangun pada tahun 1950 dan versi terakhir diproduksi pada 1980-an.
Para petinggi USAF khawatir dampak pemotongan anggaran pertahanan pada penundaan rencana modernisasi, yang akhirnya memaksa USAF untuk berpatroli dari Semenanjung Korea hingga ke Teluk Persia dengan pesawat kuno. Banyak kritikus menilai penanganan USAF sangat buruk terhadap program miliaran dolar yang telah digelontorkan pemerintah AS sejak kejadian 9/11.
Prioritas Alutsista
Pesawat tempur F-35A Joint Strike Fighter, tanker pengisi bahan bakar KC-46 dan pembom jarak jauh merupakan prioritas utama untuk pesawat-pesawat baru. Namun, tujuan pencapaian F-35 setidaknya akan menelan biaya 400 miliar dolar untuk melengkapi Angkatan Udara, Angkatan Laut dan Korps Marinir, dan 52 miliar dolar untuk pesawat tanker baru. Bisa jadi semua ini tidak tercapai akibat pemotongan anggaran pertahanan.
Saat ini, B-52 tetap menjadi tulang punggung USAF untuk perang konvensional dan deterrence nuklir. Pesawat tanker pengisi bahan bakar KC-135, pertama kali terbang adalah saat pemerintahan Eisenhower dan Kennedy, dan pesawat mata-mata U-2 glider-winger saat ini juga masih terbang, pertama kali dibangun pada tahun 1950 dan versi terakhir diproduksi pada 1980-an.
Para petinggi USAF khawatir dampak pemotongan anggaran pertahanan pada penundaan rencana modernisasi, yang akhirnya memaksa USAF untuk berpatroli dari Semenanjung Korea hingga ke Teluk Persia dengan pesawat kuno. Banyak kritikus menilai penanganan USAF sangat buruk terhadap program miliaran dolar yang telah digelontorkan pemerintah AS sejak kejadian 9/11.
Prioritas Alutsista
Pesawat tempur F-35A Joint Strike Fighter, tanker pengisi bahan bakar KC-46 dan pembom jarak jauh merupakan prioritas utama untuk pesawat-pesawat baru. Namun, tujuan pencapaian F-35 setidaknya akan menelan biaya 400 miliar dolar untuk melengkapi Angkatan Udara, Angkatan Laut dan Korps Marinir, dan 52 miliar dolar untuk pesawat tanker baru. Bisa jadi semua ini tidak tercapai akibat pemotongan anggaran pertahanan.
Menurut pejabat tinggi USAF, mereka saat ini berencana menghemat
anggaran pertahanan dengan memangkas jam terbang dan pelatihan pilot.
Mereka juga memperingatkan besarnya biaya pemeliharaan, serta
kemungkinan penundaan pada proyek alutsista-alutsista tersebut.
Menurut USAF, pembom B-52H, model terakhir yang diterima pada masa Krisis Misil Kuba tahun 1962, memiliki umur operasional melampaui 2040, hal ini didasarkan pada tes rekayasa. B-52 masih merupakan bagian besar dari kekuatan nuklir AS dan sebagai pembom konvensional. Saat ini hanya tinggal 94 unit dari total 180 unit yang dibangun, termasuk yang lebih modern yaitu B-1 dan B-2.
USAF memiliki hampir 6.000 pesawat dan diperkirakan sepertiga dari pesawat-pesawat itu sudah di grounded (dikandangkan) karena berbagai alasan. Meskipun USAF telah memperoleh UAV, seperti halnya matra-matra militer AS lainnya, ini menjadikan "spiral kematian," yang mana pesawat berawak menjadi lebih mahal untuk dipertahankan (perawatan) akibat jumlah armada berawak yang menyusut karena satu persatu dari pesawat-pesawat itu terus dikandangkan.
Program baru juga melahirkan "spiral kematian" yang sama. Sang pembom siluman B-2 Spirit bat-winged, misalnya, telah dikurangi jumlahnya menjadi hanya 20 pesawat setelah sebelumnya direncanakan untuk mengakuisisi 132 unit, kata Watts dari Pusat Pengkajian Anggaran dan Strategis. Ketika pertama kalinya pemerintahan Presiden Bush menghentikan produksi pembom ini, harga per unit pun melonjak, terutama karena biaya penelitian dan pengembangan yang tidak sebanding dengan jumlah pesawat yang diproduksi.
Demikian pula jet siluman generasi kelima F-22 Raptor, jet super cruise ini dimaksudkan untuk mengambil alih peran tempur F-15 Eagle, juga menghadapi masalah dalam jumlah akuisisi. Awalnya yang akan membeli 750 Raptor akhirnya disunat Pentagon menjadi 187 unit saja. Pentagon sebenarnya menginginkan jet baru sebanyak 2.443 untuk matra-matra militer AS, termasuk versi kapal induk untuk Angkatan Laut dan varian lepas landas dan pendaratan vertikal untuk Korps Marinir.
F-35 pun telah menuai banyak kritikan, jet ini belum memenuhi standar kinerja, melampaui batas waktu target pembangunan, dan biayanya yang semakin membengkak. Sebuah laporan dari Kantor Akutansi Pemerintah menemukan biaya program ini telah menjadi 396 miliar dolar, melejit 70 persen sejak tahun 2007. F-35 akan menjadi alutsista yang paling mahal dalam sejarah Pentagon.
Pesawat Tua
USAF memiliki banyak pesawat tua yang saat ini masih bertugas. Berikut beberapa pesawat tua milik USAF :
Menurut USAF, pembom B-52H, model terakhir yang diterima pada masa Krisis Misil Kuba tahun 1962, memiliki umur operasional melampaui 2040, hal ini didasarkan pada tes rekayasa. B-52 masih merupakan bagian besar dari kekuatan nuklir AS dan sebagai pembom konvensional. Saat ini hanya tinggal 94 unit dari total 180 unit yang dibangun, termasuk yang lebih modern yaitu B-1 dan B-2.
USAF memiliki hampir 6.000 pesawat dan diperkirakan sepertiga dari pesawat-pesawat itu sudah di grounded (dikandangkan) karena berbagai alasan. Meskipun USAF telah memperoleh UAV, seperti halnya matra-matra militer AS lainnya, ini menjadikan "spiral kematian," yang mana pesawat berawak menjadi lebih mahal untuk dipertahankan (perawatan) akibat jumlah armada berawak yang menyusut karena satu persatu dari pesawat-pesawat itu terus dikandangkan.
Program baru juga melahirkan "spiral kematian" yang sama. Sang pembom siluman B-2 Spirit bat-winged, misalnya, telah dikurangi jumlahnya menjadi hanya 20 pesawat setelah sebelumnya direncanakan untuk mengakuisisi 132 unit, kata Watts dari Pusat Pengkajian Anggaran dan Strategis. Ketika pertama kalinya pemerintahan Presiden Bush menghentikan produksi pembom ini, harga per unit pun melonjak, terutama karena biaya penelitian dan pengembangan yang tidak sebanding dengan jumlah pesawat yang diproduksi.
Demikian pula jet siluman generasi kelima F-22 Raptor, jet super cruise ini dimaksudkan untuk mengambil alih peran tempur F-15 Eagle, juga menghadapi masalah dalam jumlah akuisisi. Awalnya yang akan membeli 750 Raptor akhirnya disunat Pentagon menjadi 187 unit saja. Pentagon sebenarnya menginginkan jet baru sebanyak 2.443 untuk matra-matra militer AS, termasuk versi kapal induk untuk Angkatan Laut dan varian lepas landas dan pendaratan vertikal untuk Korps Marinir.
F-35 pun telah menuai banyak kritikan, jet ini belum memenuhi standar kinerja, melampaui batas waktu target pembangunan, dan biayanya yang semakin membengkak. Sebuah laporan dari Kantor Akutansi Pemerintah menemukan biaya program ini telah menjadi 396 miliar dolar, melejit 70 persen sejak tahun 2007. F-35 akan menjadi alutsista yang paling mahal dalam sejarah Pentagon.
Pesawat Tua
USAF memiliki banyak pesawat tua yang saat ini masih bertugas. Berikut beberapa pesawat tua milik USAF :
Pembom B-52
Terbang perdana: 1954
Produksi terakhir: 1962
Jumlah tersisa: 94
Produksi terakhir: 1962
Jumlah tersisa: 94
Tanker pengisi bahan bakar KC-135
Terbang perdana: 1956
Produksi terakhir: 1965
Jumlah tersisa: Active duty 167, Air National Guard 180 dan Air Force Reserve 67.
Terbang perdana: 1956
Produksi terakhir: 1965
Jumlah tersisa: Active duty 167, Air National Guard 180 dan Air Force Reserve 67.
Pesawat mata-mata U-2
Terbang perdana: 1955
Produksi terakhir: 1989
Jumlah tersisa: 33
Terbang perdana: 1955
Produksi terakhir: 1989
Jumlah tersisa: 33
Jet latih T-38
Terbang perdana: 1959
Produksi terakhir: 1972
Jumlah tersisa: 546
Terbang perdana: 1959
Produksi terakhir: 1972
Jumlah tersisa: 546
0 komentar:
Posting Komentar