Arkeolog
 asal Hebrew University, Yerusalem, Israel mengklaim telah menemukan dua
 bangunan besar yang pernah ditinggali oleh seorang raja. Ya, itu 
merupakan istana dari Raja atau Nabi Daud, seperti yang dikisahkan di 
sejumlah kitab suci, seperti Al-Qur'an dan Alkitab.
Penemuan itu 
telah melalui proses yang panjang. Hampir setahun arkeolog menggali 
sebuah situs yang diyakini sebagai Benteng Kota Yudea di Shaarayim, 
yaitu sebuah tempat di mana Nabi Daud mengalahkan Goliat.
"Reruntuhan
 ini adalah contoh terbaik dari sebuah benteng yang dimiliki oleh Nabi 
Daud," kata Yossi Garfinkel, Profesor di Hebrew University, dilansir Fox News, 24 Juli 2013.
Sementara
 menurut Saar Ganor, pemimpin penggalian, itu adalah sebuah bukti yang 
tak terbantahkan dari keberadaan otoritas Yehuda di masa Nabi Daud.
Seperti yang disebutkan Alkitab, Shaarayim, merupakan sebuah kota modern bernama Khirbet Qeiyafa.
Kedua
 arkelog mengidentifikasi satu struktur sebagai Istana Nabi Daud, dan 
satu lainnya adalah sebuah gudang besar milik istana. Kedua bagunan itu 
merupakan yang terbesar di Yerusalem pada abad ke-10 sebelum Masehi.
"Bagian
 yang diklaim sebagai gudang memiliki luas sekitar 1.000 meter, yang 
letaknya di bagian atas kota. Sementara istana mempunyai luas sekitar 30
 meter," kata Garfinkel.
"Dugaan bahwa bangunan itu adalah istana
 diperkuat dengan ditemukannya berbagai instalasi, seperti industri 
logam, tembikar, dan fragmen-fragmen lainnya, yang diimpor dari Mesir," 
tambah Garfinkel.
Israel Antiquities Authority (IAA) juga menyatakan, penemuan situs baru itu dapat dikaitkan dengan waktu pemerintahan Nabi Daud.
"Ini
 adalah satu-satunya situs yang ditemukan bersama bahan-bahan organik, 
seperti biji zaitun," kata Yoli Schwartz, Juru Bicara IAA.
Berikut beberapa foto lainnya:
Meskipun temuan ini sangat mengejutkan, tapi beberapa sejarawan menyatakan ketidaksetujuannya. Para sejarawan mengatakan, istana itu tidak pernah ada. Apabila memang ada, ukurannya tidak akan sebesar Yerusalem.
Seorang kritikus sejarah dari Universitas Bar Ilan, Israel, Prof Aren Meir, juga mengakui penemuan situs ini merupakan hal yang sangat penting, tapi para arkeolog terlalu mengandalkan Alkitab sebagai sumber buktinya.
"Apakah ada alasan lain untuk meyakinkan bahwa itu benar-benar kerjaan Daud dan Salomo? Bagi saya istana itu terlalu besar dan megah






0 komentar:
Posting Komentar