Kesultanan Mataram
dari Kerajaan MAtaram
- Kerajaan Islam agraris yang berhasil menguasai daerah Jawa dan sekitarnya
 - Didirikan oleh Sutawijaya
 - Pusat pemerintahan berada di Mentaok, terletak di sebelah timur Kota Yogyakarta dan selatan Bandar Udara Adisucipto
 - Keraton awalnya terletak di Banguntapan lalu dipindah ke Kotagede, Kerta, Pleret, Kartasura, dan Surakarta
 
- Mataram berdiri setelah Raja Hadiwijaya dari Pajang meninggal
 - Raja pertama adalah Sutawijaya dengan gelar Panembahan Senopati
 - Raja kedua adalah putranya yang bernama Mas Jolang yang bergelar Prabu Hanyokrowati
 - Mas Jolang kemudian digantikan oleh putra ke empatnya Adipati Martoputro, tetapi karena penyakit yang di deritanya tahta di ahlikan ke putra pertama Mas Rangsang
 
- Mas Rangsang bergelar Sultan Agung Hanyokrokusumo atau disingkat menjadi Sultan Agung
 - Pada masanya wilayah Mataram mencangkup Jawa tengah, Jawa timur, dan Yogya
 - Sultan Agung ketika berperang dengan VOC menjalin hubungan dengan Kesultanan Banten dan Kesultanan Cirebon
 - Masa pemerintahannya adalah puncak
 
dari Kerajaan MAtaram
- Pada masa pemerintahannya terjadi perpecahan di Mataram (sering terjadi pemberontakan)
 - Pemberontakan terbesar terjadi tahun 1674 di bawah Trunajaya yang di dukung bangsawan dan ulama, pemberontakan ini berhasil merebut Kerta
 
- Raja Mataram 1677 – 1703
 - Demi mempertahankan tahta ia bekerjasama dengan VOC untuk membunuh Trunajaya
 - Pada masa ini Mataram kehilangan Semarang dan harus membayar biaya ganti rugi perang ke VOC
 
- Amangkurat III bernama asli Sunan Mas adalah Raja Mataram yang anti VOC
 - Pada masanya terjadi Perang perebutan Tahta (1704-1708)
 - Perang itu terjadi karena VOC tidak mengakui Amangkurat III sebagai raja Mataram (VOC memilih Pangeran Pruger atau di kenal sebagai Paku Buwana I)
 - Perang itu membuat Mataram kehilangan Priangan, Cirebon, dan timur Madura (di serahkan ke VOC untuk membayar biaya perang)
 
- Pada masanya juga Mataram di penuhi pemberontakan
 - Terjadi Perang perebutan tahta II (1719-1723) antara Amangkurat IV dengan para bangsawan
 - Amangkurat IV dibela oleh VOC dan berhasil mempertahankan tahta
 - Para pemberontak saat ini di buang ke Afrika Selatan dan Sri LAnka
 
- Padah masanya terjadi pemberontakan Cina yang di bantu Raden Mas Garendi dikarenakan Paku Buwana II berbelot dari Cina ke VOC
 - Terjadi juga Perang perebutan tahta III (1747-1755) antara Paku Buwana II dengan Raden Mas Said dan Pangeran Mangkubumi
 - Pada akhir hayatnya di kabarkan Paku Buwana II memberikan Tahta Mataram ke VOC
 
- Pada masa awal pemerintahan pemberontakan Pangeran Mangkubumi dan Raden Mas Said belum selesai
 - Pada masa ini terjadi perjanjian Giyanti (1755)
 - Isi perjanjian tersebut adalah: Mataram dibagi menjadi dua. Bagian barat dibagikan kepada Pangeran Mangkubumi yang diijinkan memakai gelar Hamengku Buwana I dan mendirikan kraton di Yogyakarta. Sedangkan bagian timur diberikan kepada Paku Buwana III.
 - Mulai saat itulah Mataram dibagi dua, yaitu Kasultanan Yogyakarta dengan raja Sri Sultan Hamengku Buwana I dan Kasunanan Surakarta dengan raja Sri Susuhunan Paku Buwana III.
 
- Dikarenakan perjanjian Giyanti masih di rasa belum cukup bagi VOC maka dibentuklah perjanjian Salatiga (1757)
 - Hasil perjanjian Salatiga adalah Kraton Surakarta memberikan sebagian wilayahnya kepada Mangkunegara sebagai adipati dan Kraton Yogyakarta memberikan sebagian wilayahnya kepada Pakualam sebagai adipati.
 






0 komentar:
Posting Komentar