Pages

Minggu, 23 Februari 2014

KOMET MENGECIL MELEWATI MATAHARI

komet-ison Nov 2013-dua-ekor
Jumat (29/11/13) dini hari, Komet ISON akan mencapai jarak terdekatnya dengan Sang Penguasa Tata Surya. Ini adalah pertaruhan hidup mati komet, selamat dari cabikan Matahari atau tamat riwayatnya.
Jarak titik terdekat Komet ISON dengan permukaan Matahari hanya 1,2 juta kilometer. Titik balik perjalanan ISON akan dicapai pada Kamis (28/11/13) pukul 18.38 waktu universal atau Jumat (29/11/13) pukul 01.38 WIB. Makin dekat dengan Matahari, komet akan semakin cermerlang. Namun, jarak yang terlalu dekat dengan Matahari membuat komet itu sulit diamati dengan teleskop optik landas Bumi.
Komet ISON diperkirakan berusia 4,6 miliar tahun dan telah melaju selama 5 juta tahun dari luar tata surya ke arah matahari, kata Alex Young dari Goddard Space Flight Centre di Maryland. Beberapa juta tahun yang lalu, ISON melepaskan diri dari awan Oort, sebuah pengelompokan puing-puing antara matahari dan bintang terdekat berikutnya.
“Ini adalah situasi yang sangat dinamis. Kami tidak pernah melihat komet seperti ini datang dari awan Oort dan melintas ke orbit matahari,” kata Battams.
Awan Oort (Inggris: Oort cloud) adalah awan komet berbentuk sferik yang dipercayai berada sekitar 1xE15 m/50.000 hingga 1xE16 m/100.000 AU dari matahari (sekitar 1.000 kali jarak Matahari ke Pluto).
Awan Oort (Inggris: Oort cloud) adalah awan komet berbentuk sferik yang dipercayai berada sekitar 1xE15 m/50.000 hingga 1xE16 m/100.000 AU dari matahari (sekitar 1.000 kali jarak Matahari ke Pluto).
Komet ISON yang tengah dalam perjalanan menuju titik terdekatnya dengan Matahari berpotensi menyuguhkan pemandangan langit yang menakjubkan. Namun, ada satu syarat yang harus dipenuhi, ISON harus bertahan dari panasnya Matahari.
Isu yang sempat beredar dikalangan astronomer, stargazer dan pencinta astronomi lainnya mendapatkan berita bahwa komet yang dinobatkan sebagai komet paling terang di abad ini telah hancur saat mendekati matahari.
Jika selamat dari gravitasi dan radiasi Matahari, tidak habis menguap, ISON bisa meneruskan perjalanan pulang. Dalam perjalanan balik itu, ISON akan menyajikan atraksi yang menarik di langit subuh di belahan Bumi utara.
Diperkirakan Komet ISON melaju di tengah suhu 4.900 derajat Fahrenheit atau 2.700 derajat celcius. Dalam perjalanannya mendekati matahari, ISON kehilangan tiga juta ton massa per detik, Kebanyakan astronom telah meramalkan bahwa ISON tidak akan bertahan diperjalanan.
Namun, setidaknya, ada tiga skenario nasib komet ISON. Tiap skenario bakal menentukan penampakannya.
encke_ison_crop_srem_anim
Tiga Kemungkinan Nasib ISON
Dalam percakapan dengan Kompas.com, Rabu (27/11/13), astronom amatir Ma’rufin Sudibyo, mengungkapkan, skenario pertama adalah ISON akan bertahan dari badai Matahari sehingga berperilaku seperti biasa.
Sementara, skenario kedua, ISON terpengaruh badai Matahari, tetapi tak langsung menghancurkan. Penguapan air dan debu material komet akan sedikit meningkat tanpa disertai dengan kehancuran intinya.
Bila dua skenario itu yang terjadi pada ISON, komet dari Awan Oort itu akan tampak dari pandangan warga Indonesia pada Jumat (29/11/2013) menjelang fajar. Saat sampai pada titik terdekatnya dengan Matahari, ISON akan tampak cerlang dengan magnitudo -6 atau lebih.
Comet ISON C2012S1 from Bosscha Observatory
Comet ISON C/2012S1 from Bosscha Observatory, Bandung, West Java.
Namun, bila skenario ketiga yang terjadi, di mana komet terhantam oleh badai Matahari dan intinya hancur, komet hanya akan memiliki magnitudo -1 atau -2 saat mencapai titik terdekatnya dengan Matahari. Dengan sendirinya, komet sulit teramati oleh warga Indonesia pada Jumat.
Menurut Ma’rufin, bila ISON nanti ternyata selamat, komet tersebut bahkan berpotensi tampak sepanjang hari. Warga Indonesia bisa mengamatinya dengan memakai alat bantu berupa karton yang dilubangi.
Meski demikian, diingatkan bahwa pengamatan harus dilakukan secara hati-hati. Lebih baik bergabung dengan komunitas astronom amatir setempat. Bila bertahan, ISON akan terletak sangat dekat dengan Matahari.
Setelah Mendekati Matahari, ISON Tak Muncul Lagi?
Para ilmuwan mengatakan, tampaknya komet ISON dari pinggiran sistem tata surya tidak selamat ketika hampir berpapasan dengan matahari yang luar biasa panasnya.
Gambar-gambar dari pesawat antariksa NASA menunjukkan Komet ISON hari Kamis (28/11/13) mendekati sejenak di sekitar matahari, tetapi komet itu tidak muncul lagi.
Dalam konferensi video Google, periset solar Karl Battams dari Angkatan Laut Amerika mengatakan “ISON kemungkinan hancur dalam perjalanan tersebut.”
Comet ISON passing the sun 01
Phil Plait, seorang pakar astronomi yang menulis blog “Bad Astronomy”, sependapat dan mengatakan “saya pikir komet itu tidak berhasil melewati matahari.”
Begitupun, kata Phil, semua itu bukanlah begitu buruk jika batu komet berusia 4,5 miliar tahun itu pecah berkeping-keping karena para pakar astronomi bisa mempelajari pecahannya dan mengetahui lebih banyak tentang komet-komet.
Sebelumnya, para pakar sudah memperkirakan bahwa komet ISON kemungkinan besar akan terbakar dan hancur berkeping-keping ketika mendekati matahari, namun beberapa pakar lainnya berpendapat, ada kemungkinan bahwa komet ISON akan selamat dari kehancuran dan menghasilkan pertunjukan kembang api yang hebat.
Comet ISON passing the sun 02
Kehadiran komet sebenarnya bukanlah hal istimewa. Setiap dekade, banyak komet masuk bagian dalam Tata Surya untuk mengitari Matahari. Saat ini, setidaknya ada tiga komet selain ISON yang bisa disaksikan dari Bumi, yaitu Komet Lovejoy, LINEAR, dan Encke.
Hal yang membuat istimewa Komet ISON adalah ia termasuk salah satu dari sedikit komet yang melintasi korona Matahari. Korona adalah plasma yang mengitari Matahari dan terbentang hingga jutaan kilometer dari permukaan Matahari. Korona terlihat jelas saat terjadi Gerhana Matahari Total.
Akhirnya Komet ISON Berhasil Melewati Matahari Namun Mengecil
Kabar Komet ISON untuk melintasi perihelionnya akhirnya terlihat. Dari citra SOHO Lasco C3 tampak komet ini berhasil melintas dekat matahari, namun terlihat lebih kecil.
ison escape from the Sun
Sebelum melintas dekat Matahari, inti komet berdiameter ~4.000 meter. Namun perlintasan selama 8 jam di dekat Matahari dalam lingkungan bersuhu lebih dari 3.000 derajat Celcius (lebih panas ketimbang titik leleh besi) dan ditunjang terjangan dua badai Matahari membuat inti komet tergerus hebat dan terpecah-belah. Sehingga pasca perihelion tinggal tersisa bongkahan seukuran sekitar 100-an meter saja (ukuran persisnya sangat sulit diketahui).
Setelah sempat mengejutkan dan bertambah terang selama sekitar 24 jam, mulai tengah hari (30 Nov 2013 waktu Indonesia), sisa komet ISON mulai meredup secara dramatis seperti terpantau LASCO C3 satelit SOHO.
Ini mungkin pertanda bahwa proses desintegrasi (penghancuran) sisa inti komet ISON masih terus berlangsung. Apalagi sebuah badai Matahari kembali terjadi pagi tadi dan nampaknya menghantam sisa komet ISON ini, meski tak telak.
Jadi, apa kabar “komet abad ini” ? Maaf, dia sudah hampir hancur lebur menjadi bubuk.
ison before and after perihelion
Kira-kira seperti inilah perbandingan ukuran inti komet ISON antara sebelum dan sesudah melintasi perihelionnya, tentu saja dengan sejumlah anggapan (misalnya inti komet dianggap berbentuk bola sempurna, padahal aslinya tak mungkin demikian). (pict: Ma’rufin Sudibyo)
Misalkan jika komet tak mengecil atau hancur, maka komet ISON dapat diamati kembali pada pekan pertama Desember. Pendeknya waktu antara terbitnya komet dan terbitnya Matahari membuat pengamat tak leluasa mengamati ISON. Belum lagi, posisinya masih terlalu rendah di dekat horizon sehingga untuk melihatnya butuh pandangan lepas ke langit timur.
Karena itu, waktu pengamatan terbaik komet ISON berikutnya adalah pertengahan Desember hingga awal tahun depan.
Setelah melewati Matahari, komet mudah disaksikan di belahan Bumi utara. Namun, penduduk Bumi selatan masih bisa menyaksikan ekor komet. Posisi Indonesia di khatulistiwa membuat hambatan itu tak berarti. (NatGeo/NASA)
http://www.isoncampaign.org/files/images/blogpics/cor2a_anim.gif
Angle-1 – Comet C/2012 S1 ISON in the Cor-2 images on the NASA STEREO Ahead spacecraft. [Image credit: NRL/NASA]
http://www.isoncampaign.org/files/images/blogpics/cor2b_anim.gif
Angle-2 – Comet C/2012 S1 ISON in the Cor-2 images on the NASA STEREO Behind spacecraft. [Image credit: NRL/NASA]
ison anim passed the sun
Angle-3 – SOHO Lasco-2. [Image credit: NRL/NASA]
Pustaka:
Comet ISON (C/2012 S1) successfully passed close the Sun (28 Nov 2013)
ISON Buzzed By UFO 2013 HD Available
*****

0 komentar:

Posting Komentar