Seorang pria warga Meksiko, Jose Ivan (baca: Hose Ivan), mengaku terombang ambing di laut selama 16 bulan sejak berlayar dari pantai Meksiko pada September 2012 silam.
Awalnya, dia bersama koleganya hendak
berlayar dari Meksiko ke El Savador sampai akhirnya ia terdampar di
kepulauan terpencil di Pasifik Utara, wilayah Kepulauan Marshall, yang
jauhnya mencapai 6.000 mil (9656 km) dari perairan Meksiko!
Dilansir Telegraph, Senin 3 Febuari 2014, saat ditemukan warga ‘Pulau Karang Ebon’ atau “Ebon Atoll” (lihat via satelit | zoomed), salah satu pulau terpencil di Kepulauan Marshall, saat itu Ivan dalam kondisi memprihatinkan.
Hanya mengenakan celana compang camping, rambut dan jenggot panjang tak beraturan bersama dengan kapal fiberglass sepanjang 24 kaki atau 7,3 meter.
Ditemukan penduduk setempat, ia telah
berambut dan berjenggot sangat panjang, kondisinya mirip film khayalan
versi Hollywood berjudul Castaway. Namun ini kisah nyata! Dan
tragisnya, menurut pengakuan Ivan, sang kolega yang bersamanya telah
tewas beberapa bulan lalu saat terombang-ambing di laut.
Saat ditemukan, Ivan dilaporkan tengah
makan dan sempat susah untuk diinterogasi karena awalnya tak dapat
berbahasa Inggris maupun Spanyol.
Ivan sepertinya buta huruf, hanya berkomunikasi dengan bahasa gambar.
“Saya sudah mengenalnya melalui gambar
yang ia gambarkan. Sangat sulit untuk berkomunikasi dengannya,” ujar
Ione de Brum, Walikota Pulau Karang Ebon.
Brum menduga, selama terombang-ambing,
Ivan bertahan hidup dengan makan seadanya, yakni penyu, burung, dan ikan
serta minum darah penyu saat kemarau tiba.
Hal itu diperkuat dengan ditemukannya
cangkang penyu di kapalnya saat terdampar di Pulau Karang Ebon. Saat
ditanya tentang bangkai penyu di dalam perahu, Ivan mengaku, saat tidak
ada hujan, ia menenggak darah penyu itu.
Selama perjalanannya untuk tetap bertahan
hidup ditengah Samudra Pasifik yang sangat luas, Ivan juga diduga
menangkap makanannya itu dengan tangan. Sebab setelah diselidiki oleh
warga setempat, di kapal motornya tak memiliki atau tak ditemukan alat
tangkap ikan atau sejenisnya.
Saking
lamanya berada di kapal, Brum mengatakan, Ivan tak dapat berjalan,
sebab lututnya terasa sakit. Untungnya, secara umum, kesehatannya masih
oke.
Menurut peneliti, penduduk pulau yang
menemukan Ivan lalu membawanya ke pulau utama di kepulauan karang yang
berpenduduk 60.000 jiwa itu.
Namun, di pulau utama tersebut, hanya ada saluran telepon dan tidak ada internet.
Setelah diinterogasi, Ivan langsung
diberi makanan bergizi, pakaian dan obat nyamuk oleh penduduk setempat,
lalu di bawa ke rumah sakit untuk ditanyai otoritas pulau tersebut.
Gee Leong Bing, Sekretaris Urusan Luar
Negeri kepulauan itu mengatakan akan memverifikasi Ivan dan
berkoordinasi dengan Pemerintah Meksiko untuk proses pemulangannya.
Otoritas setempat juga mengaku telah mengirimkan kapal patroli untuk
membawa Ivan ke Majuro, ibukota Kepulauan Marshall.
Tim
penyelamat awaknya sulit mengerti apa yang disampaikan Ivan, karena ia
yang tadinya tak berbicara, tiba-tiba hanya bisa berbicara dalam bahasa
Spanyol.
Kisah Ivan sempat diragukan. Tetapi, tim penyelamat melihat, perahunya benar-benar dalam kondisi sudah lama di dalam air.
Pejabat di kementerian, Jumat (31/1/14)
mengatakan, pihaknya masih menunggu rincian dari kisah ditemukannya
Ivan. Saat ini, Ivan masih dirawat oleh penduduk setempat dan belum bisa
dijemput.
Fraser Christian, pengajar kursus bertahan hidup di laut dari Coastal Survival School
di Dorset mengatakan, jika cerita pria itu benar, itu akan menjadi
kisah yang luar biasa unik. Apalagi bisa menangkap penyu dan burung
dengan tangan kosong.
Kisah Ivan bukan yang pertama kali
terjadi. Pada tahun 2006 lalu, tiga nelayan Meksiko juga menjadi
perhatian media internasional.
Mereka telah hanyut selama sembilan bulan bersama perahu fiberglass dan kemudian terdampar di Kepulauan Marshall.
Tiga nelayan itu dapat bertahan hidup
dengan minum air hujan, makan ikan mentah, dan burung laut. Sama seperti
Ivan, mereka pun menggunakan tangan kosong untuk mencari makanan.
Namun kisah Ivan adalah yang terlama
sepanjang sejarah, yaitu manusia yang terombang-ambing dan berhasil
ditemukan yaitu selama 1,4 tahun atau 16 bulan, dan itupun akhirnya ia
berlayar hanya sendirian.
VIDEOs:
Jose Ivan May Have Been a Castaway at Sea for 16 Months
0 komentar:
Posting Komentar