Pages

Minggu, 15 Februari 2015

SUPPO OBAT AMBEIN

Suppositoria kok diminum?

suppo_4s Ini bener-bener terjadi. Kejadiannya ketika kami masih tinggal di Jepang. Suatu hari, anak Mbak Diah teman saya (orang Indonesia) yang masih berumur 1,5 tahun sakit panas dan dibawa ke dokter. Oleh dokter ia diberi semacam obat turun panas. Tanpa berpikir panjang, mungkin karena masalah bahasa sehingga kurang jelas instruksinya atau apa, langsung aja obat tersebut dilarutkan dalam air dan diminumkan. Dia sempet heran juga, kok obatnya sulit bener larut dalam air, malah berbentuk kayak lilin (lumer). Singkat cerita, pokoknya dia sukses meminumkan obat tersebut pada anaknya. Apalagi baunya enak seperti coklat. Baru setelah temannya (ibu yang lain) telpon dan nanya, “udah dikasih obat pantat belum ? kalau panas, tusuk aja pantatnya…” (ini asli lho, cara ngomongnya memang begini), teman saya itu sadar bahwa dia salah ngasih obat.. mestinya itu obat untuk dimasukkan ke dubur, tapi kok malah diminumkan…. Aduh, saya diceritain juga jadi ketawa…..
Macam obat apakah itu sebenarnya ?
Obat jenis itu disebut suppositoria, atau sering disingkat suppo. Bentuknya seperti torpedo, atau peluru, sebesar ujung kelingking atau telunjuk. Ada dua jenis, suppo untuk dubur dan suppo untuk vagina. Cara memakainya adalah dengan dimasukkan ke dalam lubang dubur (atau vagina). Di dalam dubur ini obat akan meleleh atau melarut (tergantung bahan dasarnya) dan melepaskan obatnya untuk diserap masuk ke dalam peredaran darah menuju organ/sel target.
Suppo dibuat terutama untuk digunakan pada kondisi pasien yang tidak bisa menelan, atau memang digunakan untuk aksi lokal, misalnya obat ambeien, atau pencahar untuk memudahkan buang air besar. Anak kecil yang panas tinggi kadang mengalami kejang/stuip, sehingga tidak bisa minum obat melalui mulut, maka dokter kadang meresepkan obat turun panas berbentuk suppo ini. Di Jepang, obat turun panas banyak diberikan dalam bentuk suppo.
Suppo terbuat dari bahan yang bisa meleleh pada suhu tubuh, seperti minyak coklat (oleum cacao), atau yang larut dalam cairan tubuh (misalnya poli etilen glikol). Karena bisa meleleh pada suhu agak tinggi, maka suppo sebaiknya disimpan dalam suhu dingin, seperti di kulkas (jangan freezer).

0 komentar:

Posting Komentar