Sudah pernah dengar tentang Payoneer? Ini memang bukan barang baru di dunia bisnis internet. Bertahun-tahun lalu saya juga pernah memiliki kartu Payoneer ini. Sayangnya karena pada waktu itu belum banyak program penghasil uang yang mendukung pembayaran melalui Payoneer, akhirnya akun dan kartu saya ‘hangus’ dan tidak bisa digunakan lagi. Tapi kini takdir mempertemukan saya kembali dengannya — gara-gara ada program money making yang bayarannya hanya bisa via Payoneer — dan inilah sedikit sharing saya mengenai si Payoneer.
Apa Itu Payoneer?
Secara singkat, Payoneer adalah sebuah kartu debit berlogo Mastercard. As a debit card, artinya untuk bisa menggunakannya berbelanja, saldo Anda haruslah lebih besar dari nol. Sedang sebagai kartu berlogo Mastercard, artinya Anda bisa menggunakannya untuk berbelanja di tempat-tempat yang mendukung kartu Mastercard. Online maupun offline. Anda juga bisa menarik saldo yang Anda miliki di ATM-ATM yang memajang gambar logo Mastercard di pintunya.
Karena ini bukan kartu kredit, maka tidak perlu syarat njelimet untuk memiliki kartu Payoneer. Cukup modal KTP (dan satu dokumen lagi yang saya lupa itu apa) dan koneksi internet saja. Daftarkan diri Anda di situs Payoneer, lengkapi dokumen persyaratannya, dan jika disetujui, duduk manis di rumah menunggu kartu tersebut tiba di kotak pos.
Seperti ini penampakan kartunya (note: bukan punya saya):
Biaya Penggunaan dan Lain-Lain?
Seperti disebutkan sebelumnya, untuk membuat kartu Payoneer biayanya nol. Tapi untuk penggunaannya tentu saja ada biayanya. Kalau tidak ya perusahaannya rugi dong
Untuk akun saya, biaya aktivasi kartu adalah sebesar $29.95 per tahun. Sedang untuk penarikan uang melalui ATM dikenai potongan ekstra sebesar $3.15. Karena biayanya tidak murah, jangan lupa untuk melakukan analisa laba rugi terlebih dahulu apabila memang ingin menggunakan Payoneer.
Setahu saya, biaya penggunaan kartu ini sudah mengalami beberapa kali perubahan (baca: kenaikan harga). Untungnya, masih setahu saya, perubahan biaya tersebut hanya berlaku pada siapa saja yang membuat akun Payoneer baru setelah perubahan ditetapkan. Artinya, semakin cepat Anda memiliki akun Payoneer, semakin murah biaya hidup kartu yang harus Anda tanggung.
Oh ya, seperti halnya Paypal, apabila Anda menerima pembayaran ke dalam kartu Payoneer Anda, akan ada sejumlah upeti yang harus Anda bayarkan ke mereka. Apabila Anda ingin duit tersebut secepatnya masuk ke kantong Payoneer Anda (maksimal 3 jam kalau tidak salah, biasanya kurang dari 15 menit), potongannya adalah sebesar $5. Namun apabila Anda woles dan no problem untuk menunggu beberapa hari, biayanya hanya $2 saja.
Cara Menggunakan Kartu Payoneer
Untuk berbelanja online, cara menggunakan kartu Payoneer adalah sama dengan melakukan pembayaran menggunakan kartu kredit. Hanya jangan lupa, apabila selain kartu kredit ada opsi pembayaran menggunakan kartu debit (seperti di GoDaddy), pilihlah opsi kartu debit tersebut. Tapi jika tidak ada, pilih saja yang kartu kredit. Untuk pembayaran online ini saya sudah mencobanya di GoDaddy dan Periplus (karena kebetulan dapat voucher shopping buku di sana).
Untuk berbelanja offline, menurut informasi yang saya dapat sebenarnya bisa-bisa saja. Tapi saya sendiri belum mencobanya karena tidak tahu apakah kartunya nanti minta digesek di mesin kartu kredit atau debit. Yang punya pengalaman menggunakan kartu Payoneer untuk belanja-belanji offline di-sharing ya infonya
Untuk tarik uang di ATM, berikut ini beberapa hal yang penting untuk disimak:
- Pastikan ATM tersebut mendukung kartu bertanda Mastercard. Berdasarkan info dari googling, ATM yang sukses menarik saldo Payoneer adalah ATM BCA, Niaga, dan Mandiri. Yang sudah saya coba dan memang berhasil adalah ATM Mandiri.
- Pada saat artikel ini ditulis, batas penarikan uang adalah $2500 per hari. Sedang untuk jumlah maksimal dalam sekali penarikan ATM adalah sesuai dengan pecahan ATM yang bersangkutan — Rp 1.250.000,- untuk pecahan Rp 50.000,- dan Rp 2.500.000,- untuk pecahan Rp 100.000,- Nah, karena ada potongan di setiap kali penarikan uang melalui ATM, apabila Anda ingin mengambil uang dalam jumlah besar, cari ATM yang pecahannya Rp 100.000,- saja. Supaya upeti untuk Payoneer-nya tidak terlalu banyak tentunya.
- Kurs yang diperoleh pada saat penarikan melalui ATM adalah kurs yang berlaku saat itu dikurangi Rp 300,- (kurang lebih). Jadi seandainya kurs yang berlaku adalah Rp 11.500,- maka kurs penarikan ATM adalah Rp 11.200,-
Keamanan Akun Payoneer
Selain prosedur keamanan standar (kata sandi jangan sama dengan akun-akun Anda lainnya, seringkali mengganti password, dan sebagainya), perlu dicamkan bahwa jangan pernah sekali-kali mempublikasikan nomer kartu Payoneer Anda. Ini karena ada beberapa kejadian dimana akun seseorang bisa ditembus hanya dengan bermodal nomer kartu Payoneer saja. Entah bagaimana caranya.
Lebih rawan lagi, saya tidak pernah mendapat konfirmasi melalui email apabila ada transaksi di akun Payoneer saya. Pada saat menerima uang memang ada konfirmasinya, tapi email tersebut masuk ke folder Spam di GMail. Semoga pihak Payoneer bisa memperbaiki masalah yang satu ini.
Kesimpulan
Memiliki kartu Payoneer memang bukan sebuah keharusan bagi pemain bisnis online. Terlebih karena besar potongannya yang tidak main-main. Namun apabila, seperti saya, Anda dipojokkan dalam kondisi harus memiliki kartu yang satu ini, semoga tulisan ini bisa menjadi ‘panduan singkat’ bagi teman-teman sekalian. Kalaupun ada satu alasan mengapa Anda harus punya kartu Payoneer, yaitu bahwa untuk saat ini, apabila Anda mendaftarkan diri menggunakan tautan referral seperti punya saya ini, maka Anda akan mendapatkan bonus saldo sebesar $25. Lumayan, kan?
0 komentar:
Posting Komentar