Terletak di Timur Tengah, Mesir merupakan negara dengan dinasti yang tertua di dunia, sebelum ada bangsa China dan bangsa lainnya. Peradaban Mesir telah dimulai sejak ribuan tahun yang lalu sehingga banyak orang yang mengatakan bahwa setiap jengkal tanah di Mesir menyimpan peristiwa sejarah tersendiri.
"Mesir adalah negara yang sangat penting bagi tiga agama yakni Islam, Kristen dan Yahudi karena memiliki sejarah ketiga agama tersebut sehingga banyak umatnya yang melakukan wisata rohani ke Mesir," ucap Alaa Elkasaas, seorang pemandu tur dari agen perjalanan Sito Tours Egypt yang ditemuiVIVAlife di kantor ANTV, Jumat, 27 September 2013.
Pria kelahiran Mesir yang kala itu sedang mengunjungi Jakarta untuk pertama kalinya bercerita mengenai beberapa objek wisata rohani di Mesir yang populer dikunjungi umat muslim. Elkasaas yang mahir berbahasa Indonesia karena sering memandu pelancong asal Indonesia yang berkunjung ke Mesir juga mengatakan mayoritas objek wisata tersebut adalah masjid dan makam nabi serta makam tokoh-tokoh Islam. Yang paling populer menurut Alaa Elkasaas salah satunya adalah Masjid Imam Syafi'i.
"Masjid ini banyak dikunjungi umat Islam di dunia terutama dari Indonesia," jelasnya.
Selain itu, ada pula Masjid Mohammed Ali yang sering disebut sebagai masjid pualam karena dindingnya yang memang dilapisi dengan pualam. Masjid yang terletak di Benteng Shalahudding Ayyubi ini dibangun pada tahun 1830 M mengadaptasi model Ottoman dengan kubah megah setinggi 52 meter. Dua menara yang tak kalah tinggi yaitu 82 meter terletak di halamannya pun menghiasi masjid tersebut. Dari tempat ini, Anda dapat menikmati keindahan kota Kairo, Sungai Nil, bahkan piramida.
Sedangkan bagi umat Kristen, wisata rohani ke Mesir biasanya dilakukan dengan berziarah ke makam nabi dan tokoh agama serta mengunjungi gereja-gereja tua yang menyimpan sejarah awal penyebaran agama Kristen seperti Gereja Al-Muallaqa, Katedral Saint Mark. Namun, yang paling banyak dikunjungi yakni Gunung Sinai.
"Ada juga Museum Koptik. Di sini tersimpan banyak benda dan bukti-bukti sejarah penyebaran Kristen Koptik, nama golongan orang Mesir Kristen," jelas Elkasaas.
Tak hanya wisata rohani, banyak pula tempat-tempat lain yang dapat Anda kunjungi di Mesir. Di Alexandria saja, Anda dapat menemukan berbagai tempat menarik seperti Museum Militer, Museum Romawi Perpustakaan, Istana Raja Faruq, Mercusuar Alexandria dan sebagainya. Belum lagi tempat-tempat menarik yang ada di Ibukota Mesir, Kairo seperti Cairo Tower, Museum Kereta kuda, Museum Istana Manial, Cairo Opera House dan masih banyak lagi.
Bagi yang gemar olahraga air seperti snorkeling dan diving, Anda dapat mengunjungi Hurghada, kota yang terletak di Laut Merah yang populer dengan keindahan pantai dan pasir putihnya. Di tempat ini, Anda akan menemukan resor-resor mewah yang berada di pesisir pantai. Berlayar juga menjadi kegiatan yang populer di sini. Selain itu, Anda juga dapat menikmati wisata pelayaran di Sungai Nil yang merupakan tumpuan hidup bangsa Mesir.
Penginapan terjangkau
Nah, bagi Anda yang tertarik melakukan perjalanan wisata ke negara ini, banyak agen wisata lokal dan agen wisata Mesir yang menyediakan paket perjalanan yang cukup bervariasi tentu saja dapat disesuaikan dengan keinginan, waktu yang tersedia serta budget yang Anda miliki.
Tak ingin memakai jasa agen travel? Anda juga dapat merencanakan sendiri perjalanan wisata Anda ke Mesir. Menurut Elkasaas, di Mesir terutama di Kairo, Anda dapat menemukan banyak penginapan murah sekelas hostel yang menawarkan kamar seharga US$7-10 atau sekitar Rp81 ribu-116 ribu per malam. Harga tersebut juga sudah termasuk sarapan pagi. Sedangkan untuk hotel harganya lebih bervariasi karena di Mesir terdapat begitu banyak hotel dari yang bintang satu hingga resor-resor mewah.
Untuk bepergian selama di Mesir, Anda dapat bis kota atau taksi, namun Elkasaas mengatakan karena kondisi lalu lintas di kota-kota besar Mesir yang macetnya hampir sama dengan Jakarta, disarankan Anda menggunakan metro atau kereta bawah tanah walaupun trayeknya terbatas karena area-areanya masih dalam tahap pembangunan.
"Ada lagi transportasi yang baru di Mesir namanya tuk tuk atau bajaj. Kendaraan ini baru masuk dari Thailand," jelas Elkasaas.
Kebab di Mesir berbeda
Beralih ke urusan perut, saat bertandang ke Mesir, Anda juga wajib mencicipi berbagai hidangan khas Mesir yang tak jauh berbeda dengan hidangan Timur Tengah lainnya. Salah satunya adalah kebab.
"Kebab Mesir berbeda dengan kebab yang saya lihat banyak dijual di Jakarta," ucap Ahmed Mahmoud, pria asal Mesir yang juga bekerja di Sito Tours Egypt yang saat itu ditemui bersama Elkasaas.
Menurutnya, kebab yang biasa dijual di Jakarta dinamakan shawarma di negaranya. Sedangkan kebab sendiri di Mesir adalah hidangan dari daging domba yang ditusukkan ke tusuk besi bersama dengan sayuran seperti paprika dan dibakar di atas bara api. Mahmoud mengatakan bahwa masyarakat Mesir biasa menyantap kebab bersama nasi atau roti. Bahkan banyak pula yang menyantapnya langsung.
Selain kebab, masih banyak hidangan Mesir lainnya yang tak kalah lezat. Yang pasti, menurut Elkasaas, daging yang paling disukai orang Mesir ialah daging unta. Namun, daging domba, sapi, ayam dan ikan pun sering dikonsumsi di Mesir.
Untuk makanan pokok, masyarakat Mesir biasa menyantap roti, sedangkan nasi hanya disantap sesekali. Sayurannya sendiri seringkali dijadikan salad untuk pendamping makanan utama. Elkasaas menegaskan bahwa bagi orang Mesir, salad adalah hidangan yang wajib tersedia saat makan.
"Untuk sekali makan di restoran, biaya yang dihabiskan hampir sama dengan di Jakarta dari 4 dolar hingga 10 dolar Amerika. Tapi kalau makan street food atau jajanan pingir jalan, kalau disini seperti bakso misalnya, hanya dengan 1 dolar Amerika juga sudah kenyang," ucap Mahmoud.
Berburu kertas papyrus
Berwisata tak lengkap tanpa berbelanja khususnya berbelanja oleh-oleh. Di Mesir, Khan el-Khalili adalah tempat yang tepat untuk berburu oleh-oleh. Kawasan berbelanja yang sering disebut sebagai pasar ini sangat luas dan tak pernah sepi. Areanya sendiri berbentuk lorong-lorong sempit yang terbagi-bagi.
Di sini, Anda dapat menemukan kerajinan perak, kerajinan kulit, kristal, t-shirt, gantungan kunci hingga beragam rempah. Namun, oleh-oleh khas Mesir yang paling populer yakni kertas papyrus.
"Kertas papyrus terbuat dari serat tanaman yang sudah ada di Mesir sejak ribuan tahun lalu. Harganya memang cukup mahal karena butuh waktu lama untuk memproduksi kertas papyrus yang berkualitas," kata Elkasaas.
Menurutnya di luar memang ada kertas papyrus yang dijual murah, namun kebanyakan adalah tiruan yang dibuat dengan pelepah pisang. Di Mesir, wisatawan biasanya membeli lukisan papyrus yang dibuat dengan cara dicetak atau dilukis tangan sebagai oleh-oleh.
Sama seperti di pasar tradisional Indonesia, di sini Anda juga bilsa menawar. Bahkan menurut Mahmoud, para penjual di Khan el-Khalili sudah hafal dengan kebiasaan para wisatawan Indonesia yang hobi menawar saat berbelanja
0 komentar:
Posting Komentar