Ternyata Pabrik Lamborghini Pernah Dibeli Tommy Soeharto - Sebagian masyarakat Indonesia mungkin sudah tahu kalau Tommy Suharto pernah beli pabrik mobil Lamborghini
Jika sebelumnya saya terpana dengan harga Lamborghini Veneno ini sekarang saya ternganga begitu tahu Tommy Soeharto mampu beli salah satu pabrik mobil bergengsi dan legendaries ini. Menurut beberapa sumber Tommy membeli saham Lamborghini pada tahun 1994 sebesar USD 40 Juta, luar biasa tahun 1994 sudah punya duit sebanyak itu.
Lamborghini Diablo 1995 diproduksi saat pabrik ini dimiliki Tommy Soeharto foto photographthis.com
Bagaimana kisahnya sampai pabrik Lamborghini dibeli Tommy?
Perusahaan Lamborghini didirikan oleh Ferruccio Lamborghini pada tahun 1963. Model pertama diproduksi tahun 1964. Setelah beberapa dekade, masa sulit menimpa perusahaan di pertengahan tahun 1970-an, seperti penjualan anjlok karena krisis moneter dunia 1973 dan krisis minyak. Setelah melewati masa kebangkrutan dan tiga kali perubahan kepemilikan, Lamborghini menjadi anak perusahaan dari Chrysler pada tahun 1987. Kegagalan Lamborghini terus berlanjut sampai tahun 1994 akhirnya Chrysler menyerah.
Chrysler menjual Lamborghini dan pembelinya adalah MegaTech perusahaan ini terdaftar di Bermuda milik konglomerasi SEDTCO Pty yang dimanajeri oleh Setiawan Djodi dan Tommy Soeharto. Setelah MegaTech membeli Lamborghini dari Chrysler pada saat itu penjualan Lamborghini mulai bagus tapi tahun 1995 Tommy melakukan restrukturisasi dan dia menguasai 60% saham dan perusahaan Malaysia MyCom Bhd 40%. Tahun 1996 perusahaan itu merekrut Vittorio untuk memimpin Lamborghini, dia punya pengalaman 40 Tahun di pabrik mobil Fiat ternyata dia berhasil menjual 209 Lamborghini Diablo hingga perusahaan itu mencapai break event points.
Tahun 1997 Indonesia dilanda krisis ekonomi yang hebat. Tommy terpaksa harus menjual lagi pabrik Lamborghini itu tahun 1998 dan pembelinya adalah perusahaan mobil Audi milik Jerman. Konon Audi membeli Lamborghini dari Tommy sekitar £80 Juta (atau $117 Juta). Seingat saya kurs dollar saat itu tinggi bahkan sempat mencapai lebih dari Rp 10.000 / 1 Dollar. Berarti transaksinya untung besar dong yaa, seandainya Indonesia engga dilanda krismon dan seandainya Soeharto engga dilengserkan mungkin Lamborghini sudah bikin pabrik dan produksi mobilnya di Indonesia…
0 komentar:
Posting Komentar